PAS Klaim Masih Leading
Ketua Koalisi Bali Mandara, Sumarjaya Linggih (ke-2 kiri) didampingi konsultan politik, I Gusti Putu Arta (ke-2 kanan) mengklaim kemenangan pasangan Pastika-Sudikerta di Denpasar. |
Kubu PAS, melalui Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali Ketut Tama Tenaya, menegaskan jagonya masih memimpin dalam perolehan suara. Keunggulan itu diyakini akan tetap bertahan sampai pleno KPU Bali, 27 Mei 2013 depan. “Sekarang tunggu saja pleno KPU Bali. Kita masih menang kok,” ujar Tama Tenaya kepada di Denpasar, Jumat (17/5). Hanya saja, Tama Tenaya tidak membeber data. Demikian pula Sekretariat DPD PDIP Bali, Jalan Cok Agung Tresna Denpasar, belum membeber data pasti baik lembaran form C1 maupun hasil hitungan per TPS melalui SMS oleh relawan PAS di setiap TPS. ”Kita tidak perlu buka data sekarang, nanti tunggu di KPU saja. Baarkan KPU memutuskan,” tegas Tama Tenaya yang juga Bendahara DPD PDIP Bali.
Sedangkan Wakil Ketua DPD PDIP Bali, Nyoman Parta, mengatakan PAS masih unggul 50,80 persen atau setara dengan 37.000 suara atas Pasti-Kerta. Data itu katanya valid berdasar laporan per TPS. “Masih unggul kita sekitar 0,8 persen,” ujar politisi PDIP asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini. Wakil Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristianto, juga menegaskan masih yakin PAS menang Pilgub Bali dengan 50,80 persen suara. Menurut Hasto, angka yang diperolehnya ini berdasarkan perhitungan internal partai dan relawan PAS. "Sampai saat ini kami tetap berpegangan pada yang kemarin, hasil real count berbasis form C1. Ada perubahan suara di Karangasem dan Klungkung. Lansiran data mereka (kubu Pasti-Kerta) membuat ketegangan di lapangan. Kami membantah hitung-hitungan itu," ujar Hasto secara terpisah di Kantor Sekretariat DPD PDIP Bali, Jumat kemarin. Hasto mengakui suara PAS mengalami penurunan di Klungkung dan Karangasem. Namun, PAS tetap unggul di Bali.
"Kami masih lebih unggul, kita tidak ingin perang wacana. Kami taat asas, mampu melakukan pengendalian hingga tingkat Ranting. Ada lempar batu sembunyi tangan, seolah-olah kami melakukan kecurangan. Jangan karena demi ambisi mengalahkan kekuasaan, suara demokrasi rakyat dikebiri," tegas Hasto. Sedangkan Ketua Tim Hukum dan Advokasi DPP PDIP, Arteria Dahlan, juga klaim PAS dalam posisi menang, meski tipis. Dia pun meminta semua pihak untuk menyerahkan kepada KPU terkait siapa yang akan ke luar sebagai pemenang Pilgub Bali 2013. "Dokumen C1 biar dijadikan dasar siapa yang menang, siapa yang kalah. Tidak pernah terpikir oleh kami melakukan perbuatan biadab menggandakan suara," tandas Arteria. Arteria juga tuding terjadi banyak kecurangan di sebagian besar daerah di Bali. Dari roadshow kami ke Kabupaten/Kota di Bali, pihaknya menemukan adanya kampanye hitam yang diarahkan ke PAS.
“Itu terstruktur, ada surat yang ditunjukkan kepala desa apabila menang, maka komunitas ini akan begini dan begitu,” ungkapnya. Temuan lainnya, kata Artera, adalah intimidasi. Karenanya, ada ribuan warga yang tidak menggunakan hak pilihnya. “Kami temukan juga ada rapat-rapat umum, isinya tentang mendiskriditkan,” jelasnya. Sementara itu, kubu Pasti-Kerta telah melansir data C1 yang hasilnya berupa kemenangan 50,16 persen suara atau unggu dengan selisih 6.371 suara dari PAS. Bahkan, berhadasarkan hitung-hitungan terbaru, Jumat kemarin, kemenangan Pasti-Kerta diprediksi bisa bertambah menjadi selisih 7.000 suara. Juru Bicara Forum Relawan Bali Mandara (Forbara), Ketut Ngastawa, penambahan suara itu dimungkinkan dengan diulangnya pencoblosan Pilgub Bali pada TPS di Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng yang sebelumnya ditemukan terjadi dugaan kecurangan.
”Kemungkinan suara kita akan bertambah di Buleleng, karena akan ada TPS yang pencoblosannya diulang setelah ditemukan dugaan kecurangan,” ujar Ngastawa di Posko Pemenangan Bali Mandara—pengusung Pasti-Kerta---di Sekeretariat Sekar Tunjung Center (STC) Denpasar Timur, Jumat sore. Jumat kemarin, form C1 dari laporan para saksi per TPS yang disetorkan relawan Bali Mandara kembali dihitung secara manual di Sekretariat STC. Hasilnya, tidak jauh berbeda dari penghitungan sebelumnya. “Kalau sebelumnya dihitung dengan laporan SMS, sekarang dihitung dengan manual. Hasilnya tidak jauh berbeda, Pasti-Kerta tetap menang tipis. Ini sudah angka valid, karena ini laporan C1 yang tidak mungkin bisa dibohongi,” ungkap Ketua Koalisi Bali Mandara, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer. Hal senada juga disampaikan konsultan politik Pasti-Kerta, I Gusti Putu Artha. Menurut mantan anggota KPU Pusat ini, dari hasil real count menggunakan SMS, Pasti-Kerta lebih unggul atas PAS. Selain melalui SMS, kata dia, timnya juga sudah memegang data dari form C1.
"Dari olahan data, pasangan nomor urut 1 (PAS) memperoleh 1.060.719 suara atau 49,89 persen, sementara kandidat nomor urut 2 (Pasti-Kerta) memperoleh 1.065.382 suara atau 50,11 persen dari total suara pemilih," papar IGP Artha dilansir beritadewata.com, Jumat kemarin. Dengan begitu, lanjut IGP Artha, Pasti-Kerta unggul tipis sekitar 4.663 suara atau 0,22 persen dari PAS. "Data yang kami peroleh langsung dari lapangan. Ini sangat valid dan bisa diverifikasi saat perhitungan nanti,” tegas pria asal Singaraja, Buleleng ini. Sementara itu, Ketua KPU Bali Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa menegaskan, pihaknya masih menunggu setoran penghitungan suara di tingkat PPS, PPK, dan Kabupaten/Kota, untuk menentukan siapa pemenang Pilgub Bali 2013. Nantinya, pleno KPU untuk memastikan pemenang baru akan dilakukan 27 Mei 2013 mendatang. “Yang menyatakan pemenangnya itu nanti adalah pleno KPU Bali. Sementara ini kami menunggu data dari Kabupaten dan Kota. Jadi, C1 itu yang penting kita tunggu. C1 itu tidak bisa dibohongi,” tegas Lanang Perbawa.
Tim Pastikerta Klaim Menang Dari Formulir Saksi
Denpasar (Antara Bali) - Tim pemenangan pasangan calon gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Ketut Sudikerta mengklaim kemenangan berdasarkan hasil formulir C1 atau formulir saksi di setiap tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Pulau Dewata.
"Kalau kemarin keterangan kami berdasarkan hasil C1 melalui SMS (pesan singkat), namun hari ini lebih kongkrit lagi dari hasil C1 langsung lembaran yang disalurkan dan kami sudah hitung," kata Ketua Tim Pemenangan Koalisi Bali Mandara, Sumarjaya Linggih di Denpasar, Jumat.
Apabila ada perbedaan, pihaknya akan mencocokkan angka pada formulir saksi tersebut baik dari Panwaslu dan tim pemenangan kandidat.
"Kalau benar C1 ada selisih dan ada tandatangan dengan keabsahan yang sama maka kami akan bongkar aslinya satu per satu surat suaranya dan C2 pleno juga akan kami periksa," ujarnya.
Sementara itu Konsultan Politik Tim Pemenangan Pastika-Sudikerta, I Gusti Putu Arta menyatakan bahwa data yang dihimpun versi tim pemenangan tersebut menyebutkan total perolehan suara dari formulir saksi (C1) untuk pasangan Anak Agung Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan mencapai 1.060.719 atau 49,89 persen. Sedangkan pasangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta memperoleh suara sebanyak 1.065.382 atau 50,11 persen.
Berikut jumlah perolehan suara dan persentase versi Tim Pemenangan Koalisi Bali Mandara yakni Kabupaten Badung: Puspayoga-Sukrawan (PAS): 114.691 atau 46,46 persen, Pastika-Sudikerta (PastiKerta): 132.148 atau 53,54 persen, Kabupaten Bangli: PAS: 79.518 (55,13 persen), PastiKerta: 64.728 (44,87 persen), Kabupaten Buleleng: PAS: 128. 220 (36,76 persen), PastiKerta: 220. 563 (63,24 persen), Denpasar: PAS: 183. 489 (63,71 persen), PastiKerta: 104.539 (36,29 persen), Kabupaten Gianyar: PAS: 154.891 (54,58 persen), PastiKerta: 128.892 (45,42 persen).
Kabupaten Jembrana: PAS 93.051 (60,10 persen), PastiKerta: 61.777 (39,90 persen), Kabupaten Karangasem: PAS 99.324 (38,41 persen), PastiKerta: 159.240 (61,59 persen), Kabupaten Klungkung: PAS: 38.736 (35,46 persen), PastiKerta: 70.494 (64,54 persen), dan Kabupaten Tabanan: PAS: 168.799 (57,85 persen), PastiKerta: 123.001 (42,15 persen).
Panwaslu Buleleng Rekomendasikan Pencoblosan Ulang
Singaraja (Antara Bali ) - Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Buleleng merekomendasikan pemungutan suara ulang di TPS 3 Desa Bungkulan terkait dugaan penggelembungan suara salah satu pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Bali, Rabu (15/5).
"Berdasarkan rapat pleno dengan Panwas Kecamatan Sawan telah diputuskan bahwa pemungutan suara di TPS 3 Desa Bungkulan harus diulang," kata Ketua Panwaslu Kabupaten Buleleng Ni Ketut Ariyani di Singaraja, Jumat.
Menurut dia, surat rekomendasi itu sudah dikirim ke Panitia Pemilih Kecamatan Sawan dan sudah ditandatangani oleh Ketua Panwas Kecamatan Sawan Gede Juliarta.
Panwaslu Kabupaten Buleleng menindaklanjuti dugaan pencoblosan 100 lembar surat suara sekaligus di TPS 3 Desa Bungkulan untuk memenangkan salah satu pasangan calon.
Pencoblosan oleh salah seorang pemilih itu diketahui, bahkan dibantu oleh salah satu oknum Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Desa Bungkulan.
Dre@ming Post___________
sumber : NusaBali, Antara