Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » , , » Waduh! Dibacok Sepupu, 1 Tewas, 1 Sekarat

Waduh! Dibacok Sepupu, 1 Tewas, 1 Sekarat

Written By Dre@ming Post on Jumat, 28 Agustus 2015 | 6:42:00 AM

Namun, tanpa diduga, ternyata dari arah belakang tersangka Putu Sudiasa membacokkan senjata pisau ke arah korban Gede Purwa. Saksi Putu Suarjana pun sempat menangkis serangan dan melakukan perlawanan terhadap adik misannya yang kalap. Akibatnya, Putu Suarjana mengalami patah tangan kanan dan menderita luka robek di otot tangan kiri terkena sabetan pisau.Gbr Ist
SINGARAJA - Peristiwa pembunuhan lingkup keluarga yang tinggal dalam satu natah (halaman rumah) terjadi di Kelurahan Banjar Bali, Kecamatan Buleleng tepatnya Jalan Imam Bonjol 12 A Singaraja, Kamis (27/8). Dipicu masalah kandang ayam halangi jalan keluar masuk rumah, dua kakak misan dibacok membabi buta, hingga salah satunya tewas mengenaskan, sementara satu korban lagi sekarat.

Pelaku pembunuhan menggunakan senjata pisau di rumah keluarga besarnya, Kelurahan Banjar Bali, Kota Singaraja, Kamis pagi sekitar pukul 07.30 Wita, adalah I Putu Sudiasa, 42. Sedangkan korban tewas dalam aksi pembacokan pagi itu adalah I Gede Purwa Usada, 47, kakak misan (sepupu) tersangka yang tinggal dalam satu natah. Sementara korban sekarat karena luka parah terkena sabetan pisau tersangka Putu Sudiasa pagi itu adalah I Putu Suarjana, 46. Seperti halnya korban tewas Gede Purwa Usada, korban sekarat Putu Suarjana juga kakak misan dari tersangka Putu Sudiasa, tapi tinggal terpisah di Kelurahan Penarukan, Kecamatan Buleleng, tepatnya Jalan Pulau Samosir VA Nomor 5 Singaraja. Putu Suarjana terluka parah hingga harus dilarikan ke RSUD Buleleng, karena terkena ikut dibacok adik misannya saat berusaha melerai keributan antara pelaku Putu Sudiasa vs korban tewas Gede Purwa Usada. Insiden maut berujung pembunuhan dalam lingkup keluarga, Kamis pagi, berawal saat tersangka Putu Sudiasa menaruh kandang-kandang ayamdi depan bangunan gelebeg yang berada di depan rumah keluarga mereka. Salah satu kandang ayam milik tersangka menghalangi jalan masuk ke rumah korban Gede Purwa Usada, yang berada di sebelah barat bangunanan gelebeg. Karena pagi itu hendak keluar rumah, tapi jalannya terhalang, korban Gede Purwa sedikit emosional. Apalagi, korban sempat berulangkali menasihati asik misannya, tersangka Putu Sudiasa, agar tidak menaruh kandang ayam di depan pintu masuk rumah. Namun, nasihat korban Gede Purwa yang kesehariannya sebagai pengusaha sablon, tidak digubris tersangka Putu Sudiasa. Dalam suasana emosi, korban Gede Purwa pun menendang salah satu kandang ayam milik tersangka yang menghalangi jalannya hingga rusak. Begitu kandang ayamnya ditendang hingga rusak, tersangka Putu Sudiasa marah. Tersangka yang kesehariannya bekerja serabutan, langsung mendatangi kakak misannya, korban Gede Purwa, sambil membawa sebilah pisau dapur. Mereka kemudian terlibat cekcok mulut.

Saat kegaduhan terjadi, datang saksi Putu Suarjana, kakak misan tersangka Putu Sudiasa yang tinggal terpisah di Jalan Pulau Samosir VA Nomor 5 Singaraja---sekitar 5 km arah timur dari lokasi TKP di Jalan Imam Bonjol 12 A Singaraja. Pagi itu, saksi Putu Suarjana kebetulan datang ke rumah dua saudara misannya di Jalan Imam Bonjol Singaraja kawasan Kelurahan Banjar Bali untuk satu keperluan. Saksi Putu Suarjana awalnya mengira keributan iasa internal keluarga, namun ternyata dua sepupunya sudah panas-panasan dan salah satunya membawa senjata pisau. Menurut kesaksian Putu Suarjana, korban Gede Purwa sebetulnya sempat balik ke arah rumahnya setelah cekcok mulut dengan tersangka. Namun, korban tiba-tiba dikejar tersangka Putu Sudiasa yang mengacung-acungkan pisau. Karena terjadi gelagat membahayakan, Putu Suarjana pun langsung berusaha melerai kedua saudara misannya yang terlibat cekcok, agar tidak sampai terjadi pertumpahan darah. Putu Suarjana pun memeluk korban Gede Purwa dalam posisi berhadap-hadapan, sembari berupaya mendorongnya majauh dari tersangka. Namun, tanpa diduga, ternyata dari arah belakang tersangka Putu Sudiasa membacokkan senjata pisau ke arah korban Gede Purwa. Saksi Putu Suarjana pun sempat menangkis serangan dan melakukan perlawanan terhadap adik misannya yang kalap. Akibatnya, Putu Suarjana mengalami patah tangan kanan dan menderita luka robek di otot tangan kiri terkena sabetan pisau.

Karena tidak sanggup lagi menghalangi tersangka Putu Sudiasa, akhirnya Putu Suarjana tersungkur bersimbah darah. Saat Putu Suarjana tersungkur itulah, tersangka Putu Sudiasa menusukkan pisau ke pinggang korban Gede Purwa. Walhasil, korban Gede Purwa terkapar bersimbah darah dengan luka berat di pinggang kiri bawah ketiak. Setelah dua kakak misannya terkapar bersimbah darah, tersangka Putu Sudiasa berusaha menarik kembali pisau yang tertancap di tubuh korban Gede Purwa. Namun, gagang pisau lepas, sehingga tersangka Putu Sudiasa harus menarik kembali bagian besi pisaunya yang tajam dengan tangan kanan. Akibatnya, terasangka Putu Sudiasa juga mengalami luka robek di tangan kanan. Insiden berdarah lingkup keluarga ini berlangsung singkat, hingga para tetangga tidak sempat melerai keributan. Barulah setelah tiga orang dalam satu keluarga ini terluka, warga berusaha memberikan pertolongan dan membawa mereka ke IRD RSUD Buleleng di Singaraja untuk mendapatkan perawatan. Sayangnya, nyawa korban Gede Purwa tidak tertolong. Korban dinyatakan sudah meninggal saat tiba di IRD RSUD Buleleng, karena kehilangan banyak darah. Pengusaha sablon berusia 47 tahun ini tewas mengenaskan dalam kondisi luka bacokan sedalam 7 cm dengan panjang 5 cm. Sedangkan saksi Putu Suarjana mengalami luka robek otot tangan kiri dan patah tulang tangan kanan, hingga pegawai kontrak Kantor Samsat Buleleng ini harus menjalani tindakan operasi di RSUD Buleleng. Sebaliknya, tersangka Putu Sudiasa yang juga terluka, diamankan polisi ke Mapolres Buleleng setelah sempat menjalani perawatan di RS. Data yang diperoleh, antara tersangka Putu Sudiasa dan korban Gede Purwa serta Putu Suarjana, masih hubungan sepupu dan saling waris, karena ayah mereka saudara kandung dari 6 bersaudara. Mereka adalah I Ketut Sedana, 70 (ayah dari Putu Suarjana), I Made Sunada (ayah dari korban Gede Purwa Usada), dan almarhum I Gede Kuriata (ayah dari tersangka Putu Sudiasa). Awalnya, kakak adik yang masing-masing sudah punya keluarga tersendiri ini tinggal dalam satu pekarangan rumah (natah) di Kelurahan Banjar Bali yakni Jalan Imam Bonjol 12 A, menempati lahan seluas 17 are. Namun, sejak beberapa tahun lalu, Ketut Sedana (ayah dari Putu Suarjana) pilih pindah ke Kelurahan Penarukan tepatnya di Jalan Pulau Samosir VI Nomor 5 Singaraja, karena sering terjadi keributan internal keluarga besarnya. Sementara itu, pelaku Putu Sudiasa sudah resmi ditetapkan plisi sebagai tersangka kasus penganiayaan berat berujung maut di lingkup keluarga ini. Menurut Kapolres Buleleng, AKBP Kurniadi, tersangka Putu Sudiasa pasang jerat Pasal 338 sub Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang Pembunuhan, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. Dalam pemeriksaan awal di Mapolres Buleleng, Kamis kemarin, terangka Putu Sudiasa sudah mengakui terus terang perbuatannya menghabisi nyawa kakak sepupu dan melukai kakak misannya yang lain. “Kami akan lakukan penyidikan lebih lanjut, karena tersangka juga mengakui malam sebelum kejadian, sempat konsumsi minuman beralkohol. Apakah saat kejadian masih terpengaruh alkohol atau tidak, itu kita dalami,” tandas Kapolres Kurniadi.

Ditambahkan Kpolres Kurniadi, pihak keluarga menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah korban Gede Purwa. “Karena pihak keluarga menolak, maka tidak dilakukan optopsi. Jenazah korban telah dibawa pulang keluarganya ke rumah duka di Kelurahan Banjar Bali,” katanya. Sementara itu, pihak keluarga belum bisa dikonfirmasi terkait kasus pembunuhan lingkup keluarganya. Mereka bahkan menolak kehadiran sejumlah awak yang ingin masuk ke rumah duka. Dari pantauan, suasana di rumah duka masih relatif lengang. Sebab, sebagian anggota keluarga sibuk mengurusi jenazah korban tewas dan yanbg terluka di rumah sakit. Sebagian lagi, terkait urusan tersangka Putu Sudiasa yang diamankan di Mapolres Buleleng.











sumber : nusabali
Share this article :

Dunia Bintang School

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen