DPP Golkar gencar mencari figur Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali untuk ditandemkan dengan Ketua DPD I Golkar Bali, I Ketut Sudikerta, yang sudah lebih dulu ditetapkan sebagai Calon Gubernur (Cagub) ke Pilgub 2018.
Tokoh birokrasi menjadi sasaran bidik untuk tandem Sudikerta. Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar, AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi, menyatakan tokoh dari berbagai kalangan sebetulnya disasar untuk posisi Cawagub pendamping Sudikerta. Nah, tokoh birokrasi menjadi salah satu ladang untuk berburu Cawagub.
"Kami juga mencari figur Cawagub dari kalangan birokrasi, selain tokoh partai politik dan tokoh masyarakat yang punya elektabilitas bagus. Perpaduan figur itu penting juga menjadi rujukan, sebelum nanti paket Cagub-Cawagub ditetapkan DPP Golkar. Kalau Ketut Sudikerta sudah ditetapkan sebagai Cagub Bali 2018,” jelas Gus Adhi di Denpasar, Rabu (22/3).
Gus Adhi menegaskan, DPP Golkar dan DPD I Golkar Bali sudah menginventarisasi nama-nama. Mereka disurvei untuk mencari figur Cawagub pendamping Sudikerta. Survei dilakukan menguji elektabilitasnya. "Mana yang layak, nanti akan ketahuan dalam survei. Kami belum bisa buka siapa nama-nama itu,” tandas Gus Adhi yang juga anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali.
Figur Cawagub pendampiung Sudikerta, kata Gus Adhi, juga akan melihat dari pemetaan wilayah. Kalau Sudikerta berasal dari Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung (wilayah Bali Selatan), maka tandemnya di posisi Cawagub bisa diambil dari Bali Utara atau kabupaten yang memiliki potensi dukungan bagus. "Metodenya nanti, itu survei, bukan ramalan," papar politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung ini.
Gus Adhi menegaskan, paket Cagub-Cawagub yang diusung Golkar akan diumumkan partainya, Juli 2017 mendatang. Jadi, ada waktu 4 bulan untuk menjaring figur Cawagub pendamping Sudikerta.
Sementara itu, Ketut Sudikerta yang sudah ditetapkan menjadi Cagub, mengatakan Golkar siap tarung head to head melawan PDIP di Pilgub Bali 2018 menmdatang. Menurut Sudikerta, pihaknya akan menggalang koalisi partai politik untuk bisa head to head dengan PDIP---yang diwacanakan akan mengusung pasangan Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace.
"Kita memang rencanakan mempertahankan Koalisi Bali Mandara (KBM) seperti Pilgub Bali 2013. Maunya head to head lagi dengan PDIP," ujar Sudikerta di sela-sela acara Rapat Konsultasi DPP Golkar yang digelar di Inna The Grand Bali Beach Hotel Sanur, Denpasar Selatan, Selasa 921/3) malam.
Soal tandemnya di posisi Cawagub Bali, menurut Sudikerta, ada banyak figur yang layak. "Dari banyak figur itu, ada beberapa tokoh, semuanya masih survei. Ada beberapa figur yang sudah siap ditandemkan dan dilakukan simulasi," ujar Ketua DPD I Golkar yang masih menjabat Wakil Gubernur Bali ini.
Ketika ditanya soal Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra yang disasar sebagai Cawagub, Sudikerta mengatakan masih berproses. Sedangkan komunikasi dengan parpol-parpol disebutkan masih cair dan dinamis. “Kita upayakan menjalin komunikasi untuk bisa berkoalisi di Pilgub Bali 2018," ujar Sudikerta.
Sementara, Ketua Umum DPP Golkar Setya Novanto meminta Sudikerta melakukan komunikasi dan penggalangan partai politik untuk Pilgub Bali 2018. Dengan berkoalisi, Golkar diharaokan bisa menang. "Galang koalisi partai politik, tujuan kita agar kita bisa memenangkan Pilgub Bali 2018. Komunikasi politik tetap harus dilakukan, walaupun Golkar sebetulnya sudah bisa mengusung paket calon secara mandiri di Pilgub Bali," ujar Novanto.
sumber : nusabali