Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » , , , » Natal dan Tahun Baru, Pastika: Waspada Tetapi Tak Berlebihan Tanggapi Terorisme

Natal dan Tahun Baru, Pastika: Waspada Tetapi Tak Berlebihan Tanggapi Terorisme

Written By Dre@ming Post on Minggu, 22 Desember 2013 | 8:00:00 AM

Sebanyak 12.260 personel kepolisian akan disiagakan untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2014 di Bali, kata Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu. Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta warga masyarakat tetap waspada, tetapi tidak sampai ketakutan secara berlebihan dalam menanggapi isu-isu terorisme menjelang perayaan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014.
Polisi Awasi Perairan Bali

Denpasar - Kepolisian Daerah Bali meningkatkan pengawasan di beberapa perairan termasuk di puluhan pintu masuk tidak resmi untuk mengantisipasi aksi terorisme menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Kami awasi pintu-pintu masuk termasuk jalur tikus (tidak resmi) untuk mengantisipasi masuknya teroris," kata Direktur Polisi Perairan Polda Bali, Komisaris Besar Tubuh Musyaref di Denpasar, Sabtu.

Menurut dia, di Pulau Dewata terdapat 67 jalur tikus atau jalur masuk tak resmi yang dikhawatirkan disusupi teroris atau orang yangingin mengacaukan keamanan di Bali.

Sebagian besar, jalur tikus tersebut berada di Kabupaten Buleleng, Karangasem, dan Jembrana yang berbatasan dengan provinsi lain.

Paling rawan itu di Buleleng dan Jembrana karena 'dekat' dengan Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan," ucapnya.

Polisi Awasi Perairan Bali

Denpasar - Kepolisian Daerah Bali meningkatkan pengawasan di beberapa perairan termasuk di puluhan pintu masuk tidak resmi untuk mengantisipasi aksi terorisme menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Kami awasi pintu-pintu masuk termasuk jalur tikus (tidak resmi) untuk mengantisipasi masuknya teroris," kata Direktur Polisi Perairan Polda Bali, Komisaris Besar Tubuh Musyaref di Denpasar, Sabtu.

Menurut dia, di Pulau Dewata terdapat 67 jalur tikus atau jalur masuk tak resmi yang dikhawatirkan disusupi teroris atau orang yangingin mengacaukan keamanan di Bali.

Sebagian besar, jalur tikus tersebut berada di Kabupaten Buleleng, Karangasem, dan Jembrana yang berbatasan dengan provinsi lain.

Paling rawan itu di Buleleng dan Jembrana karena 'dekat' dengan Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan," ucapnya.

Polisi Kerahkan X-Ray di Pintu Masuk Bali

Denpasar - Kepolisian Daerah Bali akan menyiagakan dua mesin pemindai atau X-ray di pintu masuk Pulau Dewata mengantisipasi barang terlarang yang dibawa teroris.

"Kami tetap kerahkan X-ray. Alat detektor yang kami miliki juga dikerahkan di pintu masuk," kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu usai gelar pasukan Operasi Lilin Agung di Denpasar, Sabtu.

Menurut dia, pengerahan dua alat canggih bantuan Pemerintah Provinsi Bali itu akn disiagakan di Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana dan Pelabuhan Padangbai di Kabupaten Karangasem.

Pengerahan X-ray itu untuk mengantisipasi masuknya barang-barang berbahaya yang dikhawatirkan dibawa oleh teroris.

Mantan Kepala Polda Bengkulu itu menjelaskan bahwa sel-sel terorisme saat ini masih aktif ditengarai berada di Tanah Air.

Untuk itu, menjelang perayaan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014, pihak kepolisian bekerja sama dengan TNI meningkatkan kewaspadaan salah satunya di pintu-pintu masuk Pulau Bali.

Ribuan Polisi Amankan Natal dan Tahun Baru

Denpasar - Sebanyak 12.260 personel kepolisian akan disiagakan untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2014 di Bali, kata Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu.

"Kami maksimalkan seluruh personel sebanyak 12.260 orang semuanya dilibatkan. Tidak ada cuti kecuali ada yang sakit," kata Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu usai menghadiri gelar pasukan Operasi Lilin Agung 2013 di Denpasar, Sabtu.

Menurut dia, seluruh personel Polda Bali itu akan bersinergi dengan pasukan TNI untuk melakukan pengamanan di sejumlah pintu masuk termasuk jalur-jalur tikus yang ditengarai menjadi jalur masuknya teroris.

"Kami dan TNI bentuk sinergitas. Kami harus proaktif dan inovatif," ucap Mantan Kepala Polda Bengkulu itu.

Terkait dengan situasi keamanan di Pulau Dewata, jenderal dengan bintang dua itu mengungkapkan bahwa kondisi keamanan masih kondusif meskipun ada sejumlah kasus hukum yang masih dalam batas normal.

Kodam IX Udayana Tingkatkan Penjagaan di Perbatasan

Denpasar - Komando Daerah Militer IX Udayana akan meningkatkan penjagaan di perbatasan tepatnya di Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan Timor Leste menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2014.

"Kami jaga daerah perbatasan. Ada pasukan di sana baik di Bali sampai Kupang, Nusa Tenggara Timur. semua siaga," kata Panglima Kodam IX Udayana, Mayor Jenderal TNI Wisnu Bawa Tenaya di Denpasar, Sabtu.

Pihaknya telah mengingatkan pasukan di perbatasan untuk mewaspadai dan tidak lengah dalam menjaga keamanan.

"Kami siap (melakukan pengamanan). Kami tidak pernah lengah," ucap jenderal dengan bintang dua itu.

Pastika: Waspada Tetapi Tak Berlebihan Tanggapi Terorisme

Denpasar  - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta warga masyarakat tetap waspada, tetapi tidak sampai ketakutan secara berlebihan dalam menanggapi isu-isu terorisme menjelang perayaan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014.

"Seluruh aparat dan masyarakat saya harapkan benar-benar waspada karena sel-selnya teroris masih hidup, tetapi kita tidak boleh juga takut berlebihan atau paranoid terhadap hal-hal seperti itu," katanya usai menjadi inspektur upacara pada gelar pasukan Operasi Lilin Agung 2013 di Denpasar, Sabtu.

Pastika sependapat dengan salah satu isi sambutan dari Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman terkait masih adanya sel terorisme yang aktif di Indonesia.

Menurut Gubernur, yang diperlukan untuk menghadapi kondisi itu adalah dengan kewaspadaan semua pihak.

"Untuk perencanaan pengamanan saya lihat sudah baik, petugas keamanan, masyarakat dan tokoh masyarakat, saya kira semua sudah waspada," ujarnya.

Mantan Kapolda Bali itu pun berpandangan dari sisi perencanaan pengamanan akhir tahun di Pulau Dewata tidak ada masalah karena sudah rutin dilaksanakan setiap tahun.

"Bahkan perencanaan, penganggaran, personel, sampai jumlah personel yang terlibat itu sudah dikendalikan dari pusat," katanya.

Pastika juga mengharapkan kerja sama dari kalangan desa pakraman (desa adat) seperti bendesa (pemimpin desa adat), kelihan (kepala dusun) hingga pecalang (petugas pengamanan adat) karena mereka dinilai yang mengetahui persis apa yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

"Mari menjaga situasi dengan sebaik-baiknya supaya pelaksanaan ibadah berjalan dengan lancar, aman, dan khidmat. Semua umat beragama juga harus turut menjaga situasi sehingga bisa berjalan dengan baik," katanya.

Termasuk untuk penggunaan petasan, ia menginginkan supaya dibatasi. Ia berharap dengan semangat Natal dan Tahun Baru ini kehidupan di Bali bisa lebih baik, lebih rukun, lebih harmonis dan maju.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu mengatakan pihaknya akan mengerahkan 12.260 personel kepolisian untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2014 di Pulau Dewata.

"Kami maksimalkan seluruh personel sebanyak 12.260 orang semuanya dilibatkan. Tidak ada cuti kecuali ada yang sakit," ucapnya.

Menurut dia, seluruh personel Polda Bali itu akan bersinergi dengan pasukan TNI untuk melakukan pengamanan di sejumlah pintu masuk termasuk jalur-jalur tikus yang ditengarai bisa menjadi jalur masuknya teroris.



sumber : antarabali
Share this article :

Dunia Bintang School

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen