Sejumlah petugas sedang mengevakuasi di rumah Hendrick di BTN Kertalangu No C 19, Desa Subagan, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, Minggu (10/5/2015). |
KARANGASEM - Api berkobar dari lantai II di BTN Kertalangu No C 19, Desa Subagan, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, Minggu (10/5/2015) sekitar pukul 18.30 Wita.
Selain memporak-porandakan isi rumah, api merah juga melahap pemilik rumah hingga tewas.
Adalah Hendrick (68) warga negara asing (WNA) asal Jerman yang saat itu ada di dalam kamar lantai II.
Saat api menyala, Hendrick yang tinggal seorang diri mengetahui rumahnya terbakar.
Namun, korban tak mau keluar.
Ia memilih tetap berdiam diri di kamar.
Setelah api semakin membesar, Dewa Ketut Subrata, tetangga Hendrick mencoba mengevakuasi dengan menyusulnya.
“Saya panggil dan tak ada respon akhirnya saya hampiri ke atas. Sampai di atas, Hendrick bilang tak butuh bantuan saya. Karena api semakin membesar, saya langsung keluar,” ujar Subrata, kemarin.
“Bayangkan, saat akan ditolong korban malah menyuruh saya pergi. Saat saya pergi, pintu kamar langsung dikunci dari dalam. Dugaan saya bunuh diri,” kata Subrata.
Ia kemudian menghubungi polisi dan pemadam kebakaran.
Subrata menduga, Hendrick frustasi karena ditinggal istrinya Ni Nengah Sudanti, asal Desa Timrah, Kecamatan Karangasem setahun lalu.
Apalagi kata dia, sehari sebelum kejadian, Subrata sempat berbincang sejenak dengan korban.
Hendrick yang menikahi wanita asal Desa Timrah, Kecamatan Karangasem mengaku mengalami masalah di Denpasar.
Korban sering pulang-pergi ke Kuta mengaku dipukul orang gila.
Rencana hari ini (Senin, 11/4/2015) korban akan dipanggil kepolisian Kuta.
Korban mengalami luka memar di bagian hidung, akibat pukul itu.
Sabtu (9/5/2015) lalu korban pulang bersama pacarnya dari Papua.
Kepala Dinas Perhubungan dan Pemadam Kebakaran (Dishub dan Damkar) Karangasem, I Wayan Sutapa mengungkapkan, korban sudah mengetahui api namun memilih tak keluar.
Korban malah mengunci pintu dari dalam.
Anggotanya mengalami kesulitan dalam mengevakuasi.
”Lumayan lama proses evakuasinya,” jelas Sutapa.
Korban yang sudah tak bernyawa baru dievakuasi pukul 20.00 Wita.
Selain mobil sulit ke TKP, rumah korban sudah tak aman karena genteng ambruk dan kayu rapuh.
Pihak Polsek Kota dan Polres Karangasem ikut mengevakuasi.
Setelah korban ditemukan dibawa ke RSUD Karangasem.
Pihak kepolisian akan mendalami penyelidikan mencari penyebab kematian Hendrick.
sumber : tribun