 |
| Sumber di lapangan menyebutkan, keretakan di tubuh Fraksi PDIP DPRD Tabanan berawal dari pembahasan APBD tentang proyek infrastruktur tahun 2013. Sejumlah pentolan di Fraksi PDIP DPRD Tabanan dikabarkan tidak dapat bagian yang merata. Akibatnya, Fraksi PDIP DPRD Tabanan yang beranggotakan 27 orang mulai merenggang.Betulkah? Saat dikonfirmasi di Tabanan, Kamis (22/5), Boping Suryadi tidak membantah jika dirinya menentang beberapa kebijakan Bupati Eka Wiryastuti. Namun demikian, menurut Boping Suryadi, hal ini tidak sampai menimbulkan keretakan hubungan. |
TABANAN - Hubungan antara Fraksi PDIP DPRD Tabanan dengan Ketua Dewan yang notabene Ketua DPC PDIP Tabanan, Ketut Boping Suryadi, diisukan retak. Konon, keretakan ini dipicu ‘permusuhan’ antara Boping Suryadi vs Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti.
Indikasi retaknya hubungan itu, Boping Suryadi tidak pernah lagi diajak dalam rapat internal Fraksi PDIP DPRD Tabanan. Terakhir, Boping Suryadi kembali absen saat rapat Fraksi PDIP dalam rangka pemenangan Capres Joko Widodo (Jokowi) di rumah Bupati Putu Eka Wiryastuti di Banjar Tegeh, Desa Angseri, Kedcamatan Baturiti, Tabanan, Jumat (16/9) lalu.
Sebelumnya, Boping Suryadi juga absen dalam beberapa kali rapat Fraksi PDIP DPRD Tabanan. Boping Suryadi, antara lain, tidak diajak dalam rapat pembahasan rekomendasi pembangunan Patung Bung Karno di Catuspata Kediri. Selaku Ketua DPRD Tabanan, Boping Suryadi memang terang-terangan menolak rencana pembangunan Patung Bung Karno di Catuspata (Perempatan Agung) Kediri, yang telah memicu pro-kontra tersebut. Dari situ kemudian muncul isu bahwa Boping Suryadi berseberangan dengan Bupati Eka Wiryastuti---Srikandi PDIP yang getol soal pembangunan Patung Bung Karno.
Sumber di lapangan menyebutkan, keretakan di tubuh Fraksi PDIP DPRD Tabanan berawal dari pembahasan APBD tentang proyek infrastruktur tahun 2013. Sejumlah pentolan di Fraksi PDIP DPRD Tabanan dikabarkan tidak dapat bagian yang merata. Akibatnya, Fraksi PDIP DPRD Tabanan yang beranggotakan 27 orang mulai merenggang.
Betulkah? Saat dikonfirmasi di Tabanan, Kamis (22/5), Boping Suryadi tidak membantah jika dirinya menentang beberapa kebijakan Bupati Eka Wiryastuti. Namun demikian, menurut Boping Suryadi, hal ini tidak sampai menimbulkan keretakan hubungan.
Menurut Boping Suryadi, ada yang memanas-manasi sehingga terkesan tidak baik di mata umum. “Kalaupun saya beda sikap terkait hal-hal tertentu, itu jelas dan tegas saya berpegang pada suara hati rakyat dan daulat rakyat. Sejatinya, tidak ada apa-apa, kami masih baik-baik saja,” jelas politisi yang juga seniman ini. Selaku anggota Fraksi PDIP DPRD Tabanan, Boping Suryadi mengaku selalu menghormati keputusan rapat. Dia pun mengikuti keputusan yang telah diambil fraksi dengan asas musyawarah dan demokratis. “Fraksi itu perpanjangan tangan DPC PDIP. Jadi, jadi apa pun hasil keputusan rapat fraksi, harus dikoordinasikan dengan induk partai,” tandas Ketua DPC PDIP Tabanan ini.
Sementara itu, Bupati Eka Wiryastuti juga membantah kalau eksekutif dan legislatif disebut berseberangan. Bupati Eka Wiryastuti pun bantah isu keretakan hubungan antara Ketua DPRD Tabanan Boping Suryadi vs Fraksi PDIP. “Wah, isu dari mana itu? Tidak benar itu,” jelas Bupati Eka Wiryastuti.
“Komunikasi kami masih intens. Tadi saya BBM Pak Ketua Dewan (Boping Suryadi), beliau sedang ada di Jakarta. Hanya kebetulan saja setiap ada rapat fraksi, beliau tengah tugas di luar kota,” lanjut Eka Wiryastuti.
Bantahan serupa juga disampaikan Ketua Fraksi PDIP DPRD Tabanan, Made Dirga. Menurut Made Dirga,semuanya berjalan baik-baik saja dan komunikasi intens dibangun, apalagi jelang hajatan politik Pilpres 2014. “Kami baik-baik saja kok,” tegas Made Dirga, yang notabene pesaing Boping Suryadi dalam perebutan kursi Ketua DPRD Tabanan hasil Pileg 2014.
sumber : NusaBali
