 |
| Kamar kos tempat ditemukan jasad Windi. |
DENPASAR - Tim Instalasi Forensik RSUP Sanglah melakukan autopsi terhadap jenazah Windi Palela (25), Minggu (18/1). Wanita asal Muncar, Bayuwangi, Jawa Timur ini ditemukan tewas membusuk di dalam kamar kos milik kekasihnya Agus, di Jalan Tukad Yeh Aya, Renon, Kamis (15/1) lalu. Hasil autopsi menyebutkan, Windi meninggal dibunuh dengan cara mulut dibekap. Hal tersebut dapat terlihat dari adanya luka memar pada bagian dalam bibir atas dan bawah.
"Ya, kami sudah lakukan autopsi pagi tadi (kemarin, red). Autopsi ini sendiri atas persetujuan dari pihak keluarga untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban," Kata Kepala Instalasi Forensi RSUP Sanglah, dr Dudut Rustiyadi SpF.
Hasil autopsi diketahui pada jenazah ditemukan adanya luka memar pada pelipis kiri, dahi tepat dibagian tengah dan juga pada bibir bagian dalam. Selain itu, jenazah yang sudah dalam kondisi membusuk tingkat lanjut tersebut mengalami pembengkakan.
"Lukanya pada bagian wajah itu saja. Korban kehabisan nafas karena bagian mulut dan hidung ditutup menggunakan kain," tuturnya.
Dikatakannya, hal tersebutlah membuat korban meninggal, karena mengunci saluran pernafasan sehingga paru-paru tidak mendapatkan pasokan oksigen. kata dia, penyebab utama kematian korban karena dibekap. "Yang jelas, yang menyebabkan meninggal karena dibekap tadi," terangnya.
Dudut juga menampik terkait korban tewas dalam keadaan hamil. Kata dia, terkait kondisi jenazah pada saat ditemukan dalam keadaan perut membesar dikarenakan adanya proses pembengkakan. Hal ini dipengaruhi oleh gas dalam tubuh.
"Jadi, korban tidak dalam keadaan hamil. Perut dalam keadaan membesar karena gas yang ada didalamnya," paparnya
Hingga kini jenazah masih dititipkan dikamar jenazah RSUP Sanglah. Sementara, pihak keluarga juga masih mengurus kepulangan jenazah.
Sementara itu, polisi masih memburu Agus. Ia masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polsek Denpasar Selatan (Densel). Diperkirakan, Agus kabur ke luar Bali. Agus membawa motor Honda Vario milik Windi.
Sementara Polo, adik Agus yang sempat diintrograsi seharian di Polsek Densel telah dilepaskan karena tidak mencukupi bukti keterlibatan atas dugaan aksi pembunuhan tersebut.
Informasi yang diterima, Agus kemungkinan besar sudah meninggalkan Pulau Bali Selasa (13/1) sore atau Rabu (14/1) pagi. Dengan mengendarai motor dan surat lengkap diduga tidak ada kendala bagi Agus untuk menyeberang ke luar Bali.
Namun Kapolsek Densel Kompol Nanang Priasmoko tidak mengatakan Agus masih berada di Bali. Ia juga belum memastikan Agus sudah menyebarang ke Jawa, ke tempat asalnya, Probolinggo. "Belum belum, saya belum bisa memastikan. Saya belum bisa memprediksi," ujar Nanang Priasmoko, Minggu (18/1) siang.
sumber : TRIBUN
