Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » , » Masyarakat Bali Lebih Pilih Figur dari Partai, Akankah Peta Potik Bali Berubah?

Masyarakat Bali Lebih Pilih Figur dari Partai, Akankah Peta Potik Bali Berubah?

Written By Dre@ming Post on Senin, 27 Mei 2013 | 7:35:00 AM

Polisi Perketat Pengamanan Tiga Sekretariat Parpol

"Dengan hasil pilkada ini, mari `krama` (warga) Bali bersama-sama menjaga keamanan, kedamaian dan ketertiban sehingga tercapai Bali yang `shanti` (damai) dan `jagadhita` (sejahtera)," kata Ketua MUDP Provinsi Bali Jero Gede Suwena Putus Upadesha di Denpasar, Minggu. Gbr Pasti-Kerta
Gianyar - Kepolisian Resor Gianyar memperketat tiga kantor sekretariat partai politik pada saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali menggelar rapat pleno untuk menetapkan perolehan suara dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Denpasar, Minggu.

Ketiga sekretariat parpol di Kabupaten Gianyar yang mendapat penjagaan ekstraketat dari aparat kepolisian itu adalah Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Pengamanan itu dilakukan untuk menjaga kemungkinan ketidakpuasan pendukung kedua pasangan Cagub-Cawagub Bali atas perolehan suara pilkada, Rabu (15/5) lalu.

Sekretaris DPC Partai Demokrat Kabupaten Gianyar Dewa Gde Arsana mengangggap kelancaran dan keamanan pasca-Pilkada Bali karena tingginya

kesadaran berdemokrasi di kalangan masyarakat.

Meskipun demikian, penjagaan keamanan oleh aparat tetap dibutuhkan sampai kondisi benar-benar kondusif. "Kami bangga dengan kesadaran para kader partai yang mendukung kandidat masing-masing sehingga Gianyar tetap kondusif," katanya.

Ketua KPU Kabupaten Gianyar Anak Agung Gde Putra juga memuji sikap aparat kepolisian dalam menjaga keamanan di daerahnya pada saat pilkada berlangsung.

MUDP Ajak Masyarakat Terima Hasil Pilkada Bali

Denpasar - Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) mengajak masyarakat di daerahnya untuk menerima hasil Pilkada Bali karena siapa pun yang menang adalah putra-putra terbaik asal Pulau Dewata.

"Dengan hasil pilkada ini, mari `krama` (warga) Bali bersama-sama menjaga keamanan, kedamaian dan ketertiban sehingga tercapai Bali yang `shanti` (damai) dan `jagadhita` (sejahtera)," kata Ketua MUDP Provinsi Bali Jero Gede Suwena Putus Upadesha di Denpasar, Minggu.

Ia juga mengajak tim sukses kedua pasangan calon, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan dan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta supaya mampu mengendalikan pendukungnya.

"Mohon dibantu menyadarkan bahwa kita semua bersaudara sehingga tidak ada alasan untuk berkelahi gara-gara perbedaan dukungan politik," ucapnya di sela-sela rapat pleno penghitungan suara di KPU Provinsi Bali.

Menurut dia, hasil Pilkada Bali harus dimaknai secara arif dan bijaksana dalam konsep persaudaraan (menyama braya) dan tidak sampai melakukan hal-hal yang dapat mencoreng citra Bali sebagai destinasi wisata internasional.

Pada rapat pleno terbuka hasil penghitungan suara Pilkada Bali, pasangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta berhasil memenangkan pilkada dengan total perolehan 1.063.734 suara (50,02 persen) atau unggul 996 suara atas pesaingnya, sedangkan Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga- Dewa Nyoman Sukrawan meraih 1.062.738 suara (49,98 persen).

Panwaslu Buleleng Tolak Laporan PAS

Denpasar - Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Buleleng menolak laporan pelanggaran Pilkada Bali yang disampaikan kubu pasangan Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan (PAS) karena melebihi batas waktu yang ditetapkan.

"Laporan yang disampaik melebihi batas waktu yang ditetapkan, maka secara otomatis dinyatakan gugur," kata Ketua Panwaslu Kabupaten Buleleng Ni Ketut Ariyani di Singaraja, Minggu.

Berdasarkan Pasal 7 dan Pasal 10 Ayat 2 dan Ayat 3 Peraturan Bawaslu Nomor 2 Tahun 2012 tentang Cara Pelaporan Penanganan Pelanggaran Pemilu, dia menjelaskan bahwa batas waktu pelaporan maksimal tujuh hari sejak pelanggaran itu terjadi.

Sekretaris DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Buleleng Gede Supriatna melaporkan kecurangan yang terjadi di106 lokasi. Namun Plt Ketua DPRD Kabupaten Buleleng itu tidak bisa menyebutkan lokasi pelanggaran tersebut.

"Kami sudah menyampaikan ke Panwaslu semua dugaan pelanggaran yang kami temukan.Kami siap membantu bukti dan saksi pendukung jika memang Panwaslu membutuhkan," kata Supriatna yang menjabat sementara Ketua DPRD Kabupaten Buleleng itu selama Dewa Nyoman Sukrawan menjalani tahap Pilkada Bali.

Sementara itu, jajaran Polres Buleleng melakukan pemeriksaan secara maraton terhadap pelaku dan sejumlah saksi pencoblosan 100 lembar surat suara di TPS 3 Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Rabu (15/5) lalu. Kasus itu telah ditindaklanjuti oleh KPU dengan menggelar pemungutan suara ulang sepekan kemudian.

Komisaris Polisi Ida Bagus Putu Wedanajati selaku juru bicara Polres Buleleng mengungkapkan bahwa sudah sembilan orang yang dimintai keterangan sebagai saksi. Mereka di antaranya Putu Sugi Ardana (anggota Panwaslu Buleleng yang melaporkan kasus itu ke kepolisian), Wayan Sunaya (relawan Puspayoga-Sukrawan), Komang Merta Yasa (saksi Puspayoga-Sukrawan di TPS 3), Gede Widiasa (anggota KPPS yang dianggap turut membantu pelaku), Ketut Sumarjana (pelapor ke Panwaslu Buleleng), dan Ketut Ngurah Arjaya (saksi Pastika-Sudikerta di TPS 3).

Pasti-Kerta Resmi Menang

Pasangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta alias Pasti-Kerta (Cagub-Cawagub yang diusung Koalisi Bali Mandara) secara resmi ditetapkan sebagai pemenang Pilgub Bali 2013 melalui pleno KPU Provinsi, Minggu (26/5). Penetapan pemenang Pilgub kemarin ditingkai aksi protes dan penolakan kubu AA Puspayoga-Dewa Sukrawan alias PAS (kandidat yang diusung PDIP-PKS) tandatangani berita acara pleno.

Pleno rekapitulasi di Kantor KPU Bali, Jalan Cok Agung Tresna Denpasar, Minggu sore, menyatakan Pasti-Kerta sebagai pemenang Pilgub 2013 dengan perolehan 1.063.734 suara atau 50,02 persen dari total suara sah. Sedangkan PAS kebagian 1.062 suara atau 49,58 persen. Pasti-Kerta yang diusung nawasanga parpol (Golkar, Demokrat, Gerindra, PNBKI, Hanura, PKPB, PKPI, Pakar Pangan, dan PAN) hanya unggul selisih 996 suara atau 0,04 persen dari PAS. Hasil rekapitulasi suara pleno KPU Provinsi ini sama dengan rekapitulasi suara dalam pleno KPU Kabupaten/Kota (23 Mei) dan pleno tingkat kecamatan se-Bali (19 Mei) sebelumnya. Pasti-Kerta menang di 4 kabupaten yang memiliki jumlah pemilih besar (Buleleng, Karangasem, Badung, dan Klungkung), sementara PAS kuasai 5 kabupaten/kota (Denpasar, Tabanan, Gianyar, Jembrana, dan Bangli). Dari total 57 kecamatan se-Bali, Pasti-Kerta menang di 28 kecamatan, sementara PAS unggul di 39 kecamatan. Dengan hasil ini, peta politik di Bali ke depan praktis akan berubah. Sebab, kepemimpinan tingkat provinsi---yang sebelumnya tiga kali periode secara beruntun sejak era reformasi dikuasai PDIP---beralih ke Golkar-Demokrat.

Padahal, PDIP sendiri telah menguasai kursi kepala daerah di 7 dari 9 kabupaten/kota se-Bali, yakni Buleleng, Denpasar, Tabanan, Gianyar, Jembrana, Bangli, dan Klungkung. Daerah terakhir yang ditaklukkan PDIP adalah Gianyar melalui Pilkada, 4 November 2012 lalu, dari semula dikuasai Golkar. Meski PAS kalah di Pilgub Bali 2013, PDIP tetap membuktikan punya mesin partai yang dahsyat. Buktinya, PAS mampu merayp 49,98 persen suara, padahal mereka beranjak dengan modal politik awal hanya 24 kursi DPRD Bali (45,55 persen suara parlemen) hasil Pileg 2009. Sebaliknya, kemenangan Pasti-Kerta lebih karena kekuatan figur, mengingat modal politik awal hasil Pileg 2009 dari kendaraan partai yang ditungganginya mencapai 54,45 persen suara parlemen. Proses penetapan Pasti-Kerta sebagai pemenang Pilgub 2013 melalui pleno KPU Bali sendiri diwarnai ketegangan dan aksi protes dari kubu PAS. Pleno di KPU Bali, Minggu kemarin, berlangsung tegang selama 6 jam hingga sore. Pleno kemarin dipimpin Ketua KPU Bali Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa didampingi 4 komisioner lainnya: Dewa Wiarsa Raka Sandhi, Ketut Udi Prayudi, Gayatri, dan Luh Putu Winariati.

Ketua Panwaslu bali, Made Wena, juga hadir. Para komisioner KPU kabupaten/kota se-Bali juga dihadirkan ke KPU Bali untuk bergantian melaporkan hasil rekapitulasi tingkat kabupaten/kota guna mendapatkan pengesahan. Dari kubu PAS menghadirkan Ketua Bidang Hukum-Advokasi DPP PDIP, Arteria Dahlan, sebagai saksi dalam pleno kemarin. Sedangkan kubu Pasti-Kerta menghadirkan Wakil Sekjen DPP Golkar Gede Sumarjaya Linggih alias Demer sebagai saksi. Sebelum pleno dimulai, puluhan kader elite PDIP bersitegang dengan aparat keamanan di luar Gedung KPU. Kubu PDIP merasa dianaktirikan karena tidak diizinkan masuk ke ruang pleno. ”KPU Bali sudah tidak terbuka. Katanya rapat terbuka, ngapaain kami tidak dikasi masuk?” teriak Ketua Bidang Hukum-Advokasi DPD PDIP Bali, Made Supartha, yang kemarin didampingi rekannya sesame anggota Fraksi PDIP DPRD Bali seperti Gusti Ngurah Suryanta Putra (asal Tabanan), Ni Made Sumiati (asal Karangasem), dan Nyoman Parta (asal Gianyar).

Ketika itu, para elite PDIP ini tertahan di pintu masuk Kantor KPU yang sudah diblokade aparat bersenjata lengkap. Setelah bernegoisasi dengan Karo Ops Polda Bali, Kombes I Gede Alit Widana, akhirnya trio Made Supartha, Made Sumiati, dan Suryanta Putra dibolehkan masuk ke ruang pleno. Setelah berada di dalam Gedung KPU Bali, suasana juga tegang. Pasalnya, Suryanta Putra yang ternyata mewakili Ketua DPRD Bali sekaligus Ketua DPD PDIP Bali, AA Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat, meminta pleno KPU ditunda. Rapat semakin memanas saat Arteria Dahlan dan Made Supartha adu mulut dengan Ketua KPU Bali, Lanang Perbawa. Bahkan, para elite PDIP ini sempat diancam usir dari ruang pleno. ”Anda-Anda silakan duduk. Kalau tidak, saya keluarkan Anda,” ancam Lanang Perbawa.

Selain bersitegang dengan Ketua KPU Bali, Arteria Dahlan kemarin juga bersitegang dengan saksi Pasti-Kerta, Demer, hingga sempat disoraki hadirin. “Apakah ada tata tertib yang melarang kita berdiri? Ada apa sebenarnya ini?” protes Arteria Dahlan, petinggi DPP PDIP yang sudah mondok di Bali sejak coblosan Pilgub, 15 Mei 2013 lalu. Arteria Dahlan yang mengenakan busana adat Bali beberapa kali maju melakukan protes dan keberatan hasil rekapitulasi KPU kabupaten/kota yang dibacakan bergantian. Termasuk soal perbedaan penghitungan suara di Buleleng. Arteria Dahlan juga ngotot supaya saksi-saksi di kabupaten/kota bisa diikutsertakan dalam sidang pleno KPU Bali kemarin. Namun, Ketua KPU menolaknya, karena 4 saksi dianggap sudah cukup. “Saya bisa mengeluarkan Anda, karena saya menilai Anda menghambat proses pleno,” tegas Lanang Perbawa. Bukan hanya itu. Sejumlah saksi dari PDIP sempat mau memasukkan beberapa kumpulan C1 ke Kantor KPU Bali, yang dibawa menggunakan Bus Baguna DPD PDIP, namun gagal. Sebab, C1 tidak diperlukan di pleno KPU Bali. Akhirnya, kemarin sore pukul 15.30 Wita, KPU Bali secara resmi menetapkan Pasti-Kerta sebagai pemenang Pilgub 2013.

Keputusan pleno KPU kemarin sore juga dilengkapi dengan penandatanganan berita acara oleh saksi masing-masing kandidat. Namun, hanya Demer selaku saksi Pasti-Kerta yang setuju dan membubuhkan tandatangan berita acara pleno KPU Bali. Sedangkan Arteria Dahlan selaku saksi PAS menolak tandatangan. Meskipun saksi PAS menolak tandatangani hasil pleno KPU Bali, menurut Lanang Perbawa, tidak jadi masalah. Pihak PAS punya kesempatan 3 hari untuk melakukan proses hukum. “Ada waktu 3 hari sejak hasil Pilgub ini ditetapkan untuk pengajuan keberatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Kita sudah siap menghadapi. Saya dengar sih memang begitu rencana PAS melalui pernyataannya tadi di televise,” ujar Lanang Perbawa seusai pleno kemarin sore. Lanang menegaskan, KPU sudah menjalankan mekanisme. “Suara tetap tidak berubah. Silakan saja mereka keberatan. Itu hak kandidat nomor urut 1 (PAS). Tapi, mekanisme sudah berjalan mulai dari TPS, desa, kecamatan, hingga kabupaten/kota,” tandas pria asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng ini.

Menurut Lanang, kecurangan yang dilaporkan tim PAS sudah dituangkan dalam berita acara penetapan pleno. Permintaan kubu PAS agar pleno KPU ditunda juga tidak bisa dipenuhi. Sementara itu, Made Mangku Pastika selaku Cagub terpilih mengajak seluruh lapisan masyarakat menghormati keputusan KPU atas hasil Pilgub Bali 2013. "Mari kita bersama-sama hormati keputusan KPU. Ini merupakan proses demokrasi yang patut kita junjung tinggi untuk membangun Bali ke depan agar lebih baik," ujar Pastika didampingi Cawagub Sudikerta di Posko Pemenangan Sekar Tunjung Center (STC) Denpasar Timur, kemarin sore. Pastika juga mengajak pendukung dan simpatisan PAS untuk bersama-sama membangun Bali ke depan melalui program-program Bali Mandara Jilid II.

"Program Bali Mandara Jilid I yang selama ini sudah berjalan di masyarakat belum sepenuhnya sempurna, masih banyak kekurangan. Karena itu, dalam program Bali Mandara Jilid II ini kita bersama-sama menyempurnakan sehingga harapan masyarakat terwujud," tandas Pastika yang masih menjabat Gubernur Bali 2008-2013. Menurut Pastika, proses demokrasi Pilgub 2013 ini sudah berjalan dengan baik dan lancar. Pihaknya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada KPU dan Panwaslu. "Saya juga mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang telah memberi kepercayaan kembali untuk memimpin Bali ke depan. Begitu juga kepada aparat Polri dan TNI yang senantiasa bekerja keras mengamankan dan menjaga Bali tetap aman dan kondusif," imbuh Gubernur Bali pertama asal Buleleng ini. Paparan senada juga disampaikan Wasekjen DPP Golkar, Sumarjaya Linggih alias Demer.

Politisi Golkar asal Buleleng ini mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Bali dan aparat yang sudah melakukan berbagai langkah antisipatif. "Saya setuju dengan tahapan-tahapan yang sudah berjalan. Memang ada letupan-letupan kecil, tetapi inilah demokrasi," tegas Demer dilansir Antara secara terpisah kemarin. Sedangkan Ketua DPD Demokrat Bali yang Ketua Tim Kampanye Pasti-Kerta, Made Mudarta, menyatakan setuju 100 persen atas penetapan pleno KPU. "KPU telah bekerja profesional, Panwaslu profesional. Begitu juga dengan Polda dan Brimob, kami ucapkan terimakasih," ujar Mudarta.



sumber : NusaBali, AntaraBali
Share this article :

Dunia Bintang School

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen