Kamis, 22 September 2011 07:59
SEMARAPURA - Warga Desa Kemoning dan Desa Budaga, Kecamatan Semarapura, Kabupaten 
Klungkung, Bali, ingin berdamai setelah terlibat bentrok yang menewaskan satu orang dan puluhan lainnya luka-luka pada Sabtu (17/9).
Klungkung, Bali, ingin berdamai setelah terlibat bentrok yang menewaskan satu orang dan puluhan lainnya luka-luka pada Sabtu (17/9).Tokoh masyarakat kedua desa bertikai itu menyatakan keinginan itu saat bertemu Kepala Polres (Kapolres) Klungkung Ajun Komisaris Besar Tri Wahyudi di Semarapura, Rabu (21/9). Kedua belah pihak juga mengajukan permohonan penangguhan penahanan atas 11 tersangka konflik horisontal itu.
Atas keinginan itu Kapolres menyatakan bersedia membantu upaya damai warga kedua desa tersebut. Ia juga akan berusaha membantu memroses permohonan penangguhan penahanan para tersangka. Kapolres menyatakan menyambut baik itikad kedua kubu untuk berdamai dan saling memaafkan. "Kami berharap agar pertemuan kedua kubu segera dilakukan,"
katanya.
katanya.
Kedua kubu yang bertikai mengaku menyesal atas peristiwa berdarah itu. Meski demikian, mereka mendorong proses hukum kasus tersebut tetap dilanjutkan.
Sementara itu, dengan kedua kubu ingin berdamai, status Pura Dalem, setra, dan prajapati yang menjadi penyebab pertikaian harus menaati keputusan MMDP Klungkung yang menyatakan status quo.
Di sisi lain, dua saksi kembali dipanggil oleh kepolisian. Salah satunya, Ketut Swedana yang juga mantan anggota TNI. Swadana mengalami luka tembak. Seiring makin kondusifnya situasi di tempat kejadian Detasaman Zeni Tempur IX/Gianyar mengurangi personelnya hingga tersisa satu peleton
sumber : MICOM
