AMLAPURA - I Ketut Losin (54) warga Dusun Batang, Desa Labasari, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali kaget saat melihat anaknya, I Made Wiryadana (15) sudah tergantung. Ia melihat anaknya sudah tergantung di dapur miliknya, Senin (12/1/2015) sekitar pukul 14.00 Wita.
”Biasanya Wiryadana pulang sekolah sekitar pukul 14.00 Wita, karena harus mengikuti pemantapan di sekolahnya,” kenang Losin saat ditemui di IRD RSUD Karangasem, kemarin.
Kemudian dengan buru-buru Losin melepaskan ikatan tali yang menjerat anaknya. Dengan dibantu warga sekitar, Losin langsung membawa anaknya menuju RSUD Karangasem. Namun nyawa Wiryadana tak bisa tertolong.
Menurut informasi yang dihimpun, Wiryadana menghabisi dirinya disebabkan karena tak kunjung dibelikan HP baru. Dengan raut wajah sedih, Losin menceritakan kejadian itu. Sebelum gantung diri, Losin sempat melihat Wiryadana di kamarnya bermain dan mendengarkan lagu yang tersimpan di handphone (HP) miliknya. Namun, Losin melihat Wiryadana meneteskan air mata. Kemudian ia pun menghampiri anaknya itu.
“Saat itu saya sudah selesai masak. Lalu Wiryadana saya suruh makan karena baru datang dari sekolah,” tambah Losin..
Wiryadana bergegas menuju dapur miliknya. Bukannya makan, Wiryadana malah gantung diri. Losin baru sadar saat melihat pintu dapur dalam keadaan tertutup dan terkunci dari dalam.
”Lalu saya coba lihat melalui jendela. Namun anak saya sudah dalam keadaan tergantung. Pintu dapur yang diganjal batako akhirnya saya dobrak,” jelas Losin.
Ibu Wiryadana, Ni Luh Ayu (52) menangis saat melihat anaknya gantung dirinya. Ia pun terlihat shock dan terus meratapi anak kesayangannya. ”Padahal apapun yang ia minta, saya berikan,” kata Ayu.
propinsibali.com_____
sumber : tribun