Wakil Bupati Karangasem, I Made Sukerana, saat mengunjungi rumah I Nyoman Sudiarsana di Dusun Jumenang, Desa Bukit, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, Minggu (15/2/2015). |
I Nyoman Sudiarsana (42) yang menderita gangguan jiwa alias buduh bengong saat dikunjungi Wakil Bupati Karangasem, I Made Sukerana, Minggu (15/2/2015).
Pria asal Dusun Jumenang, Desa Bukit, Kecamatan/Kabupaten Karangasem tak melakukan tingkah laku aneh saat istrinya, Ni Nyoman Puri menerima bantuan berupa sembako dari Dinas Sosial (Dinsos) Karangasem. Sudiarsana diikat dengan rantai kakinya. Ia hanya tersenyum saat melihat istri membereskan bantuan tersebut.
“Terimakasih banyak bantuannya Pak,” ujar Puri kepada Sukerana berulang kali.
Selain memberi bantuan berupa sembako, Sukerana juga berencana membuatkan rumah khusus Sudiarsana. Ia akan membicarakan dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Karangasem, I Nyoman Sutirtayasa. Menurutnya, sakit yang diderita terkadang kambuh seketika alias mendadak.
”Biar nantinya warga sekitar aman dan tak terganggu,”ujar I Made Sukerana.
Pihaknya juga akan memberikan beasiswa untuk kedua anaknya yaitu Ni Wayan Suartini (SMP) dan Ni Kadek Oktaviani (SD) segera diajukan. Sukerana mengimbau kepada kepala Dusun Jumenang, I Ketut Sumbandria untuk mengurus segala persyaratannya.
Mendengar itu, Suartini yang sering meraih peringkat satu di sekolahnya mengaku senang dan bahagia akan mendapatkan bantuan tersebut.
Tak hanya itu, bantuan juga diberikan kepada bibinya, Ni Made Simpan yang rumahnya dibakar Sudiarsana. Selain mendapat bantuan berupa sembako dari dinas sosial, Simpan juga akan dibangunkan rumah Rp 30 juta oleh Semeton Dadia Mahagotra Pasak Sanak Sapta Rsi.
Kepala Dusun Jumenang, I Ketut Sumbandria mengaku senang akan adanya bantuan kepada warganya.
”Mereka pantas menerima bantuan tersebut,” akuinya. “Di sini banyak KK (kepala keluarga) yang miskin, yang belum dapat bantuan berupa raskin. Ya, mudahan nanti bisa mendapatnya,” harapnya.
Sebelumnya, rumah Ni Made Simpan dibakar Sudiarsana, Kamis dini hari (12/2). Saat dibakar, Simpan sedang tidur pulas. Simpan selamat dari peristiwa itu dan tak mengalami luka. Namun, semua isi di dalam gubuknya hangus terbakar api.
Menurut saksi, Sudiarsana membakar rumah bibinya, karena melihat banyak leak bergelantungan di sekitar rumah yang beratapkan alang-alang.
sumber : tribun