DENPASAR - Pilkada serentak di 5 Kabupaten/Kota di Bali pada 2015 kemungkinan akan gunakan sistem pemilihan melalui DPRD, sesuai amanat UU Pilkada. Golkar sedang menggalang kekuatan besar bertajuk ‘Koalisi Bali Mandara Merah Putih’ untuk tarung head to head lawan PDIP di Pilkada Denpasart 2015, Pilkada Badung 2015, Pilkada Tabanan 2015, Pilkada Bangli 2015, dan Pilkada Karangasem 2015.
Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta, menegaskan Koalisi Bali Mandara Merah Putih menjadi wadah pemenangan untuk Pilkada serentak 5 daerah tahun 2015. Dalam keluatan besar ini, akan diajak gabung parpol Koalisi Bali Mandara pengusung paket Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta saat Pilgub Bali 2013 lalu, plus parpol-parpol parlemen lainnya di luar PDIP.
Mereka yang digalang Golkar masing-masing Demokrat, Gerindra, PAN, PKS, PPP, plus Hanura (mitra PDIP di pusat), PKPI (mitra PDIP di pusat) dan NasDem (mitra PDIP di pusat). Dalam hal ini, trio Golkar-Demokrat-Gerindra menjadi motor penggerak Koalisi Bali Mandara Merah Putih. Komunikasi dengan partai-partai yang lolos ke parlemen hasil Pileg 2014 juga sudah diintensifkan.
Jadi, menurut Sudikerta, koalisi pengusung Pilgub Bali 2013 dipertahankan, dengan tambahan partai-partai lainnya. “Namanya Koalisi Bali Mandara Merah Putih. Itu koalisi besar untuk memenangkan tarung Pilkada di 5 daerah tahun depan,” jelas Sudikerta di sela acara penyerahan bedah rumah kepada 6 perwakilan kepala desa di Rumah Jabatan Wagub Bali, Niti mandala Denpasar, Sabtu (27/9). Menurut Sudikerta, tarung Pilkada serentak di 5 daerah nanti adalah ajang pembuktikan eksistensi Koalisi Bali Mandara Merah Putih, yang dibangun pasca lolosnya UU Pilkada---yang mengamanatkan pemilihan kepala daerah melalui DPRD. ”Kalau Koalisi Bali Mandara Merah Putih ini kompak, maka keseimbangan demokrasi di 5 Kabupaten/Kota di Bali akan terwujud. Jadi, yang kita inginkan keseimbangan demokrasi antara eksekutif dan legislatif. Bukan hanya perkara siapa menang dan kalah,” tandas Sudikerta.
Nantinya, kata Sudikerta, Koalisi Bali Mandara Merah Putih akan mengkolaborasikan sistem dan kekuatan masing-masing partai. Untuk mengusung kandidat CabupCawabup, masing-masing parpol koalisi menggelar survei internal. Setelah itu, barulah digodok di koalisi untuk dipilih dan diusung sebagai pasangan Cabup-Cawabup atau Cawali-Cawawali ddalam Pilkada di 5 Kabupaten/Kota. “Apakah nanti tetap Pilkada langsung (kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat) atau Pilkada DPRD, kita nggak masalah. Konsep kita menelorkan pasangan calon di Koalisi Bali Mandara Merah Putih ya seperti itu. Nanti dilihat elektabilitas calon dan teruji di masyarakat,” katanya.
Sementara, kemungkinan Pilkada melalui DPRD tidak membuat ciut nyali para kandidat yang akan maju di jalur Perseorangan (Independen), termasuk tokoh PDIP Bali yang mantan Ketua Komisi I DPRD Bali, I Made Arjaya. Menurut Made Arjaya, dirinya sudah siap menguji elektibilitas di panggung Pilkada Denpasar 2015 mendatang, baik pemilihan Walikota secara langsung oleh rakyat maupun melalui DPRD.
“Kalau memang itu (Pilkada DPRD) sebuah jalan dan proses mengkehendakinya, kita siap,” ujar politisi militan PDIP asal Sanur, Denpasar Selatan ini. Arjaya yang sempat diwacanakan akan maju berpaket dengan tokoh Golkar, I Ketut Suwandhi, di Pilkada Denpasar 2015, mengatakan peluang kandidat Independen belum tamat meski nanti pemilihan pemimpin melalui DPRD. Sebab, kandidat Independen tetap bisa diusung.
Menurut Arjaya, akan banyak bermunculan kandidat Independen yang punya visi sama: ngayah untuk daerah. “Kita tunggu payung hukum yang akan diberlakukan. UU Pilkada DPRD yang baru disahkan, prosesnya kan masih panjang. Sebagai politisi, kita harus diap mengabdikan diri ketika peluang itu ada, kapan dan bagaimana pun prosesnya.”
Sementara itu, DPC Demokrat Tabanan pilih tunggu waktu untuk keluarkan kandidat Cabup-Cawabup buat Pilkada Tabanan 2015, pasca lolosnya UU Pilkada di DPR RI. Alasannya, masih harus berproses lagi di bawah, apakah akan ajukan paket calon sendiri atau berkoalisi dengan parpol lain.
Ketua DPC Demokrat Tabanan, IGM Purnayasa, mengatakan pihaknya belum bisa tentukan sikap. Sebelumnya, memang sempat muncul 5 figur yang dijagokan Demokrat maju ke Pilkada Tabanan 2015. Mereka masing-masing Wayan Adnyana (anggota Fraksi Demokrat DPRD Bali), IGK Purnaya (anggota Fraksi Demokrat DPRD Tabanan), Made Yasa, Putu Oka Mahendra (Fraksi Demolkrat DPRD Tabanan), dan IB Kade Adnyana Suryawan.
Namun, kata Purnajaya, hal itu harus dipikirkan matang, apalagi Demokrat hanya meraih 4 kursi atau 10 persen suara parlemen dari total 40 kursi di DPRD Tabanan 2014-2019. “Sifatnya wait and see. Menunggu petunjuk pusat, apa Koalisi Merah Putih dipatenkan hingga ke daerah,” sebut Purnayasa saat dihubungi di Tabanan, Minggu (28/9).
sumber : NusaBali