Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » » Ibu dan Anak Jadi Korban,Taman Ayun Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak Jadi Korban,Taman Ayun Longsor, 1 Tewas

Written By Dre@ming Post on Senin, 30 Januari 2012 | 5:55:00 AM

Senin, 30 Januari 2012, 05:59

MANGUPURA - Senderan Pura Taman Ayun Mengwi, Desa Pakraman Mengwi, Kecamatan Mengwi, Badung, mendadak longsor, Sabtu (28/1) malam pukul 23.30 Wita. Akibat bencana ini, ibu dan anak jadi korban. Ibunya dalam kondisi terluka, namun anak balitanya yang baru berusia 1,5 tahun tewas tertimbun longsoran senderan pura setinggi 9 meter itu.

Balita korban tewas tertimbun longsoran malam itu adalah Ni Putu Ayu Fitriani, 1,5. Korban merupakan putri dari pasangan I Made Sutarka, 27, dan Ni Putu Putri, 25. Ibunda si bayi, Ni Putu Putri, warga asli Banjar Alangkajeng, Desa Pakraman Mengwi, berhasil selamat dari maut, meski menderita luka-luka hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Selain menyebabkan korban tewas dan terluka, bencana longsor senderan Pura Taman Ayun malam itu juga mengakibatkan tiga warung hanyut terbawa longsoran. Termasuk di antaranya warung yang ditempati orangtua
bayi korban tewas, Putu Putri, untuk jualan sehari-hari.

Saat musibah terjadi, bayi malang ini bersama ibunya sedang berada di dalam warung yang berlokasi di areal parkir selatan Pura Taman Ayun. Sedangkan ayah si bayi, Made Sutarka (asal Banjar Sai, Desa/Kecamatan Pupuan, Tabanan) tidak berada di lokasi.

Kisahnya, malam itu sekitar pukul 22.00 Wita, Putu Putri sebetulnya sudah menutup warung. Bersama ibu dan putri balitanya, Putu Putri malam itu hendak pulang ke rumah keluarga asalnya di Banjar Alangkajeng, Desa Pakraman Mengwi. Namun, karena hujan lebat, Putu Putri memilih berteduh dulu di warung bersama bayi dan ibundanya, Ni Wayan Subekti, 45. Tiba-tiba, senderan setinggi 9 meter di atasnya longsor, hingga ibu dan anak ini jadi korban. Sedangkan Wayan Subekti terhindar dari maut. Sejumlah anak muda yang kebetulan berada di lokasi malam itu, berhasil menyelamatkan Putu Putri yang dalam kondisi terluka. Namun, balita malang Putu Ayu Fitriani tidak tertolong.

Korban terluka Putu Putri sendiri sempat dilarikan ke RSUD Badung di Desa Kapal, Mengwi. Berdasarkan hasil pemeriksaan, ibu muda ini menderita luka lecet di bagian kepala, dahi, dan tangan kini, selain mengeluh karena menelan lumpur. Setelah menjalani perawatan, Putu Putri kemarin siang dibolehkan pulang dari RS dan langsung ke lokasi TKP untuk menyaksikan proses pencarian anak balitanya yang tewas tertimbun.

Jasad balita 1,5 tahun korban longsor ini baru berhasil ditemukan, Minggu sore sekitar pukul 16.25 Wita. Proses pencarian dan evakuasi korban menelan waktu sangat panjang, karena tertimbun beton. Bahkan, alat berat berupa ekskavator didatangkan khusus untuk mengangkat beton yang menimbun di bayi. Proses pencarian dan evakuasi bayi korban longsor yang dilakukan sejak Minggu dinihari ini melibatkan Tim SAR dari Polda Bali, Basarnas, BPBD Bali, BPBD Badung, PMI, Satpol PP Badung, Polsek Mengwi, dan instansi terkait lainnya. Tim yang dikerahkan melakukan pencarian dan evakuasi yang berkekuatan sekitar 200 personel mengalami kesulitan mengeruk timbunan longsor. Karenanya, proses evakuasi juga melibatkan mobil pemadam kebakaran, karena dua pompa airnya digunakan untuk menyemprot timbunan longsor.

Bupati Badung AA Gde Agung juga turun untuk memimpin langsung proses pencarian dan evakuasi korban, bersama Sekkab Badung Kompyang Swandika. Bahkan, Bupati Gde Agung yang tinggal di Puri Agung Mengwi—tak jauh dari lokasi bencana—sudah berada di TKP sejak Sabtu malam, tanpa sempat ganti baju. Di sela-sela proses evakuasi, Bupati Gde Agung menyatakan sangat prihatin atas bencana ini. Pihaknya berupaya maksimal mengavakuasi balita korban bencana dengan dukungan penuh baik dari Polda Bali, Basarnas, Pemprov Bali, PMI, dan SKPD di lingkungan Pemkab Badung. “Kami berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan korban,” jelas Bupati Gde Agung, yang sejak Sabtu siang meninjau sejumlah titik bencana alam di wilayah Kabupaten Badung.

Begitu jasad mayi malang ini ditemukan kemarin sore, langsung dibawa ke RSUD Badung di Desa Kapal. Bupati Gde Agung juga ikut mengantar jasad bayi korban longsor ini ke rumah sakit. Bupati secara spontan menyerahkan bantuan pribadi sebesar Rp 3 juta kepada keluarga korban longsor.

Sementara itu, informasi yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Minggu kemarin, bencana banjir terjadi di wilayah Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem, karena meluapnya air di Tukad Legawa. Akibat bencana ini, ada 11 KK yang kehilangan harta benda.

Di antara yang kehilangan harta benda itu termasuk keluarga I Ketut Denes, keluarga I Ketut Mangku, keluarga Ni Luh Getar, keluarga Ni Made Puri, keluarga Ni Luh Suratna, keluarga Ni Nengah Suci, keluarga I Gede Bangsing, keluarga I Gede Darta, keluarga I Gede Dedeg, dan keluarga I Ketut Putra. Kerugian material diperkirakan mencapai Rp 82 juta.

Kerusakan paling parah terjadi pada rumah keluarga I Ketut Denes. Menurut Kepala Biro Humas Pemprov Bali Ketut Teneng, tembok panyengker rumah keluarga Ketut Denes ambruk sepanjang 80 meter. Alat cetakan sanggah di rumahnya juga hanyut diterjang banjir. “Memang nihil korban jiwa, namun kerusakan sangat parah. Sekarang Pemprov Bali dan Pemkab Karangasem sedang koordinasi menangani masalah bencana di Tianyar Barat ini,” ujar Ketut Teneng. Di sisi lain, Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali I Ketut Susrama, langsung menerjunkan Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan melaksanakan protap bantuan logistik ke lokasi bencana di Pura Taman Ayun Mengwi. Sesuai protap, kata Susrama, bantuan yang dikirimkan dalam bentuk sembako.

“Kami sudah kirimkan bantuan sembako ke Mengwi hari ini (kemarin). Sedangkan untuk bencana di daerah lainnya termasuk Karangasem, tim sedang bergerak. Kami juga menurunkan Tim Tagana ke Mengwi dan Karangasem,” jelas Susrama secara terpisah di Denpasar, Minggu kemarin. 


sumber : NusaBali
Share this article :

Dunia Bintang School

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen