Denpasar - Kepolisian Daerah Bali telah menetapkan tiga
zona pengamanan untuk mengantisipasi adanya kerawanan menjelang
pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) yang dijadwalkan
berlangsung pada 15 Mei 2013.
"Kami telah menyiapkan kekuatan untuk mengantisipasi adanya kerawanan di Bali dengan membagi menjadi tiga zona pengamanan," ujar Kepala Biro Operasi Polda Bali Komisaris Besar I Gede Alit Widana pada sosialisasi persiapan penyelanggaraan Pilkada di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, tiga zona tersebut yakni zona pertama dibagi menjadi Kabupaten Jembrana, Tabanan, dan Buleleng yang akan didukung oleh petugas Brimob Polres Jembrana.
Zona kedua yakni Kabupaten Badung, Gianyar, dan Kota Denpasar yang akan didukung oleh petugas Brimob Badung. Sedangkan zona tiga yakni Kabupaten Bangli, Klungkung, dan Karangasem yang akan didukung oleh petugas Brimob dan Dalmas Polda Bali.
Mantan Kepala Polresta Denpasar itu mengungkapkan bahwa hampir seluruh wilayah di Pulau Dewata memiliki kawasan rawan yang berpotensi mengacaukan situasi. Namun perwira dengan melati tiga di pundak itu tidak menyebut secara spesifik daerah mana saja yang memiliki tingkat kerawanan paling tinggi.
"Kami telah menyiapkan kekuatan untuk mengantisipasi adanya kerawanan di Bali dengan membagi menjadi tiga zona pengamanan," ujar Kepala Biro Operasi Polda Bali Komisaris Besar I Gede Alit Widana pada sosialisasi persiapan penyelanggaraan Pilkada di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, tiga zona tersebut yakni zona pertama dibagi menjadi Kabupaten Jembrana, Tabanan, dan Buleleng yang akan didukung oleh petugas Brimob Polres Jembrana.
Zona kedua yakni Kabupaten Badung, Gianyar, dan Kota Denpasar yang akan didukung oleh petugas Brimob Badung. Sedangkan zona tiga yakni Kabupaten Bangli, Klungkung, dan Karangasem yang akan didukung oleh petugas Brimob dan Dalmas Polda Bali.
Mantan Kepala Polresta Denpasar itu mengungkapkan bahwa hampir seluruh wilayah di Pulau Dewata memiliki kawasan rawan yang berpotensi mengacaukan situasi. Namun perwira dengan melati tiga di pundak itu tidak menyebut secara spesifik daerah mana saja yang memiliki tingkat kerawanan paling tinggi.
sumber : antarabali