Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » » Ketua Fraksi PDIP Dituntut Lengser

Ketua Fraksi PDIP Dituntut Lengser

Written By Dre@ming Post on Senin, 24 September 2012 | 7:29:00 AM

Senin, 24 September 2012, 07:09

Ketut Tama Tenaya
DENPASAR - Jatuhnya kursi Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPRD Bali ke Fraksi Golkar memicu pergolakan di internal Fraksi PDIP. Politisi senior PDIP yang kehilangan jabatan Ketua Baleg DPRD Bali, Made Sudana, yang posisinya direbut Cokorda Gede Ngurah (anggota Fraksi Golkar asal Dapil Klungkung), tuntut Ketut Tama Tenaya lengser dari kursi Ketua Fraksi PDIP.

Made Sudana menegaskan, Ketut Tama Tenaya selaku Ketua Fraksi PDIP gagal mengamankan jabatan-jabatan strategis di DPRD Bali. Fraksi PDIP di bawah kendali Tama Tenaya dianggap kompromistis, sehingga dengan mudahnya jabatan Ketua Baleg jatuh ke tangan Fraksi Golkar.

Jadi, Made Sudana (anggota Fraksi PDIP asal Dapil Tabanan) bukan geram semata karena dirinya kehilangan jabatan. Tapi, dia lebih gerah karena PDIP selaku Fraksi terbesar di DPRD Bali telah kehilangan satu jabatan strategis, yakni kursi Kettua Baleg, melalui pemilihan yang dilakukan di Gedung Dewan, Niti
Mandala Denpasar, Kamis (20/9) lalu.

“Kenapa pimpinan kita (Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali Tama Tenaya, Red) malah menyerahkan begitu saja kursi Ketua Baleg ke partai lain? Tidak ada pertarungan sama sekali. Kita kalah strategi, kalah pencitraan politik, sisi komunikasi politik juga kalah,” protes Sudana saat mengubungi per telepon, Minggu (23/9) petang.

“Kalau terus begini caranya, PDIP bisa kehilangan banyak posisi penting di DPRD Bali. Saya minta Tama Tenaya (politisi asal Dapil Badung) dengan rela turun dari jabatan Ketua Fraksi PDIP, karena telah gagal mengamankan pamor dan kewibawaan partai,” lanjut Sudana.

Menurut Sudana, saat dirinya menjabat Ketua Fraksi PDIP---sebelum kemudian dialihkan menjadi Ketua Baleg DPRD Bali, setahun lalu---dulu, partainya nyaris melakukan sapu bersih seluruh jabatan di DPRD Bali. Jabatan yang tersisa saat itu hanya kursi Ketua Komisi II DPRD Bali, yang diduduki Srikandi Demokrat Ni Putu Tutik Kusumawardani, atas kompromi dum-duman jatah.

Kala itu, I Made Arjaya (anggota Fraksi PDIP dari Dapil Denpasar) menduduki kursi Ketua Komisi I, Putu Agus Suradnyana (anggota Fraksi PDIP dari Dapil Buleleng) menduduki kursi Ketua Komisi III, Nyoman Parta (anggota Fraksi PDIP dari Dapil Gianyar) menduduki kursi ketua Komisi IV, Gede Sudarma anggota Fraksi PDIP dari Dapil Karangasem) menduduki jabatan Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Bali, dan Made Sudana (anggota Fraksi PDIP dari Dapil Tabanan) menduduki jabatan Ketua Fraksi PDIP.

Selain itu, AA Ngurah Oka Ratmadi alias Cok (Ketua DPD PDIP Bali dari Dapil Denpasar) juga menduduki kursi Ketua DPRD Bali. Cok Rat didampingi Ketut Suwandi (anggota Fraksi Golkar dari Dapil Denpasar) selaku Wakil Ketua DPRD Bali, I Gusti Bagus Alit Putra (anggota Fraksi Demokrat dari Dapil Denpasar) selaku Wakil Ketua DPRD Bali, dan Ida Bagus Putu Sukarta (politisi Gerindra dari Dapil Denpasar) selaku Wakil Ketua DPRD Bali. “Saya ini bukannya nigtig tangkah (menepuk dada). Yang jelas, saat saya menjadi Ketua Fraksi PDIP, seluruh jabatan strategis di DPRD Bali diduduki kader-kader PDIP. Hanya satu saja yang dikompromikan kepada Demokrat, yakni jabatan Ketua Komisi II,” tandas Sudana.

“Lha sekarang, justru kursi Ketua Baleg dilego ke Fraksi Golkar. Politik macam apa ini? Maka, sebaiknya dengan rela Tama Tenaya turun dari jabatan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali,” lanjut kader militan yang terancam diberangus dari keanggotaan DPRD Bali menyusul insiden Pilkada Tabanan 2010 ini.

