DENPASAR - Kebakaran hebat yang menghanguskan Puri Satria (Puri Agung) Denpasar diduga bersumber dari belakang toko yang berada disisi Timur atau tepatnya didalam bangunan puri yang disewakan kepada penyewa.
Sumber api, diduga kuat dari dalam kamar yang disewakan kepada penjual burung Asal Madura, Imam Muhari, 40.
Dari dalam rumah itu, beberapa warga melihat kepulan asap pekat keluar dan merembet ke Puri yang berada disampingnya. Dalam sekejab, api membesar dan membakar seluruh puri yang berdiri diatas lahan seluas 8 are. "Kalau beberapa saksi ngakunya dari dalam kamar yang dikontrakan. Kebetulan ada 3 kamar yang disewakan dan berada tepat dibelakang kios," kata seorang petugas dilapangan.
Api, kata petugas kepolisian, berasal dari dalam rumah yang disewakan oleh penjual burung asal Madura, Imam Muhari, 40. Dari dalam kamar tersebut api berkobar dengan cepat dan merembet kesisi lainya. Dimana, rumah yang memiliki 3 blok dengan 9 kamar itu. "Rumah inikan ada 3 blok yang nyambung. 3 kamar yang ada disisi timur itu disewakan. Nah, satunya ada penyewa yang menjual burung. Dugaannya dari sana, karena banyak terminal pengecasan," tutupnya.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kota Denpasar Ardy Ganggas menerangkan, kebakaran tersebut masuk di Call Centre sekitar pukul 16.30 wita. Pihaknya langsung menerjunkan kekuatan penuh untuk menjinakan api. Tidak hanya itu, BPBD Kabupaten Badung juga mengerahkan 2 unit pemadam. "Jadi totoal dalam penanganan kebakaran ini ada 10 mobil yang bolak balik. 8 dari kita sendiri (BPBD Kota Denpasar) dan 2 Kabupaten Badung," jelasnya.
Secara keseluruhan, api dijinakan sekitar 45 menit kemudian dan dilanjutkan dengan pendinginan. "Karena kekuatan angin, kita sedikit kesulitan untuk memadamkannya. Tapi, kita membutuhkan 45 menit dengan kekuatan penuh," tutupnya.
Pemilik Puri Santrian (Puri Agung Denpasar) Anak Agung Ngurah Erdi Arjaya merangkan puri yang ludes terbakar itu baru saja direnovasi 4 bulan yang lalu. "Ini baru direnovasi. Baru 4 bulan yang lalu," ujarnya singkat.
sumber : NusaBali