Rabu, 17 Oktober 2012 15:59
KUTA - Puluhan wartawan dari berbagai media di Bali berunjuk rasa di depan Base Ops Pangkalan Udara 
(Lanud) Ngurah Rai Bali,
Rabu (17/10). Mereka tersebut mengecam penganiayaan yang dilakukan oleh
anggota TNI AU di Riau, Selasa (16/10).
Koordinator pengunjuk rasa Johannes P Christo mengatakan kekerasan terhadap wartawan sudah sering dilakukan oleh aparat dan tidak pernah ada solusinya. Menurutnya, kekerasan dan arogansi yang dilakukan TNI AU merupakan pola sistematis yang tidak mengedepankan profesionalisme sebagaimana layaknya anggota TNI.
"Kami menilai yang dilakukan oleh aparat TNI AU tersebut adalah bentuk pengamanan berlebihan dan salah kaprah karena wartawan berhak atas informasi apa pun bila hal tersebut menyangkut kepentingan publik," ujarnya.
Puluhan jurnalis tersebut menuntut Presiden SBY segera mecopot Kepala Staf Angkatan Udara karena sangat tidak profesional dalam melayani kebutuhan akan informasi publik. Pejabat lain yang harus dicopot adalah Dan Lanud Rusmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, serta memecat perwira TNI AU menganiaya wartawan , salah satunya Letkol Robert Simanjuntak.
Mereka juga menuntut Kapuspen TNI AU segera meminta maaf secara terbuka di seluruh media massa nasional.Unjuk rasa juga diwarnai aksi jurnalis menanggalkan kartu pers dan peralatan kerja mereka seperti
kamera foto, handycame, kertas, dan pena tepat di depan Base Ops Lanud Ngurah Rai.
Sementara itu, Dan Lanud Ngurah Rai Bali Letkol (Pnb) Atang Sudrajat saat menemui wartawan menyatakan ikut prihatin atas kejadian yang dilakukan teman sejawatnya di Riau. "Hal itu sebenarnya bisa dikomunikasikan dengan baik dan wajar, sehingga tidak ada aksi yang tidak mengenakkan tersebut," ujarnya.
(Lanud) Ngurah Rai Bali,
Rabu (17/10). Mereka tersebut mengecam penganiayaan yang dilakukan oleh
anggota TNI AU di Riau, Selasa (16/10).
Koordinator pengunjuk rasa Johannes P Christo mengatakan kekerasan terhadap wartawan sudah sering dilakukan oleh aparat dan tidak pernah ada solusinya. Menurutnya, kekerasan dan arogansi yang dilakukan TNI AU merupakan pola sistematis yang tidak mengedepankan profesionalisme sebagaimana layaknya anggota TNI.
"Kami menilai yang dilakukan oleh aparat TNI AU tersebut adalah bentuk pengamanan berlebihan dan salah kaprah karena wartawan berhak atas informasi apa pun bila hal tersebut menyangkut kepentingan publik," ujarnya.
Puluhan jurnalis tersebut menuntut Presiden SBY segera mecopot Kepala Staf Angkatan Udara karena sangat tidak profesional dalam melayani kebutuhan akan informasi publik. Pejabat lain yang harus dicopot adalah Dan Lanud Rusmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, serta memecat perwira TNI AU menganiaya wartawan , salah satunya Letkol Robert Simanjuntak.
Mereka juga menuntut Kapuspen TNI AU segera meminta maaf secara terbuka di seluruh media massa nasional.Unjuk rasa juga diwarnai aksi jurnalis menanggalkan kartu pers dan peralatan kerja mereka seperti
kamera foto, handycame, kertas, dan pena tepat di depan Base Ops Lanud Ngurah Rai.
Sementara itu, Dan Lanud Ngurah Rai Bali Letkol (Pnb) Atang Sudrajat saat menemui wartawan menyatakan ikut prihatin atas kejadian yang dilakukan teman sejawatnya di Riau. "Hal itu sebenarnya bisa dikomunikasikan dengan baik dan wajar, sehingga tidak ada aksi yang tidak mengenakkan tersebut," ujarnya.
sumber : MICOM
