Jumat, 30 September 2011, 05:29
 |
| Ilustrasi |
Kapolda Bali Irjen Pol Totoy Herawan Indra usai memimpin upacara peringatan HUT Polantas mengatakan, melalui kegiatan konvoi yang dilakukan oleh para pecinta lalu lintas diharapkan dapat menjadi panutan masyarakat lainnya untuk tertib lalu lintas.
"Di sini kami kumpulkan teman-teman komunitas ini untuk dapat memperluas dan memperbesar komuniti tertib lalu lintas. Untuk itu bagaimana kita mencipatakan tertib lalu lintas melalui para pecinta lalu lintas," ujarnya.
Irjen Totoy mengatakan, lalu lintas merupakan hal yang cukup berat dalam mengatasi persoalannya, sehingga perlu mendapatkan perhatian yang besar pula. "Masalah lalu lintas ini memiliki tantangan paling berat, dan tantangan ini harus mendapat perhatian yang cukup besar, mengingat kecelakaan lalu lintas cukup signifikan, setiap tahun terus berkembang dan meningkat, faktor penyebbanya kebanyakan karena faktor human error," katanya. Diungkapkannya, dari data yang tercatat oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Bali, pada tahun 2010 terdapat 2.441 kasus kecelakaan lalu lintas di Bali, yang mengakibatkan korban jiwa dengan jumlah total korban meninggal dunia sebanyak 606 orang, korban luka berat sebanyak 1.370 orang, dan luka ringan
sebanyak 2.449 orang serta mengalami kerugian materiil senilai Rp3.376.495.000. Sedangkan sejak Januari hingga Agustus 2011 ini, data kecelakaan lalu lintas di Bali tercatat ada 2.052 kasus, yang mengakibatkan 402 korban meninggal dunia, luka berat sebanyak 1.102 orang, dan luka ringan sebanyak 2.226 orang, serta kerugian materiil senilai Rp3.463.405.000. "Sampai bulan ini laka lantas cukup meningkat, tapi hanya masyarakat tertentu yang mengalaminya, yakni mereka yang berusia 17, 18 tahun ke atas, atau anak-anak sekolah," imbuh Irjen Totoy. Ia melanjutkan, kerugian materiil ini jauh lebih tinggi dibandingkan kerugian akibat tindakan kriminal.
sebanyak 2.449 orang serta mengalami kerugian materiil senilai Rp3.376.495.000. Sedangkan sejak Januari hingga Agustus 2011 ini, data kecelakaan lalu lintas di Bali tercatat ada 2.052 kasus, yang mengakibatkan 402 korban meninggal dunia, luka berat sebanyak 1.102 orang, dan luka ringan sebanyak 2.226 orang, serta kerugian materiil senilai Rp3.463.405.000. "Sampai bulan ini laka lantas cukup meningkat, tapi hanya masyarakat tertentu yang mengalaminya, yakni mereka yang berusia 17, 18 tahun ke atas, atau anak-anak sekolah," imbuh Irjen Totoy. Ia melanjutkan, kerugian materiil ini jauh lebih tinggi dibandingkan kerugian akibat tindakan kriminal.
Apel besar HUT Polantas dan konvoi para pecinta lalu lintas dari puluhan klub motor di Bali tersebut melaksanakan konvoi keliling kota Denpasar dengan jarak tempuh sekitar 15 Km untuk menunjukan kepada masyarakat lainnya agar tertib berlalu lintas, seperti menyalakan lampu kendaraan bermotor disiang hari, menggunakan helm standar nasional, dan klik helm, serta menggunakan pengamanan diri saat berkendara, seperti jaket.
sumber : NusaBali
