 |
| Dalam kontak terakhir sore itu, sang nakhoda mengabarkan kapalnya dihantam gelombang tinggi akibat cuaca buruk. Mesin kapalnya juga disebutkan mati. Saat kontak sore itu, posisi PLM Mutiara Indah diperkirakan sudah masuk wilayah perairan Selat Bali setelah melewati Pulau Tabuan, Banyuwangi. Gbr Ist |
SINGARAJA - Peristiwa tragis menimpa rombongan pengantin asal Madura, Jawa Timur yang hendak melangsungkan akad nikah ke Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Kapal yang mengangkut mereka dari Madura diduga tenggelam di perairan Selat Bali, Senin (6/10), hingga seluruh 49 orang dalam rombongan pengantin hilang di tengah laut.
Kapal naas pengangkut rombongan pengantin yang hilang tenggelam di perairan Selat Bali ini adalah Perahu Layar Motor (PLM) Jabar Nur. Kapal yang juga kerap disebut PLM Mutiara Indah dengan 4 ABK (anak buah kapal) ini merupakan milik H Paong, 40, asal Dusun Talango Tengah, Desa Brakas, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep (Madura), Jawa Timur.
PLM Mutiara Indah yang dinakhodai Husni ini diketahui berangkat dari Pelabuhan Brakas, Kecamatan Raas, Senin pagi sekitar pukul 10.00 Wita, melintasi perairan Selat Bali untuk menghadiri pesta perkawinan di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak (Buleleng Barat). Jumlah anggota rombongan pengantin yang semuanya dilaporkan hilang mencapai 49 orang, terdiri dari 17 laki-laki dewasa, 21 perempuan dewasa, dan 11 anak-anak.
Rombongan pengantin dari Madura yang diangkut PLM Mutiara Indah ini seharusnya sudah tiba di rumah mempelai wanita di kawasan Desa Pemuteran, Selasa (7/10). Soalnya, akad nikah di rumah mempelai perempuan direncanakan Selasa kemarin. Namun, hingga Selasa siang, rombongan pengantin dari Madura belum juga tiba di Desa Pemuteran.
Ritual akad nikah pun terpaksa dibatalkan, karena keluarga calon pengantin wanita tidak bisa berkomunikasi dengan calon pengantin pria berikut keluarganya dari Madura. Ada pun calon mempelai pria dari Madura diketahui bernama Ahmad Baini. Sedangkan calon mempelai wanita yang asal Desa Pemuteran bernama Saimah. Pihak keluarga calon mempelai perempuan di Desa Pemuteran sangat terpukul dengan kabar duka hilangnya rombongan pengantin pria dari Madura ini. Menurut tokoh masyarakat Desa Pemuteran, Rasik, acara akad nikah sehrusnya sudah berlangsung Selasa kemarin. Undangan pun telah disebar kepada keluarga dan para kerabat. ”Pihak keluarga masih sock dan berharap agar rombongan calon mempelai pria cepat ditemukan,” ujar Rasik saat dikonfirmasi di Desa Pemuteran, kemarin petang.
Sementara, Komandan Pos (Danpos) Angkatan Laut di Celukan Bawang, Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Letda Endra, mengakui pihaknya mendapat informasi ada kapal rombongan pengantin asal Madura kehilangan kontak. Konon, nakhoda PLM Mutiara Indah, Husni, sempat melakukan kontak terakhir, Senin sore sekitar pukul 16.00 Wita.
Dalam kontak terakhir sore itu, sang nakhoda mengabarkan kapalnya dihantam gelombang tinggi akibat cuaca buruk. Mesin kapalnya juga disebutkan mati. Saat kontak sore itu, posisi PLM Mutiara Indah diperkirakan sudah masuk wilayah perairan Selat Bali setelah melewati Pulau Tabuan, Banyuwangi.
Hingga Selasa sore, Tim SAR masih melakukan penyisiran di sejumlah tempat yang diperkirakan posisi kontak terakhir dari nakkoda PLM Mutiara Indah. Sebuah pesawat helikopter milik SAR Bali juga sempat dikerahkan melakukan pencarian, namun hasilnya masih nihil. “Titik pencarian saat ini difokuskan di kawasan utara Pulau Tabuan hingga kawasan Kabupaten Situbondo (Jawa Timur),” ungkap Letda Endra, Selasa kemarin.
sumber : NusaBali
