Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » , » Dalam Kerjurnas Motor Cross Tribun Roboh, Puluhan Dilarikan ke RS

Dalam Kerjurnas Motor Cross Tribun Roboh, Puluhan Dilarikan ke RS

Written By Dre@ming Post on Senin, 03 November 2014 | 7:18:00 AM

Pihak panitia sebenarnya telah memperingatkan penonton agar tidak nekat naik ke lantai dua tribun, yang sejak awal memang dikosongkan. Namun, peringatan itu tidak digubris penonton. Akhirnya, terjadilah petaka tersebut. Sekitar pukul 13.30 Wita, tribun lantai dua yang penuh sesak ambruk menimpa penonton yang berada di lantai satu. Jeritan tangis dan teriakan minta tolong kontan membuat suasana jadi panik.Gbr Ist
SINGARAJA - Petaka terjadi dalam ajang balapan Kejuaraan Nasional (Kerjurnas) Motor Cross di Sirkuit Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Minggu (2/11) siang. Tribun penonton mendadak ambruk karena tidak kuat menyangga banyaknya orang yang naik ke atas. Akibatnya, puluhan korban terluka hingga dilarikan ke berbagai rumah sakit di Singaraja, Buleleng.

Puluhan korban terluka dalam musibah tribun penonton roboh di Sirkuit Desa Kubutambahan, Minggu siang sekitar pukul 13.30 Wita, didominasi laki-laki. Beberapa di antaranya masih anak-anak. Sebagian dari korban tribun penonton roboh ini mengalami patah tulang.

Penyebab robohnya bagunan tribun dua lantai terbuat dari ranmgka besi, kayu, dan triplek yang disiapkan panitia bagi para undangan di pinggir lintasan/sirkuit ini, diduga kuat akibat kelebihan penonton. Dalam Kerjurnas Motor Cross yang digelar sejak Sabtu (1/11) itu, panitia memang menyiapkan tribun berlantai dua di sisi barat.

Bangunan tribun penonton ini dengan panjang 8 meter, lebar 6 meter, dan tinggi sekitar 5 meter. Lantai satu tribun (bawah) diperuntukkan panitia buat para undangan, lengkap dengan dereten kursi-kursi. Sedangkan lantai dua tribun awalnya dikosongkan.

Pada hari kedua Kejurnas Motor Cross yang memasuki laga semifinal, Minggu kemarin, dihadiri langsung Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana berserta rombongan dan para undangan lainnya. Rombongan Bupati Agus Suradnyana hadir untuk acara pembukaan resmi yang baru dilaksanakan kemarin. Habis seremoni pembukaan, Bupati Agus Suradnyana meninggalkan lokasi karena ada kegiatan di tempat lain. Demikian pula para undangan lainnya.

Informasi di lapangan, petaka terjadi setelah rombongan Bupati dan para undangan meninggalkan tribun penonto di sisi barat lintasan sirkuit. Begitu rombongan Bupati pergi, puluhan penonton langsung menyerbu tribun. Karena tribun di lantai satu sudah penuh, puluhan penonton pilih naik ke lantai dua hingga penuh sesak. Selain posisinya cukup tinggi untuk melihat aksi para crosser di lintasan, tribun ini juga cukup nyaman buat berteduh saat cuaca panas.

Pihak panitia sebenarnya telah memperingatkan penonton agar tidak nekat naik ke lantai dua tribun, yang sejak awal memang dikosongkan. Namun, peringatan itu tidak digubris penonton. Akhirnya, terjadilah petaka tersebut. Sekitar pukul 13.30 Wita, tribun lantai dua yang penuh sesak ambruk menimpa penonton yang berada di lantai satu. Jeritan tangis dan teriakan minta tolong kontan membuat suasana jadi panik.

Salah seorang petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Buleleng yang kebetulan bertugas di lokasi, mengatakan puluhan penonton terhimpit material yang runruh, hingga proses evakuasi pun harus hati-hati. “Suasaana langsung panik, karena korbannya banyak sekali. Penonton yang mulanya di lantai atas (dua) juga luka-luka. Bahkan, ada anak kecil yang kondisinya sangat parah,” tutur petugas PMI ini. Dia menyebutkan, sesaat menjelang musibah tribun penonton ambruk, sempat terdengar dua kali suara patahan besi yang berasal dari tirbun lantai dua. Begitu suara itu terdengar, dalam sekejap penonton yang mulanya berada di atas sudah jungkir balik ke lantah bawah menindih penonton yang di lantai satu. “Kalau catatan kami, ada 13 korban terluka yang langsung kami larikan ke RSUD Buleleng di Singaraja. Tapi, ada juga beberapa korban yang dilarikan oleh pihak keluarga dan kerabatnya yang ikut menononton ke berbagai rumah sakit di Singaraja,” ujar petugas PMI tersebut.

Sementara, berdasarkan catatan, terdapat 11 korban terluka akibat tribun penonton roboh yang dirawat di RSUD Buleleng, Minggu kemarin. dari jumlah itu, satu korban di antaranya perempuan yakni Eli Purnawati, 21. Perempuan asal Desa Kayu Putih, Kecamatan Banjar, Buleleng ini mengalami luka robek bagian kepala hingga diharuskan menjalani rawat inap di RSUD Buleleng.

Ada pula dua korban terluka di RSUD Buleleng yang masih anak-anak. Mereka masing-masing Raditya, 6 (asal Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng) dan Bayu Yoga Sucita Sucita, 8 (bocah asal Desa Bila Bajang, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng). Bocah Raditya mengalami luka memar di bagian kaki dan tangan, sementara Bayu Yoga Sucita Sucita menderita patah tulang paha, serta memar di wajah dan tangan kanan.

Sedangkan 8 korban terluka lainnya yang dirawat di RSUD Buleleng adalah I Putu Suarsana, 23 (asal Desa/Kecamatan Kubutambahan), I Putu Jaya, 32 (asal Desa/Kecamatan Kubutambahan), Rendra Setiawan, 16 (asal Desa Bila, Kecamatan Kubutambahan), Agus Yudi, 32 (asal Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng), I Putu Riko, 18 (asal Desa/Kecamatan Sukasada, Buleleng), I Komang Nama, 13 (asal Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan), I Komang Ariayasa, 29 (asal Desa Kayu Putih, Kecamatan Banjar, Buleleng), dan Hidayat, 42 (asal Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng).

Jajaran Polsek Kubutambahan telah mengamankan lokasi musibah ambruknya tribun penonton di Sirkuit Motor Cross ini dengan memasang police line. Kapolsek Kubutambahan, AKP I Wayan Sueca, menyatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan atas petaka tersebut.

Kapolsek Wayan Sueca sendiri menyayangkan pihak panitia yang tidak menempatkan petugas di tribun penonton, sehingga warga dengan mudah ramai-ramai naik ke lantai atas. “Katanya warga yang naik ke tribun atas sudah diperingatkan oleh panitia. Tapi, kenapa tidak ada petugas jaga yang melarang warga naik? Kami akan selidiki kasus ini. Kami masih tunggu penjelasan pihak panitia, karena ini juga menyangkut tanggung jawabnya terhadap korban,” tandas Kapolsek Wayan Sueca. Menurut dia, hingga kemarin pihaknya belum bisa meminta keterangan panitia Kejurnas Motor Cross di Sirkuit Desa Kubutambahan, karena masih konsentrasi dengan pelaksanaan balapan. Rencananya, pihak panitia akan dipanggil untuk memberikan keterangan terkait tanggungjawabnya terhadap para korban.

Sementara itu, panitia penyelenggara Kejurnas Motor Cross dari Bali MX dan Mulya Jaya Racing menyatakan pihaknya sempat mewanti-wanti penonton agar tidak menempati lantai atas tribun, yang hanya berkapasitas untuk 50 orang. “Kami selaku panitia sebenarnya sedah berulangkali memperingati penonton agar tidak naik. Kapasitas panggung hanya untuk 50 orang, tapi yang menyerbu naik banyak sekali, hampir seratus orang,” ungkap Mulya Jaya saat ditemui di RSUD Buleleng, Minggu kemarin.

kendati demikian, kata Mulya Jaya, panitia penyelenggara siap bertanggung jawab penuh terhadap korban-korban luka, termasuk mereka yang harus menjalani rawat inap di rumaah sakit. “Kami akan tanggung semuanya, termasuk biaya pengobatan para korban. Sudah kami sertakan di asuransi,” imbuh Mulya Jaya.



sumber : NusaBali
Share this article :

Dunia Bintang School

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen