Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » , » Ini Nama-nama Turis Jepang Hilang Di Lembongan, Pastika "Warning" Pemandu Wisata

Ini Nama-nama Turis Jepang Hilang Di Lembongan, Pastika "Warning" Pemandu Wisata

Written By Dre@ming Post on Senin, 17 Februari 2014 | 7:32:00 AM

Tujuh orang wisatawan tersebut di antaranya Niata (59), Yamamoto (33), Tomita Nahomi (28), Muri Sono Aya (27), Yosidome Atsumi (29), Takahasioko (35), dan pemandu wisata yang juga dari Jepang Hurukawa Sahori (37). Gbr Ist
SAR Sisir Nusa Lembongan

Sedikitnya 35 petugas Search and Rescue (SAR) Denpasar dikerahkan untuk menyisir perairan Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung, Bali, untuk mencari tujuh orang wisatawan Jepang yang dilaporkan hilang saat menyelam pada Jumat (14/2).

"Tim SAR saat ini tengah memulai pencarian baik melalui laut maupun udara," kata staf SAR Denpasar, Amtarama, saat dihubungi di Denpasar, Sabtu.

Menurut dia, puluhan petugas tersebut dibagi menjadi beberapa tim di antaranya 17 tim yang dikerahkan menggunakan kapal "sea rider" dan 18 orang personel yang dikerahkan di kapal boat.

Satu helikopter jenis BO 105 juga telah berputar-putar di sekitar perairan Nusa Lembongan-Nusa Penida untuk melihat dari udara turis dari negeri Sakura tersebut.

Data dari SAR Denpasar menyebutkan tujuh wisatawan termasuk seorang pemandu wisata yang juga warga negara Jepang tersebut di antaranya Niata (59), Yamamoto (33), Tomita Nahomi (28), Muri Sono Aya (27), Yosidome Atsumi (29), Takahasioko (35), dan pemandu wisata Hurukawa Sahori (37).

Seluruh wisatawan tersebut berjenis kelamin perempuan.

Pastika Minta Pemandu Wisata Perhitungkan Perubahan Cuaca

Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta pemandu wisata memperhitungkan perubahan cuaca ketika memberikan pelayanan jasa menyelam kepada wisatawan, pascatenggelamnya tujuh wanita asal Jepang di perairan Nusa Lembongan, Klungkung.

"Wilayah itu memang indah, tetapi juga ada bahayanya. Oleh karena itu pemandu wisata supaya betul-betul memperingatkan hal-hal seperti ini karena sudah beberapa kali terjadi," katanya di sela-sela Kampanye Peringatan Rokok Bergambar, di Denpasar, Minggu.

Pihaknya melihat pada berbagai jasa penyelaman di sana maupun saat kejadian hilangnya wisatawan dan pemandu tersebut akibat terseret arus saat menyelam di utara perairan laut Nusa Lembongan pada Jumat (14/2) itu operasionalnya sudah standar. Demikian juga rata-rata jasa penyedia wisata bahari di perairan tenggara Pulau Bali itu sudah berizin.

"Tetapi memang kadang-kadang arus di sana sangat deras sehingga syaratnya harus lebih berhati-hati. Perubahan cuaca yang sedemikian rupa harus diperhitungkan," ucapnya.

Hingga saat ini Pastika mengakui belum ada komunikasi dengan pihak Konsulat Jepang terkait hilangnya warga Negeri Sakura itu. Namun, yang jelas berbagai pihak sedang mengoptimalkan usaha pencarian.

Sementara itu, Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) Denpasar dibantu aparat gabungan kembali melanjutkan pencarian hari kedua terhadap tujuh wisatawan Jepang dengan menyisir perairan laut Nusa Lembongan dan sekitarnya.

"Tim kami kembali memulai pencarian dengan menyisir perairan Nusa Lembongan dan sekitarnya," kata Kepala Seksi Operasi SAR Denpasar Wayan Suyatna di Denpasar, Minggu.

Saat ini puluhan petugas pencari dan penyelamat itu bersiaga di pulau yang menjadi salah satu wisata bahari terkenal di kalangan wisatawan mancanegara itu dengan menggunakan dua kapal. Satu unit helikopter jenis BO 105 juga telah dikerahkan untuk memantau tujuh wisatawan yang semuanya berjenis kelamin perempuan itu dari udara.

Pada pencarian hari pertama Sabtu (15/2) petugas tidak menemukan tujuh wisatawan, termasuk pemandu wisata dari negeri Sakura itu belum ditemukan. Nihilnya hasil pencarian juga dihambat oleh kuatnya arus laut di perairan laut Nusa Lembongan.

Tujuh orang wisatawan tersebut di antaranya Niata (59), Yamamoto (33), Tomita Nahomi (28), Muri Sono Aya (27), Yosidome Atsumi (29), Takahasioko (35), dan pemandu wisata yang juga dari Jepang Hurukawa Sahori (37).

Nama-Nama Turis Jepang Hilang di Nusa Lembongan

Berikut nama-nama wisatawan Jepang yang hilang saat menyelam di Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung, sejak Jumat (14/2):

1. Takashi Shoko (38), instruktur selam yang tinggal sementara di Perumahan Bougenvile Nomor 7-A, Jalan Raya Pemogan, Denpasar.

2. Furukawa Saori (38), instruktur selam yang tinggal sementara di Perumahan Bougenvile Nomor 7-A, Jalan Raya Pemogan, Denpasar.

3. Miyatha Ritsuko (60)

4. Morizono Aya (60)

5. Yoshidome Atsumi (30)

6. Yamamoto Emi (34)

7. Tomita Nahomi (29)

(No urut 3-7 menginap di Hotel Harris, Jalan By Pass Ngurah Rai, Kuta, sejak 13 Februari 2014)

Polres Klungkung Kerahkan 10 Personel

Kepolisian Resor Klungkung, Bali, mengerahkan 10 personel untuk melakukan pencarian terhadap tujuh turis Jepang yang hilang saat menyelam di perairan laut Nusa Lembongan, Jumat (14/2) petang.

"Pencarian lanjutan kami lakukan mulai pukul 07.00 Wita," kata Kepala Satuan Polisi Perairan Polres Klungkung, Ajun Komisaris Wayan Subrata, di Semarapura, Minggu.

Menurut dia, pengerahan personelnya itu untuk membantu personel SAR Denpasar, Karangasem, dan Mataram, Nusa Tenggara Barat, yang sudah dua hari terakhir melakukan pencarian.

Ia mengemukakan bahwa pencarian hari kedua dilakukan dengan menyisir Pantai Jungut Batu, Nusa Lembongan, tempat ketujuh warga negara Jepang itu memulai penyelaman.

Pencarian dilanjutkan hingga kawasan Pantai Nusa Ceningan dan ke tengah perairan laut Selat Badung.

"Hingga pukul 12.00 Wita masih nihil. Pencarian kami lakukan kembali pada pukul 15.00 Wita dengan mendatangkan penyelam profesional setingkat `drive master` (instruktur)," kata Subrata.

Sepanjang hari Minggu cuaca di darat dan perairan Selat Badung kondusif sehingga personel yang dilibatkan pun bekerja secara optimal. Namun sampai saat ini belum satu pun korban ditemukan.

"Nelayan di Nusa Penida juga membantu kami. Mereka kami minta lapor jika ada sesuatu yang mencurigakan di tengah laut," ujarnya.

Selain melalui jalur laut, lanjut Subrata, Tim SAR juga melakukan pencarian dari udara dengan mengerahkan satu unit helikopter sejak pukul 08.00 Wita.

Tujuh wisatawan asal Jepang itu menikmati keindahan panorama bawah laut Nusa Lembongan. Mereka berangkat dari Sanur, Kota Denpasar, Jumat (14/2) pagi, menuju kawasan hutan bakau Jungut Batu, Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung, dengan menumpang "speed boat".

Pencarian Hilangnya Wisatawan Jepang Nihil

Pencarian atas hilangnya tujuh orang wisatawan asal Jepangsaat menyelam di perairan Nusa Lembongan, Jumat (14/2), hingga hari ketiga belum membuahkan hasil.

"Sampai saat ini kami belum bisa memberikan kabar yang baik dalam pencarian wisman yang hilang tersebut. Namun, kami akan tetap berusaha sesuai prosedur," kata kata Kepala Kantor SAR Denpasar Didi Hamzar di Jimbaran, Kabupaten Badung, Minggu.

Ia menjelasakan bahwa dalam pencarian pada hari ketiga dengan radius pencarian diperluas ke arah timur hingga 17 mil dari lokasi kejadian sehingga total luas pencarian mencapai radiius 106 mil persegi.

SAR mengerahkan helikopter BO-105 HR1518 yang diterbangkan dari Bandara Ngurah Rai menuju area pencarian yang telah ditentukan dengan luas pencarian mencapai 67 mil persegi.

Selanjutnya "Rescue Boat" 220 menuju area pencarian dengan luas area mencapai 23,4 mil persegi dan dua buah "Rigid Inflatable Boat/Sea Rider" yang dibagi dalam dua lokasi pencarian yaitu menuju lokasi area pencarian dengan luas 8,1 mil persegi dan satu lainnya menuju Nusa Penida.

Dalam upaya pencarian itu SAR juga menurunkan kapal negara 231 untuk melakukan upaya pencarian, Pos SAR Karangasem melakukan pencarian menggunakan perahu karet sepanjang Pantai Kusamba dan Gua Lawah.

SAR Libatkan Masyarakat Lokal Cari Turis Jepang

Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) Denpasar melibatkan masyarakat lokal dalam pencarian tujuh wisatawan Jepang yang hilang di perairan Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung, Bali, Jumat (14/2).

"Kami selalu melibatkan masyarakat lokal dalam penyelamatan kemanusian, namun tetap menggunakan standar penyelamatan internasional," kata Kepala Kantor SAR Denpasar Didi Hamzar di Jimbaran, Kabupaten Badung, Minggu.

Menurut dia, dalam pelibatan masyarakat lokal itu sangat efektif karena mereka lebih banyak mengetahui kondisi di daerah setempat.

Masyarakat lokal yang ikut terlibat dalam pencarian tersebut yaitu di sepanjang di sepanjang pesisir masyarakat di Kabupaten Badung, Gianyar, Klungkung, dan Nusa Penida.

"Kami berharap masyarakat tersebut ikut aktif memberikan informasi sehingga memudahkan untuk melakukan pencarian," ujarnya.



sumber : antarabali
Share this article :

Dunia Bintang School

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen