Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » , » Truk Masuk Jurang, 4 Tewas Tergencet

Truk Masuk Jurang, 4 Tewas Tergencet

Written By Dre@ming Post on Kamis, 17 Oktober 2013 | 7:39:00 AM

Bangkai truk DK 9543 AH terguling hingga bagian kepala hancur terkelupas. Sopir Mardiono dan tiga buruh bongkar muat langsung tewas akibat tergencet bodi truk dan material besi. Polisi baru menerima laporan adanya kecelakaan maut ini pada dinihari pukul 02.00 Wita. Begitu dapat laporan, tim gabungan dari Polsek Sukasada dan Polres Buleleng langsung mendatangi lokasi TKP dan berupaya melakukan evakuasi. Namun, karena kondisi tidak memungkinan akibat kabut tebal menyelimuti malam itu, polisi mengurungkan niat evakuasu. Barulah Rabu subuh sekitar pukul 05.30 Wita, upaya evakuasi korban dilakukan polisi. Namun, upaya evakuasi sangat sulit, karena jasad seluruh empat korban terhimpit badan truk dan material besi. Gbr Ilustrasi
SINGARAJA - Truk nopol DK 9543 AH yang mengangkut material daun pintu roling door dan batangan besi seberat 17 ton terjun ke jurang sedalam 15 meter di Jalur Utama Denpasar-Singaraja, tepatnya Kilometer 15 Banjar Wirabhuana, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Rabu (16/10) dinihari. Akibat kecelakaan maut ini, empat orang tewas tergencet dalam bangkai truk di dasar jurang.

Dari empat korban tewas dalam kecelakaan maut yang terjadi Rabu dinihari pukul 00.30 Wita itu, tiga di antaranya buruh bongkar muat dalam satu keluarga asal Banjar Kusia, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng, yakni I Kadek Mudita 35, I Kadek Suparbawa 21, dan Kadek Sukadana 34. Sedangkan satu korban tewas lagi adalah Mardiono, 40, sopir truk yang tinggal di Desa Baktisraga, Kecamatan Buleleng. Belum diketahui pasti, apa penyebab lakalantas maut truk terjun ke jurang sedalam 15 meter yang merenggut empat nyawa ini. Muncul dugaan, sopir Mardiono nyetrir dalam komndisi ngantuk, sehingga tidak mampu menguasai kendaraannya yang melaju di jalan menurun penuh tikungan tajam. Saat musibah terjadi, truk naas nopol DK 9543 AH ini melaju dari arah selatan (Denpasar) menuju Singaraja.

Informasi di lapangan, awalnya truk DK 9543 AH yang mengangkut material daun pintu roling door dan batangan besi seberat 17 ton ini berangkat dari Denpasar, Selasa (15/10) sore sekitar pukul 15.00 Wita. Truk naas yang dikemudikan sopir Mardiono ini hendak mengirim material ke CV Adi Logam Teknik di Singaraja, Buleleng. Sore itu, sopir Mardiono berangkat sendirian dari Denpasar, tanpa didampingi siapa pun, termasuk kernet. Begitu begitu memasuki medan tanjakan di kawasan dingin Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Tabanan, truk naas ini sempat tidak kuat nanjak karena beban terlalu berat.

Karena truknya tak kuat nanjak, sopir Mardiono pun pilih mengontak pemilik material di Singaraja, yakni CV Adi Logam Teknik. Pemilik barang kemudian mengirim dua truk ukuran kecil ke Baturiti untuk pindah angkut material daun pintu roling door dan batangan besi dari truk naas DK 9543 AH. Pihak CV Adi Logam Teknik Singaraja juga mengirim tiga buruh bongkar muat ke Baturiti, yakni Kadek Mudita, Kadek Suparbawa, dan Kadek Sukadana, guna memindahkan barangnya ke dalam dua truk kecil. Ketiga buruh bongkar muat asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan yang dikirim ke Baturiti ini masih satu keluarga. Dua di antara mereka selama ini memang bekerja sebagai karyawan di CV Adi Logam Teknik, yaitu Kadek Mudita dan Kadek Suparbawa. Sedangkan satunya lagi, Kadek Sukadana, keseharianya bekerja sebagai tukang ojek dan pemetik cengkih, tapi sore itu diajak ke Baturiti karena sebelumnya pernah diikutkan bongkar muat.

Selasa petang pukul 18.00 Wita, tiga buruh bongkar muat berikut dua truk yang dikirim CV Adi Logam Teknik Singaraja tiba di Baturiti. Mereka pun langsung memindahkan material yang semula diangkut truk DK 9543 AH yang dikemudikan Mardiono. Dari 17 ton muatan, sekitar 7 ton di antaranya berhasil dipindahkan ke dalam dua truk ukuran kecil yang barusan dikirim dari Singaraja. Proses pemindahan material ke dalam truk kecil itu baru selesai Selasa malam sekitar pukul 19.30 Wita. Truk ukuran kecil pertama yang sudah bermuatan material, langsung balik duluan menuju Singaraja. Demikian juga truk kecil kedua, langsung menuju Singaraja begitu terisi material. Sedangkan ketiga buruh bongkar muat yang diutus CT Adi Logam Teknik: Kadek Mudita, Kadek Suparbawa, dan Kadek Sukadana pilih balik ke Singaraja naik ke dalam truk naas DK 9543 AH, yang masih berisi muatan material 10 ton.

Belum diketahui pasti, apakah ketiganya duduk di samping sopir atau mereka berada di bak belakang. Yang pasti, truk naas itu berhasil melewati seluruh tanjakan yang ada di Baturiti setelah 7 ton muatannya dikurangi, meskipun tetap melaju dengan pelan. Truk naas ini juga berhasil melewati medan tanjakan di antara Desa Pancasari-Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasadan, hingga memasuki jalan menurun antara Desa wanagiri-Desa Gitgit. Rabu dinihari sekitar pukul 00.30, truk naas DK 9543 AH tiba di Kilometer 15 Banjar Wirabhuana, Desa Gitgit. Di jalan terjal dengan kemiringan sekitar 60 derajat inilah truk yang dikemudikan sopir Mardiono terjun ke jurang sedalam 15 meter. Jurang tersebut berada sebelah barat jalan. Sebekum terjungkal ke dasar jurang, truk kebih dulu menabrak tiang lampu penerang jalan dan pembatas jalan.

Bangkai truk DK 9543 AH terguling hingga bagian kepala hancur terkelupas. Sopir Mardiono dan tiga buruh bongkar muat langsung tewas akibat tergencet bodi truk dan material besi. Polisi baru menerima laporan adanya kecelakaan maut ini pada dinihari pukul 02.00 Wita. Begitu dapat laporan, tim gabungan dari Polsek Sukasada dan Polres Buleleng langsung mendatangi lokasi TKP dan berupaya melakukan evakuasi. Namun, karena kondisi tidak memungkinan akibat kabut tebal menyelimuti malam itu, polisi mengurungkan niat evakuasu. Barulah Rabu subuh sekitar pukul 05.30 Wita, upaya evakuasi korban dilakukan polisi. Namun, upaya evakuasi sangat sulit, karena jasad seluruh empat korban terhimpit badan truk dan material besi.

Bahkan, polisi harus mengerahkan tukang las, mobil derek, dan puluhan anggota Samapta untuk mengevakuasi para korban, dibantu warga setempat. Sekitar pukul 08.00 Wita, satu korban berhasil dievakuasi dari bangkai truk, yakni Mardiono, sopir asal Jawa Tengah yang selama ini tinggal di Desa Baktisraga, Buleleng. Jasad sopir truk ini langsung dibawa ke RSUD Buleleng di Singaraja. Korban Mardiono tewas mengenaskan dalam kondisi patah tulang leher dan luka parah di bagian kepala. Berselang 2 jam kemudian, giliran korban Kadek Mudita yang berhasil dievakasi dari dalam bangkai truk, Rabu pagi pukul 10.00 Wita. Korban Kadek Mudita tewas dalam kondisi luka parah di bagian dada. Satu jam kemudian, tepatnya pukul 11.00 Wita, menyusul jasad korban Kadek Suparbawa yang berhasil dievakuasi. Korban Kadek Suparbawa tewas mengenaskan dalam kondisi patah tulang kaki dan luka robek di bagian kaki.

Sedangkan korban terakhir, Kadek Sukadana, baru berhasil dievakuasi siang pukul 12.05 Wita. Jasad tiga buruh bongkar muat yang masih satu keluarga ini pun langsung dievakuasi ke Ruang Jenazah RSUD Buleleng untuk pemeriksaan lebih lanjut. Setelah mendapat pemeriksaan medis, jenazah tiga korban sekeluarga ini dipulangkan dari RSUD Buleleng untuk dibawa ke rumah duka di Kusia, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan. Pasalnya, jaenazah ketiga korban akan dikuburkan keluarganya di Setra Desa Pakraman Bebetin pada Wraspati Wage Sungsang, Kamis (17/10) ini. Sebaliknya, jenazah korban Mardiono rencananya akan dikuburkan di Singaraja. Namun, hingga kemarin sore jenazah sopir truk maut ini masih dititipkan di RSUD Buleleng. Sementara itu, Kasat Lantas Polres Buleleng, AKP Ronny Riantoko, yang Rabu kemarin terjun ke lokasi TKP untuk memantau proses evakuasi jasad korban, menyatakan pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan maut di Kilometer 15 Desa Gitgit ini.

Namun, Ronny menduga kecelakaan maut ini terjadi akibat sopir truk mengantuk. Pasalnya, kata Ronny, dari hasil pemeriksaan sementara, pihaknya tidak menemukan adanya masalah dalam rem truk naas. Truk nopol DK 9543 AH milik CV Adi Logam Teknik Singaraja ini juga dalam kondisi baru, sangat laik operasi, dan remnya masih berfungsi. “Saat musibah terjadi, kondisi jalan didak licin, lampu penerangan dari panel surya pun bagus. Bahkan, lampu jalannya itu yang ditabrak. Jadi, kecelakaan ini kemungkinan karena human error. Tim traffic accident analysis (TAA) masih melakukan penyelidikan dengan tim dari Dinas Perhubungan,” tegas Ronny saat ditemui di lokasi musibah, Rabu kemarin.

Di tempat yang sama, Gede Sumanasa selaku wakil dari keluarga pemilik CV Adi Logam Teknik Singaraja, mengatakan truk nopol 9543 AH yang dikemudikan sopir Mardiono terbilang kendaraan baru. Sebab, truk naas tersebut baru dibeli sekitar 2 bulan lalu. “Itu kendaraan baru. Sedangkan sopir Mardiono merupakan karyawan (CV Adi Logam Teknik Singaraja) yang selama ini sudah terbiasa mengangkut barang ke Jawa,” ungkap Gede Sumanasa.


sumber : NusaBali 
Share this article :

Dunia Bintang School

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen