 |
Gubernur (Cawagub) untuk tarung Pilgub 2018 yang resmi mendaftar ke PDIP, Jumat (14/7) sore. Semua Kandidat Disetor PDIP Bali.
Keputusannya, seluruh kandidat disetor ke pusat. DPD PDIP Bali pun desak DPP PDIP secepatnya menerbitkan rekomendasi Cagub-Cawagub untuk tarung Pilgub Bali 2018, agar bisa segera sosialisasi ke akar rumput.
Pembahasan bakal Cagub dan Cawagub ini ini sudah dilakukan dalam rapat pleno ‘diperluas’ DPD PDIP Bali yang digelar di Kantor DPD PDIP Bali, Jalan Moncong Putih Niti Mandala Denpasar, Jumat kemarin. Rapat pleno kemarin melibatkan pula semua DPC PDIP Kabupaten/Kota se-Bali dan Dewan Pertimbangan Daerah (Deperda) DPD PDIP Bali.
Rapat pleno diperluas kemarin dipimpin langsung Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster. Ketua Deperda PDIP Bali AA Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat hadir bersama Sekretaris Deperda, Nyoman Adi Wiryatama. Dalam rapat pleno yang digelar tertutup ini, para Ketua DPC PDIP Kabupaten/Kota se-Bali juga hadir bersama jajaran pengurus DPD PDIP Bali.
Bocoran yang diperoleh, Cok Rat selaku Ketua Deperda PDIP Bali secara tegas menyatakan ‘menerima’ seluruh proses penjaringan calon di Tim Nawa Sanga. Bahkan, sesepuh partai asal Puri Satria Denpasar yang mantan Ketua DPD PDIP Bali 2010-2015 ini menyebutkan proses penjaringan oleh Tim Nawa Sanga berjalan transparan dan sesuai mekanisme partai.
Dalam rapat pleno diperluas yang berlangsung selama 1 jam, mulai pukul 15.00 hingga 16.00 Wita kemarin, DPD PDIP Bali putuskan untuk mengirimkan semua kandidat yang berproses di Tim Penjaringan Nawa Sanga. Ada 3 kandidat Cagub Bali 2018 yang mendaftar dan namanya akan dikirim ke DPP PDIP, yakni Wayan Koster (kader PDIP), Ni Putu Eka Wiryastuti (kader PDIP), dan IB Rai Dharmawijaya Mantra (non kader).
Wayan Koster adalah kader partai asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang kini menjabat Ketua DPD PDIP Bali dan sekaligus anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali. Politisi berjuluk KBS (Koster Bali Satu) ini mendapat dukungan penuh dari 9 DPC PDIB Kabupaten/Kota se-Bali.
Sementara Putu Eka Wiryastuti merupakan Srikandi PDIP asal Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan yang kini menjabat Bupati Tabanan dan sekaligsu Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Bali. Eka Wiryastuti didaftarkan DPC PDIP Tabanan sebagai Cagub Bali dengan dasar aspirasi PAC PDIP se-Tabanan. Putri dari Nyoman Adi Wiryatama ini kemarin telah melengkapi dokumen pendaftaran. Sebaliknya, Rai Mantra adalah kandidat non kader asal Sumerta Kelod, Denpasar Timur yang kini menjabat Walikota Denpasar. Rai Mantra didaftarkan DPC PDIP Denpasar dengan dasar pengajuan diri dengan proses pendaftaran di DPC PDIP Denpasar.
Sedangkan untuk posisi Cawagub, ada tiga nama yang akan disetor ke DPP PDIP: Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace (non kader), Putu Agus Surad-nyana (kader PDIP), dan I Gusti Agung Rai Wirajaya (kader PDIP). Cok Ace merupakan kandidat non kader asal Puri Agung Ubud, Gianyar yang mantan Bupati Gianyar 2008-2013. Cok Ace didaftarkan DPC PDIP Gianyar, DPC PDIP Karangasem, DPC PDIP Klungkung, DPC PDIP Bangli, DPC PDIP Buleleng, dan DPC PDIP PDIP Jembrana.
Sementara Agus Suradnyana adalah kader partai asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang kini Ketua DPC PDIP Buleleng dan menjabat sebagai Bupati Buleleng. Agus Suradnyana didaftarkan sebagai Cawagub Bali oleh DPC PDIP Buleleng, atas da-sar rapat DPC PDIP Buleleng. Sebaliknya, Rai Wirajaya adalah pader partai asal Desa Peguyangan, Denpasar Utara yang kini anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali. Rai Wirajaya didaftarkan oleh DPC PDIP Denpasar.
Seusai rapat pleno diperluas kemarin, Ketua DPD PDIPBali Wayan Koster alias KBS mengatakan, berdasarkan proses dari Tim Nawa Sanga, semua nama kandidat yang telah dinyatakan lengkap akan dikirim ke DPP PDIP. Menurut KBS, keputusan ini diambil atas dasar rapat final yang melibatkan seluruh elemen partai.
“Seluruh nama akan kami setorkan ke DPP PDIP pada 15 Juli 2017 nanti. Ini adalah hasil keputusan rapat pleno DPD PDIP yang diperluas melibatkan semua DPC PDIP dan Deperda PDIP Bali. Keputusan nanti diserahkan sepenuhnya dan jadi hak prerogatif Ketua Umum DPP PDIP Ibu Megawati,” ujar KBS yang kemarin didampingi Ketua Tim Nawa Sanga, I Wayan Sutena, Wakil Ketua Tim Nawa Sanga IGN Alit Kusuma Kelakan, dan anggota Tim Nawa Sanga AA Ayu Triana Tira.
KBS berharap DPP PDIP nantinya segera menerbitkan rekomendasi Cagub-Cawagub Bali untuk diusung ke Pilgub 2018. Alasannya, agar pasangan calon yang akan diusung PDIP bisa lebih awal disosialiasikan ke masyarakat. “Kami menyarankan DPP PDIP supaya rekomendasi calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah bisa diterbitkan segera, supaya kami bisa lebih awal sosialisasikan ke masyarakat,” lanjut KBS sembari menyampaikan terimakasi kepada dua kandidat non kader, Rai Mantra dan Cok Ace, yang telah ikut berproses dalam penjaringan.
Selain putuskan kirim bakal Cagub dan Cawagub untuk Pilgub Bali 2018, rapat pleno diperluas DPD PDIP Bali kemarin juga putuskan untuk mengirimkan nama-nama bakal Calon Bupati (Cagub) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) untuk tarung Pilkada Gianyar 2018 dan Pilkada Klungkung 2018 ke DPP PDIP. Untuk Pilkada Gianyar 2018, kandidat Cabup yang disetor ke DPP PDIP untuk dimintakan rekomendasi adalah Made Agus Mahayastra (kader PDIP) dan Nyoman Parta (kader PDIP). Untukl posisi Cawabup Gianyar, desetor nama AA Gde Mayun.
Sedangkan untuk Pilkada Klungkung 2018, nama bakal Cabup yang disetor ke DPP PDIP adalah Tjokorda Gde Agung (kader senior PDIP asal Puri Agung Klungkung yang juga mantan Wakil Bupati Klungkung 2008-2013 dan Bupati Klungkung 2013) dan Sang Nyoman Putrayasa (kader PDIP). Untuk posisi Cawabup Klungkung, disetor nama I Wayan Sutena (kader PDIP), I Wayan Misna (kader PDIP), AA Nuarta, dan Nengah Sugati.
KBS belum bisa memastikan kapan, rekomendasi Cagub-Cawagub Bali, serta Cabup-Cawabup Gianyar dan Cabup-Cawabup Klungkung diturunkan DPP PDIP. Pihaknya hanya berharap lebih cepat diturunkan. Menurut KBS, DPP PDIP pastinya melakukan pemetaan terlebih dulu, sebelum terbitkan rekomendasi.
“Ada survei sebelum kandidat memutuskan rekomendasi. Ada 5 lembaga survei yang dipakai untuk penajaman-penajaman sesuai dengan peta politik di daerah. Kita berharap paling lambat Agustus 2017 depan sudah bisa diterbitkan rekomendasinya,” tandas KBS.
sumber : NusaBali
