Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » » Sekeluarga Terseret Arus, 1 Tewas, 1 Hilang

Sekeluarga Terseret Arus, 1 Tewas, 1 Hilang

Written By Dre@ming Post on Senin, 02 April 2012 | 5:23:00 AM

Senin, 2 April 2012, 05:09

ist
TABANAN - Satu keluarga yang terdiri dari ibu dan dua anaknya terseret arus sungai di Banjar Dukuh Pulu Kaja, Desa Mambang, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Minggu (1/4) sore. Akibat musibah di Sungai Lamuk ini, satu korban tewas, satu hilang, dan satu lagi selamat dari maut.

Korban tewas dalam musibah terseret arus Sungai Lambuk, Minggu sore sekitar pukul 16.00 Wita itu, adalah I Gusti Ayu Kade Marheni, 40. Sedangkan yang berhasil selamat dari maut adalah I Kadek Agus Wirayuda, 10 (putra dari korban tewas Kade Marheni). Sementara putri sulungnya, Ni Luh Putu Ayu Yulia Lestari, 16, langsung hilang pasca terseret arus. Hingga berita ini naik cetak, korban Ayu Yulia Lestari masih dalam proses pencarian.

Informasi di lapangan, musibah maut di Sungai Lambuk ini berawal ketika ketiga korban sekeluarga menyeberang untuk pergi ke sawahnya di Banjar Dukuh Pulu Kaja, Desa Mambang. Ibu dan dua anaknya ini pergi ke sawah untuk mabanten sebelum panen padi, dengan naik sepeda motor Vario nopol DK 2202 HZ berboncengan.

Pas ketika menyeberangi jembatan di atas Sungai Lambuk, mendadak air sungai membesar hingga naik ke atas jembatan. Korban sekeluarga berupaya menghindar, namun arus sungai semakian kencang, hingga
mereka bertiga terseret arus. Demikian pula sepeda motornya.

Saat berjibaku melawan arus sungai yang deras, di belakang korban kebetulan ada pengendara lain melintas. Dia adalah I Ketut Letra, 50, yang juga warga setempat. Ketut Letra yang tidak terseret arus inilah yang berhasil menangkap korban Kadek Agus Wirayuda. Walhasil, murid kelas IV SDN 2 Mambang itu berhasil diselamatkan dari maut.

Namun sayang, ibunda si bocah, Kade Marheni, dan kakak kandung sulungnya, Ayu Yulia Lestari, tidak tertolong. Kedua perempuan ini terseret arus dan menghilang. Peristiwa tragis sore itu langsung menggemparkan warga sekitar. Warga sekampung pun turun ke sungai berupaya melakukan pertolongan, dipimpin langsung Kepala Desa Mambang, I Wayan Dika Sumantra. Demikian pula tim dari PMI, Tim SAR, dan kepolisian langsung terjun ke lokasi musibah, begitu mendapat laporan.

Karena medan di alur Sungai Lambuk cukup berat, pencarian korban berlangsung cukup lama. Sekitar pukul 17.30 Wita atau 1,2 jam pasca musibah, barulah korban Kade Marheni berhasil ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa. Jasad perempuan berusia 40 tahun ini ditemukan nyangkut di tepi sungai yang jaraknya 3,5 kilometer dari lokasi musibah. Jenazah korban semalam sudah dibawa ke rumah duka di Banjar Dukuh Pulu Kaja, Desa Pakraman Mambang.

Sedangkan putri sulungnya, Ayu Yulia Lestari, belum ditemukan. Hingga tadi malam pukul 21.45 Wita, upaya pencarian masih dilakukan tib gabungan, termasuk Koramil Selemadeg Timur, bersama-sama warga sekitar. Keberadaan korban Ayu Yulia, remaja berusia 16 tahun yang tercatat sebagai siswi SMK Triatmajaya Kediri, Tanbanan, masih misterius.

“Upaya pencarian korban masih terus dilakukan,” ungkap Kapolsek Selemadeg Timur, AKP I Made Suarjana, saat dihubungi per telepon tadi malam. “Kita masih melakukan upaya pencarian. Jika hingga pukul 23.00 Wita, korban belum juga diketemukan, kita akan lanjutkan pencarian besok subuh (hari ini) mulai pukul 05.00 Wita,” lanjut Suarjana.

Suarjana membenarkan jasad korban tewas IGAM Marheni telah ditemukan tersangkut di wilayah Banjar Kebon, Desa Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur, yang berjarak sekitar 3,5 kilometer dari lokasi TKP terseret. Sepeda motor korban juga telah ditemukan.

Proses evakuasi korban tewas setelah jasadnya ditemukan pun, masih mengalami kesulitan bentuk lain. Masalahnya, kata Suardana, warga setempat (Banjar Kebon, Desa Tangguntiti) melarang bawa mayat naik melewati tanah pribadinya. Petugas kepolisian, PMI, Tim SAR, Koramil, dan warga yang mengevakuasi jasad korban terpaksa harus menyusuri sungai untuk mencari jalan umum.

Hal senada disampaikan petugas PMI Cabang Tabanan, yang ikut melakukan evakuasi korban tewast. Warga sekitar lokasi ditemukannya jasad korban melarang membawa mayat melintasi tanahnya, dengan alasan leteh (kotor secara niskala). “Kami akhirnya menyusuri sungai yang arusnya deras. Begitu ada jalan umum dekat beji di Banjar Kebon, Desa Tangguntiti, barulah kita bisa naik ke darat,” keluh seorang petugas PMI.

Ketika melewati jalan beji pun, petugas yang mengevakuasi korban tewas juga mengalami kesulitan. Pasalnya, jalan cukup terjal dan berbatu, dengan kondisi sangat licin. Karenanya, jasad IGAM Marheni baru bisa dibawa ke daratan tadi malam sekitar pukul 19.30 Wita, meskipun sebenarnya telah ditemukan 2 jam sebelumnya. Sementara itu, Kepala Desa (Perbekel) Mambang, I Wayan Dika Sumantra, mengaku mendapatkan informasi warganya terseret arus dari laporan Kelian Dinas Banjar Dukuh Pulu Kaja. Begitu menerima laporan, Dika Sumantra langsung menelepon Kapolsek Selemadeg Timur dan Camat Selemadeg Timur.

Kemudian, Dika Sumantra bersama para Kelian Dinas dan warga Desa Mambang langsung berupaya menyisir alur Sungai Lambuk untuk mencari dua korban sekeluarga yang terseret arus. Tak berselang berapa lama, petugas kepolisian dari Polsek Selemadeg Timur dan Polres Tabanan, serta Tim SAR dan petugas PMI Cabang Tabanan turun ke lokasi menyisir sungai. Demikian pula petugas TNI dari Koramil.

Bahkan, menurut Dika Sumantra, Camat Selemadeg Timur I Gusti Ngurah Darma Utama juga ikut turun membantu melakukan pencarian, bersama anggota DPRD Tabanan, I Wayan Eddy Nugraha Giri. “Beruntung, jasad I Gusti Ayu Kade Marheni langsung bisa ditemukan tersangkut di wilayah Banjar Kebon, Desa Tangguntiti. Saya sendiri yang langsung ikut mengantar jasad korban ke rumah duka. Saya berharap putrinya (korban Ayu Yulia Lestari) segera ditemukan,” ungkap Dika Sumantra.

sumber : NusaBali
Share this article :

Dunia Bintang School

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen