Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » , » Pesta Arak di Sanur, 2 Korban Tewas

Pesta Arak di Sanur, 2 Korban Tewas

Written By Dre@ming Post on Selasa, 11 September 2012 | 2:40:00 AM


Selasa, 11 September 2012, 03:39


ilustrasi
DENPASAR - Korban tewas akibat pesta minuman keras jenis arak yang diduga bercampur methanol terus saja berjatuhan. Hanya berselang sepekan pasca tewasnya tiga orang dalam pesta arak methanol di Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Bangli, kini dua nyawa lagi melayang akibat pesta arak di Jalan Tukad Bilok Sanur, Denpasar Selatan. Bahkan, seorang mantan anggota DPRD Denpasar, I Nyoman Olly Muliarta, ikut jadi korban dalam pesta arak di Sanur ini, beruntung nyawanya selamat.

Dua korban tewas poasca pesta arak methanol di Jalan Tukad Bilok Sanur itu masing-masing I Kadek Santika Yasa, 21, dan I Kadek Arimbawa Rista, 37. Korban Kadek Santika Yasa, warga asal Tabanan yang tinggal di Jalan Tukad Bilok Sanur, meninggal dunia dalam perawatan di RS Sanglah, Denpasar, Minggu (9/9) malam. Korban sebelumnya pesta arak tak jauh dari tempat tinggalnya, Jumat (7/9) malam. Lalu, Kadek Santika Jaya dilarikan ke RS Sanglah, Minggu siang. Sedangkan korban Kadek Arimbawa Rista, pegawai PDAM Badung yang tinggal di Jalan Tukad Bilok Sanur, meninggal dunia dalam perawatan di RS Sanglah, Senin (10/9) dinihari sekitar pukul 00.15 Wita. Korban sebelumnya dilarikan ke RS Sanglah, Minggu siang pukul 13.28 Wita. Korban sebelumnya juga pesta arak methanol di Jalan Tukad Bikok Sanur, Jumat malam,
lalu dibawa ke RS Sanglah dua hari kemudian.

Sebaliknya, korban selamat Nyoman Olly Muliarta, hingga Senin kemarin masih dirawat intensif di RS Sanglah. Seperti halnya dua korban tewas yang lain, Nyoman Olly Muliarta yang mantan anggota Fraksi PDIP DPRD Denpasar pun sebelumnya pesta arak yang diduga mengandung methanol di kafe miliknya di kawasan Sanur, Jumat malam.

Menurut Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Agus Tri Waluyo, ketiga korban arak methanol yang dua di antaranya tewas ini sebelumnya pesta miras pada saat bersamaan, Jumat malam, tapi di tiga tempat berbeda yang semuanya di kawasan Jalan Tukad Bilok Sanur. Namun, arak yang mereka tenggak dibeli di satu tempat yaitu Warung Dong Oman di Jalan Tukad Bilok 90 D Sanur. “Mereka (para korban) minum arak sama kelompoknya masing-masing di tiga tempat berbeda. Tapi, beli araknya di satu tempat yakni Warung Dong Oman,” jelas Agus Tri Waluyo di Mapolsek Denpasar Selatan, Senin kemarin. Usai menenggak minuman keras khas Bali, kata Agus Tri Waluyo, dua korban kondisinya langsung drop, yaknu Kadek Arimbawa Rista dan Kadek Santika Yasa. Pihak keluarga pun membawa kedua korban ke RS Sanglah. Namun, karena kondisinya sudah parah, dua korban arak methanol ini akhirnya meregang nyawa dalam perawatan di RS Sanglah.

“Awalnya, Kadek Santika yang meninggal dunia, lalu disusul Kadek Arimbawa yang meregang nyawa,” ujar Agus Tri Waluyo. “Beruntung, satu korban lagi yaitu Nyoman Olly Muliarta nyawanya selamat, berkat tindakan cuci darah di RS Sanglah,” lanjut Kapolsek.

Menurut Agus Tri Waluyo, hingga Senin kemarin memang belum ada laporan masuk ke kepolisian terkait musibah pesta arak methanol yang merenggut dua nyawa dan satu korban kritis di Jalan Tukad Bilok Sanur ini. Meski demikian, pihak kepolisian sudah turun ke lokasi untuk mengamankan satu galon arak di Warung Dong Oman, Jalan Tukad Bilok 90 D Sanur.

Selain itu, lanjut Agus Tri Waluyo, pihaknya juga sudah meminta keterangan dari beberapa warga yang sempat ikut pesta miras bersama para korban, Jumat malam. “Tapi, sampai sekarang belum ada laporan sehingga penyelidikan terganggu. Kami juga belum bisa melakukan otopsi jenazah korban, karena belum ada persetujuan dari pihak keluarga,” katanya.

Ditanya tentang kandungan methanol, Agus Tri Waluyo mengatakan pihaknya belum bisa memastikan apakah kematian dua korban murni karena arak yang diduga bercampur methanol. Pihaknya masih menunggu hasil uji labfor dari sampel arak yang disita polisi.

“Belum adanya hasil otopsi membuat kami tidak bisa memastikan penyebab kematian dua korban. Namun, dari pemeriksaan sementara mengatakan, kematian dua korban memilkiki kesamaan yakni sirkulasi darahnya tidak berjalan normal. Selain itu, indera di tubuhnya tidak berfungsi, hingga korban meninggal,” tegas Agus Tri Waluyo.

Senin kemarin, sempat menyambangi Warung Dong Oman di Jalan Tukad Bilok 90 D Sanur. Kala itu, warung tersebut telah dipasangi police line. Menurut warga sekitar, Warung Dong Oman sudah beroperasi sejak lama. Selain menjual arak, warung ini juga menyediakan rujak. “Setiap hari, banyak warga yang nongkrong di warung ini untuk minum-minum,” ujar seorang warga. Informasi yang dihimpun di lapangan, korban selamat Nyoman Olly Muliarta diketahui pesta arak di kafe miliknya yang berlokasi di Jalan Tukad Badung Sanur, Denpasar Selatan, Jumat malam. Arak tersebut juga dibeli oleh security kafenya di Warung Dong Oman.

Saat minum arak tersebut ini, Nyoman Olly Muliarta sempat curiga. Soalnya, setelah minum beberapa sloki arak, mantan anggota Dewan ini langsung mengalami mual dan ngantuk. “Biasanya, Nyoman Olly Muliarta beli arak di Jalan Batur Sari. Tapi, karena stok habis, malam itu dia beli arak di Warung Dong Oman,” jelas sumber, Senin kemarin.

Begitulah, lantaran curiga dengan arak yang dibelinya di Warung Dong Oman, Nyoman Olly Muliarta sempat minum air kelapa muda untuk sebagai penetrasi. Kemudian, mantan wakil rakyat di DPRD Denpasar ini langsung memeriksakan kondisinya ke rumah sakit. “Nah, saat diperiksa medis, arak yang diminum itu diduga mengandung methanol, sehingga dia harus menjalani tindakan cuci darah di RS Sanglah. Sampai sekarang dia masih dirawat,” lanjut sumber tadi. Ditemui terpisah di ruang perawatan Kamar Lelly RS Sanglah, Senin kemarin, Nyoman Olly Muliarta membenarkan dirinya pesta arak pada saat hampir bersamaan dengan dua korban tewas. Hanya saja, mereka pesta arak di tiga tempat terpisah di kawasan Sanur, karena memang beda kelompok.

Menurut Olly Muliarta, dirinya minum arak sejak Kamis (6/9) hingga Jumat (7/9) malam. Arak yang dia minum dibeli dari dua tempat berbeda, salah satunya di Jalan Tukad Bilok Sanur---tapi dia tidak menyebut nama Warung Dong Oman. "Dari sekian banyak teman yang saya ajak minum arak, kok hanya saya yang lemas,” terang mantan anggota DPRD Denpasar 2004-2009 ini.

Menurut Olly Muliarta, gejala keracunan semakin hebat dirasakan sejak Minggu sore, di mana kepalanya pusing, tubuh terasa lemas. Dari gejala awal itu, dia pun langsung dibawa keluarganya ke RS Sanglah untuk mendapatkan perawatan, hingga mantan anggota Komisi B Dewan dari Fraksi PDIP ini harus menjalani tindakan cuci darah.

Berdasarkan pemeriksaan medis, gejala keracunan arak berbeda antara satu korban dengan lainnya. Gejalanya batru akan terlihat 7 hingga 72 jam atau 3 hari pasca minum arak. "Itu juga tergantung kondisi fisik yang bersangkutan," jelas Kepala Forensik RS Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit SpF, Senin kemarin. Efek jangka panjang dalam kasus keracunan arak adalah terjadinya keracunan di otak, penurunan kesadaran, hingga parkinson (gemetaran), geraknya lamban, dan tidak tanggap seperti orang normal. Dampaknya lebih jauh adalah gangguan pada ginjal. "Kalau gejala umumnya seperti sesak napas, lemas, pusing, dan muntah muntah," ujar dr IB Putu Alit. “Penanganan cepat untuk pasien yang mengalami detoxifikasi metanol biasanya dengan metode cuci darah.” Sementara itu, Kepala Instalansi Forensik RS Sanglah, dr Dudut Rustyadi, mengatakan jenazah dua korban arak hingga Senin sore masih dititipkan di Kamar Mayat RS Sanglah. “Hingga saat ini belum dilakukan otopsi, lantaran pihak keluarga korban tidak mengizinkannya,” ujar dr Dudut.

Jatuhnya dua korban tewas akibat tenggak arak bermethanol di Jalan Tukad Bilok Sanur ini sekadar memperpanjang daftar kasus seruopa di Bali. Sepekan sebelumnya, tiga warga Desa Katung juga tewas kartena pesta arak methanol di desa pegunungan wilayah Kecamatan Kintamani, Bangli, seusai perayaan Galungan.

Selain tiga korban tewas, ada puluhan warga Desa Katung yang dilarikan ke berbagai rumah sakit karena sekarat pasca pesta arak. Sebanyak 41 korban selamat di antaranya dilarikan ke RS Sanglah, di mana 10 orang harus menjalani tindakan cuci darah.

Dua dari tiga korban tewas pesta arak methanol di Desa Katung itu meregang nyawa dalam perawatan di RS Sanglah, yakni I Wayan Mundra, 35, dan I Wayan Sujana, 35. Korban tewas Wayan Mundra (kesehariannya sebagai petani) meregang nyawa di RS Sanglah, Sabtu (1/9) pagi pukul 09.00 Wita, sementara korban tewas Wayan Sujana (yang bekerja sebagai sopir) meregang nyawa di RS Sanglah, Sabtu (1/9) siang pukul 13.45 Wita. Sedangkan satu korban tewas lagi, I Wayan Ristana, 27, seorang sopir, meregang meregang nyawa di rumahnya, Desa Katung, Jumat (31/8) malam sekitar pukul 23.30 Wita. 

Dre@ming Post______
sumber : NusaBali
Share this article :

Dunia Bintang School

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen