 |
| Tengkorak Manusia utuh diduga korban G30S PKI di pesisir pantai Banjar Pasar, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo. |
NEGARA – Warga Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo digegerkan dengan penemuan tengkorak serta tulang belulang di pinggir pantai, Rabu (5/10/2016).
Diduga, tengkorak serta tumpukan tulang belulang ini milik korban G30S PKI yang muncul lantaran digerus abrasi pantai setempat.
Berdasarkan informasi, tumpukan tulang belulang beserta tengkorak yang masih utuh ini pertama kali ditemukan oleh I Ketut Seka (50), warga setempat sekitar pukul 15.00 WITA.
Saat itu, Seka yang tengah berolahraga di pesisir pantai Banjar Pasar, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo tiba-tiba melihat tulang diduga tulang belulang manusia, tercampur dengan pasir laut.
Beberapa di antaranya masih tertimbun pasir.
Temuan ini kemudian ia laporkan dengan warga lainnya, yang diteruskan ke pihak Kepolisian Polsek Mendoyo.
Tak lama berselang, jajaran Polsek Mendoyo bersama tim identifikasi Polres Jembrana datang ke lokasi penemuan.
Mereka lalu mengevakuasi tulang-belulang tersebut yang juga turut disaksikan oleh Perbekel Yehembang, I Made Semadi dan Bendesa Adat Yehembang, Ngurah Gede Aryana.
Ketika dilakukan penggalian sedalam sekitar 1 meter di lokasi tulang belulang tersebut, muncul empat buah tengkorak manusia yang masih utuh.
Bahkan satu tengkorak di antaranya didapati petugas mengenakan gigi emas.
Kapolsek Mendoyo, Kompol Gusti Agung Sukasana membenarkan adanya temuan tulang belulang tak utuh serta empat buah tengkorak manusia utuh tersebut.
Temuan ini kemudian diserahkan petugas kepada pihak Desa Pakraman setempat lantaran telah diidentifikasi oleh pihak desa.
Warga setempat menyebutkan, tulang belulang serta empat buah tengkorak manusia tersebut merupakan milik korban dari G30S PKI tahun 1965 lalu.
“Awalnya tulang belulang ini muncul di lokasi pinggir pantai yang kena abrasi. Setelah dilakukan penggalian di dua titik, ternyata ditemukan empat buah tengkorak manusia. Temuan ini kita serahkan ke pihak Desa Pakraman sekitar pukul 17.40 WITA tadi,” terang Sukasana.
Sementara itu, Bendesa Adat Yehembang, Ngurah Gede Aryana membenarkan jika temuan tulang belulang beserta tengkorak utuh tersebut merupakan milik para korban G30S PKI yang dikubur di lokasi penemuan.
Di lain sisi, Guru Kendya (80), seorang warga setempat sekaligus saksi sejarah menegaskan jika tulang belulang tersebut merupakan eks anggota PKI yang menjadi korban G30S PKI tahun 1965 silam.
Menurutnya, di lokasi penemuan tulang belulang beserta tengkorak tersebut terdapat 7 orang korban G30S PKI yang terkubur saat pemberontakan G30S PKI pecah di Jawa.
sumber : tribun
