Korban penganiayaan dirawat d RS Sanglah |
DENPASAR - Paulus Loghe (28) ditemukan pingsan dengan luka-luka pada wajah di depan minimart simpang Jalan Waturenggong - Jalan Tukad Pakerisan, Rabu (31/12/2014). Kini pria malang yang diduga menjadi korban pengeroyokan ini menjalanin perawatan secara intensif di RSUP Sanglah
Dari informasi yang di himpun Tribun Bali, kejadian berawal pada hari Selasa (30/12/2014) malam, korban datant ke kos Antonius kaka (teman korban) untuk minta bantuan pindahan barang.
Namun karena sesuatu hal, pindahan kos itu gagal. Mereka lalu pergi ke satu tempat di daerah sesetan untuk membeli lima botol bir. Selesai minum-minum, keduanya pun pulang. Antonius Kaka pulang ke kos nya di Jalan Barito, sementara korban juga mengaku pulang, namun malam itu Paulus Loghe tidak pulang ke kos.
Antonius Kaka pun mencari Paulus Loghe dan bertemu di minimart simpang Jalan Waturenggong - Jalan Tukad Pakerisan. Mereka lalu memeruskan minum bir lagi hingga Rabu pagi.
Keduanya menghabiskan tujuh botol bir lagi. Karena tidak kuat, keduanya lalu sepakat menyudahi dan pulang.
Namun lagi-lagi dari informasi istri Korban, Lusia Loghe Muda, korban belum pulang. Antonius Kaka pun menjemput ke minimart terakhir mereka pisah.
Saat kembali sekitar pukul 06.00 Wita, Antonius Kaka menemukan Paulus Loghe terkapar di jalan dan mengeluarkan darah. Korban mengalami luka robek di atas pelipis bagian kiri dan luka robek di atas alis. Korban pun lalu dibawa ke RS Sanglah untuk penanganan medis.
"Keterangan sementara, korban masih belum bisa dimintai keterangan. Sedangkan saksi (Antonius Kaka) masih dalam keadaan mabuk," ujar KapolsekDenpasar Selatan, Kompol Nanang Priasmoko saat dihubungi.
Dianiaya, Pria Mabuk Ini Tergeletak di Pinggir Jalan Bersimbah Darah
DENPASAR - Kasus penganiayaan terjadi pada Rabu (31/12) pukul 06.00 Wita di depan toko minimart pertigaaan jalan Waturenggong-Tukad Pakerisan, Denpasar.
Korban bernama Paulus Loghe (30) ditemukan rekannya tergeletak bersimbah darah di pinggir jalan, Diduga pria asal Sumba NTB itu menjadi korban penganiayaan orang tak dikenal.
Rekan korban, Antonius Kaka (29), yang menemukan langsung membawa Paulus ke RSUP Sanglah dan kini tengah mendapat perawatan tim medis di ruang Instalasi Gawat Darurat. Petugas medis yang ditemui menyatakan, korban mengalami luka robek di atas pelipis bagian kiri dan luka robek di atas alis.
"Kami sudah memberikan penanganan sesuai dengan protap. Saat dibawa kondisi korban dalam keadaan mabuk. Ada beberapa luka robek di bagian kepala," ujar petugas yang enggan namanya disebutkan.
Antonius Kaka menuturkan, awal kejadian saat ia dan korban, Selasa (30/12) malam pergi ke Sesetan membeli 5 botol bir. Usai menengak minuman tersebut mereka pun pulang ke kost masing-masing.
"Saya khawatir dengan korban, kemudian saya susul ke kostnya di jalan Tukad Barito. Saya hanya bertemu istrinya, korban tidak pulang ke kost," jelasnya.
Karena tidak ada di kost, Antonius pun kembali mencari korban. Dan ternyata mereka bertemu di minimart pertigaan jalan Waturenggong - Tukad Pakerisan. Mereka pun kembali melanjutkan minum dengan memesan tujuh botol bir.
"Kami sudah dalam kondisi mabuk, saya menyarankan untuk pulang. Saya pulang duluan tapi di jalan ada rasa khawatir dan kembali lagi ke tempat itu," jelasnya.
Benar saja kekawatiran Antonius terbukti, ia melihat tubuh Paulus tergeletak di pinggir jalan dan mengeluarkan darah. "Saya langsung telpon istrinya, dan membawa dia ke RS Sanglah," tandasnya.
Hingga berita ini diturunkan, korban belum bisa dimintai keterangan karena masih dalam kondisi lemas dan belum bisa diajak berkomunikasi.
sumber : tribun