DENPASAR - Kondisi aktual sektor perhotelan di Bali, patut diwaspadai. Bukan tanpa alasan, pasalnya jumlah pasokan di seluruh segmen sudah melebihi kebutuhan. Ini ditandai dengan tingkat penghunian kamar (TPK) terus merosot.
Menurut catatan Biro Pusat Statistik (BPS), TPK hotel berbintang di Bali selama November 2014, turun 1,47 persen dari bulan sebelumnya. Sementara secara tahunan hanya tumbuh tipis 0,42 persen menjadi 61,36 persen dari tahun lalu 60,94 persen.
Pencapaian TPK tersebut berbanding terbalik dengan jumlah kunjungan turis mancanegara dan domestik yang mengalami lonjakan masing-masing menjadi 3,3 juta orang dan 3,8 juta orang.
Sementara di sisi lain, jumlah pasokan hotel baru terus tumbuh. Menurut data Horwath HTL, hingga akhir 2014 sekitar 38.000 kamar hotel. Jumlah pasokan lebih tinggi lagi jika dihitung sampai 2018 mendatang yakni sekitar 50.000 kamar.
Melonjaknya jumlah kamar yang tidak disertai kinerja TPK, memicu kemerosotan tarif rerata harian (average daily rate atau ADR). Per September 2014 saja, ADR turun 3 persen.
Strategi pengembangan kawasan
Menghadapi kondisi demikian, salah satu raksasa properti yang kini tengah menggarap akomodasi mewah Rosewood Hotel and Villas Tanah Lot di Bali, PT Ciputra Property Tbk (CTRP) menerapkan strategi khusus.
Pengembang ini tak hanya membangun satu hotel, melainkan beberapa hotel, villa, dan residences yang sebagian di antaranya dijual kepada publik.
Direktur PT Ciputra Property Tbk, Artadinata Djangkar, mengatakan, hotel di Bali memang sudah menunjukkan kecenderungan over supply yang terjadi praktis di semua segmen. Oleh karena itu, investor perlu mewaspadai hal ini supaya tidak terjadi perang harga.
CTRP menerapkan strategi pengembangan kawasan. "Strategi ini diharapkan dapat membantu pendanaan konstruksi hotel menjadi lebih layak bangun. Selain itu, kami juga tidak hanya membangun satu hotel, melainkan beberapa hotel," papar Arta kepada Kompas.com, Jumat (2/12/2014).
Rosewood Hotel and Villas Tanah Lot Bali menempati area seluas 12 hektare dari total pengembangan kawasan terintegrasi Ciputra Beach Resort yang dikembangkan CTRP seluas 80 hektar. Properti ini akan menampilkan 80 suite, 40 villa dan 20 unit Rosewood Residences yang ditawarkan secara strata.
Menurut Arta, perlu ada pembangunan 'perintis' yang menjadi strategic point pengembangan kawasan keseluruhan. "Kami belum berpikir membangun pusat belanja. Namun yang jelas kami akan membangun Rosewood Hotels and Villas Tanah Lot seraya dikaitkan dengan strategi kawasan," tandas Arta.
CTRP menyiapkan dana Rp 1,2 triliun untuk membiayai proyek yang telah dimulai konstruksinya pada September 2014 tersebut.
sumber : tribun