Sudana pun mengakui, pencopotan dirinya dari jabatan sebagai Ketua Baleg DPRD Bali ini merupakan rangkaian dalam rencana PAW yang diwacanakan sebelumnya. Sudana akan direcall dari keanggotaan DPRD Bali, menyusul sikapnya memback-up Wayan Sukaja (mantan anggota Fraksi PDIP DPRD Bali asal Dapil Tabanan) yang membelot jadi Calon Bupati (Cabup) dari Golkar di Pilkada Tabanan 2010. Wayan Sukaja sendiri sudah lebih dulu diberangus dari DPRD Bali. Kalau jabatan Ketua Baleg DPRD Bali itu dicopot dari dirinya dan kemudian diserahkjan kepada anggota Fraksi PDIP, Sudana mengaku tidak terlalu pusing dan mempersoalkannya. Tapi, Sudana menyesalkan karena jabatan strategis ini justru jatuh ke Fraksi Golkar. Artinya, kekuatan PDIP di Dewan pun jadi berkurang. “Saya sesalkan sikap kompromi pimpinan Fraksi PDIP di DPRD Bali yang tidak ada pertarungan untuk mempertahankan satu jabatan penting,” jelas politisi peraih suara terbanyak kedua se-Bali untuk kursi DPRD Provinsi, setelah Wayan Sukaja, dalam Pileg 2009 ini.

Dikonfirmasi secara terpisah, Minggu kemarin, Tama Tenaya menegaskan jatuhnya jabatan Ketua Baleg ke tangan Golkar (Cok Gde Ngurah) ini bukanlah atas keinginan dirinya selaku Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali. Menurut Tama Tenaya, ini aspirasi kader di internal Fraksi PDIP yang pilih menyerahkan kursi Ketua Baleg ke Fraksi Golkar.

Kebetulan, lanjut Tama Tenaya, Fraksi Gabungan dan Fraksi Demokrat DPRD tidak mencalonkan kadernya sebagai Ketua Baleg. ”Sedangkan Saudara Made Sudana justru tidak hadir saat itu. Coba kalau dia hadir, akan lain masalahnya,” kilah Tama Tenaya.

Tama Tenaya menegaskan, PDIP tidak mungkin kerja sendiri dalam sisa waktu yang ada menjelang Pileg 2014. Makanya, kursi jabatan di DPRD Bali dibagi-bagikan sekarang. Fraksi Golkar yang dulu ‘kasepekang’ hingga tidak kebagian jabatan apa pun, sekarang diberi kursi Ketua Baleg DPRD Bali. “Sedangkan jabatan Ketua Komisi II DPRD Bali sudah diberikan ke Fraksi Demokrat (Putu Tutik Kusumawardani) sejak awal,” tandas Tama Tenaya.

Terkait desakan dari Sudana agar dirinya lengser sebagai Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali, Tama Tenaya enggan menanggapinya. “Yang menentukan bukan saya. Semua itu atas kebersamaan,” terang politisi asal Desa Bualu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang juga Bendahara DPD PDIP Bali ini.

Sekadar dicatat, selain jabatan Ketua Baleg DPRD Bali, ada dua lagi jabatan strategis di Dewan yang mengalami perubahan. Hanya saja, kedua jabatan itu berkutat dari kader PDIP ke kader PDIP.

Dua jabatan strategis yang dirotasi itu masing-masing posisi Ketua Komisi III DPRD Bali dari tangan Putu Agus Suradnyana (asal Dapil Buleleng) ke I Gusti Ngurah Suryanta Putra (asal Dapil Tabanan) dan jabatan Ketua BK DPRD Bali dari tangan Gede Sudarma (asal Dapil Karangasem) ke Ketut Kariyasa Adnyana (asal Dapil Buleleng).

Rotasi terjadi menyusul terpilihnya Agus Suradnyana sebagai Bupati Buleleng 2012-2017, melalui Pilkada 2012 lalu. Selama ini, jabatan Ketua Komisi III DPRD Bali tiga kali periode secara beruntun dijatah untuk Dapil Buleleng, yakni Agus Suradnyana. Nah, karena jabatan Ketua Komisi III dialihkan ke Suryanta Putra (Dapil Tabanan), maka sebagai kompensasinya Dapil Buleleng (Kariyasa Adnyana) diberi jabatan Ketua BK DPRD Bali. Konsekuensinya, Fraksi PDIP dari Dapil Karangasem tidak kebagian jabatan apa pun.

Sementara itu, di internal Fraksi Golkar juga diwarnai pergolakan pasca terpilihnya Cok Gde Ngurah (asal Dapil Klungkung) sebagai Ketua Baleg DPRD Bali. Pasalnya, saat pemilihan yang dilakukan Kamis lalu, ada dua nama pentolan Fraksi Golkar sebagai kandidat Ketua Baleg DPRD Bali.

Mereka masing-masing Cok Gde Ngurah (mantan ketua DPD II Golkar Klungkung yang notabene mantan Bupati Klungkung) dan Nyoman Sugawa Korry (anggota Fraksi Golkar dari Dapil Buleleng yang kini Ketua DPD II Golkar Buleleng). Hanya saja, sumber menyebutkan, di internal Golkar ada gerakan penjegalan terhadap Sugawa Korry, sehingga Cok Gde Ngurah melenggang dengan mulus ke kursi Ketua Baleg DPRD Bali menggantikan Made Sudana. “Sejumlah kader senior Golkar marah dengan penjegalan Sugawa Korry ini. Soalnya, kemampuan Sugawa Korry dianggap lebih bagus,” ujar sumber di lingkaran Golkar, Minggu kemarin. 

sumber : NusaBali
Share this article :

Dunia Bintang School

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen