Seluruh rekapitulasi suara Pilgub tingkat kabupaten/kota sudah disetor ke Kantor KPU Bali, Jalan Tjokorda Agung Tresna Denpasar, Kamis sore. Berdasarkan hasil rekap melalui pleno KPU Kabupaten/Kota se-Bali, Pasti-Kerta (Cagub-Cawagub nomor urut 2 yang diusung Koalisi Bali Mandara) unggul tipis dengan selisih hanya 996 suara dari PAS (kandidat nomor urut 1 yang diusung PDIP bersama PKS). Pasti-Kerta meraih total 1.063.734 suara atau 50,02 persen dari total 2.126.472 suara sah hasil coblosan Pilgub Bali, 15 Mei 2013 lalu. Sedangkan PAS memperoleh total 1.062.738 suara (49,98 persen). Ini hampir sama dengan rekapitulasi tingkat PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) yang digelar serentak di 57 kecamatan se-Bali, Minggu (19/5) lalu. Hasil ini diprediksi tidak akan berubah hingga pleno KPU Provinsi Bali, 27 Mei 2013 nanti, saat penentuan pemenang Pilgub. Kandidat PAS tercatat menguasai 5 kabupaten/kota, yakni Tabanan, Denpasar (daerah asal Cagub Puspayoga), Gianyar, Jembrana, dan Bangli.
Sedangkan Pasti-Kerta meraih kemenangan telak di empat kabupaten: Buleleng (daerah asal Cagub Mangku Pastika), Badung (daerah asal Cawagub Sudikerta), Karangasem, dan Klungkung. Proses rekapitulasi suara Pilgub yang digelar KPU Kabupaten/Kota se-Bali secara serentak, Kamis kemarin, sempat diwarnai ketegangan di sejumlah daerah. Pasalnya, saksi kubu PAS tolak tandatangani berkas berita acara rekapitulasi, seperti di Karangasem, Denpasar, Buleleng, Tabanan, dan Jembrana. Menurut Ketua KPU Bali, Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa, perkiara saksi tolak tandatangan berita acara rekapitulasi tingkat kabupaten/kota ini tidak jadi persoalan. KPU Bali tetap akan melaksanakan proses dan tahapan Pilgub berikutnya, termasuk pleno 27 Mei nanti. “Tidak masalah itu, karena kita sesuai dengan mekanisme. Tahapan Pilgub tetap dilanjutkan. Artinya, hasil rekapapitulasi tingkat kabupaten/kota akan diplenokan di KPU Bali sesuai jadwal. Hasilnya tunggu 27 Mei nanti,” tandas Lanang Perbawa di Denpasar, Kamis sore. Informasi yang dihimpun, ketegangan antara lain terjadi dalam pleno KPU Gianyar yang dilakukan di Kantor Bupati Gianyar kemarin.
Kisahnya, setiap orang yang menuju lokasi rekapitulasi harus dengan undangan resmi. Namun, ada salah satu warga yang hendak masuk ke ruangan pleno KPU mengaku membawa undangan resmi, tapi tidak mampu tunjukkan suratnya. Ketika dilakukan pemeriksaan badan sebagai protap, ternyata pria tersebut membawa senjata tajam. Petugas keamanan menemukan pisau. ”Pisau tersebut dibawa salah satu pria yang mengaku ada undangan. Tadi orangnya langsung menghilang, setelah senjata tajam yang dibawanya disita petugas,” ujar Koordinator Pleno Kandidat Pasti-Kerta yang Korwil Gianyar DPD I Golkar Bali, Dewa Ngakan Rai Budiasa. Sedangkan di Buleleng, massa pendukung PAS nglurug ke kantor KPU saat rekapitulasi suara Pilgub. Puluhan pendukung PAS sudah berdatangan ke kantor KPU Buleleng sebelum pnelo dimulai pukul 10.00 Wita. Di tengah massa PAS terlihat Sekretaris DPC PDIP Buleleng Gede Supriatna dan anggota Fraksi PDIP DPR, Wayan Koster. Mereka tertahan di luar gedung KPU.
Namun, setelah terjadi negosiasi yang alot, polisi akhirnya mengizinkan 5 perwakilan mereka masuk sambil membawa tumpukan dukumen dugaan kecurangan dari tingkat TPS sampai kecamatan. Sedangkan masa pendukung PAS yang tidak diizinkan masuk akhirnya terkonsentrasi di sebelah utara kantor KPU Buleleng, Jalan A Yani Singaraja. Di dalam ruang pleno KPU, saksi PAS berdebat soal hasil yang disampaikan masing-masing PPK. Mereka sempat ancam walk out (WO) dari ruang pleno. Mereka menuntut penghitungan ulang di seluruh TPS, karena dinilai ada banyak kecurangan selama proses Pilgub. Tapi, skhirnya pleno rekapitulasi suara Pilgub di kantor KPU Buleleng, yang dihadiriKapolres Buleleng AKBP Benny Arjanto dan Dandim 1609 Letkol Inf Nugroho Dwi Hermawan, bisa berjalan sesuai rencana. Dari rekapitulasi ini, kandidat Pasti-Kerta menenangkan Pilgub di Buleleng dengan 220.702 suara, sementara PAS kebagian 127.764 suara. Pasrti-Kerta sapu bersih kemenangan di seluruh 9 kecamatan se-Buleleng.
Sementara itu, Ketua Koalisi Bali Mandara, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer, meminta pendukung Pasti-Kerta tetap tenang hingga menunggu pengumuman resmi dari KPU Bali, meskipun buat sementara jago mereka unggul dalam perolehan suara. “Jangan ada mengklaim kemenangan dulu. Pilgub ini adalah suatu proses demokrasi menuju kedamaian dan kesejahteraan dalam memilih pemimpin Bali 5 tahun ke depan," ujar Wakil Sekjen DPP Golkar ini secara terpisah di Posko Pemenangan Sekretariat Sekar Tunjung Center (STC) Denpasar, Kamis kemarin. Menurut Demer, pihaknya menyerahkan penuh proses, tahapan, dan penetapan hasil Pilgub ini kepada KPU Bali selaku penyelenggara dan Panwaslu selaku pengawas. "Kami mengajak semua pihak untuk tetap menjaga suasana sejuk dan damai, serta mengisi kegiatan dengan aktivitas persembahyangan bersama buat mendoakan Pilgub berjalan lancar hingga akhir," katanya.
sumber : NusaBali