Kamis, 8 Nopember 2012, 07:09
Pastika-Gde Agung |
Made Mangku Pastika yang disiapkan Golkar sebagai Cagub ke Pilgub 2013 merupakan kandidat incumbent, yang kini masih menjabat Gubernur Bali. Sedangkan AA Gde Agung merupakan Bupati Badung dari Puri Agung Mengwi. Sebetulnya, ada tiga kandidat yang disiapkan Golkar sebagai tandem Pastika di posisi Cawagub Bali. Selain Bupati Gde Agung, dua kandidat lagi adalah Wayan Geredeg (Bupati Karangasem yang juga Ketua DPD II Golkar Kaerangasem) dan Ketut Suwandhi (Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Golkar).
Menurut sumber di lingkaran Golkar, Bupati Gde Agung dianggap paling pas maju sebagai tandem Pastika ke Pilgub Bali 2013, dengan kekuatan yang dimilikinya. “Paket Pastika-Gde Agung dianggap paling ampuh menghadapi jago PDIP, jika mereka usung pasangan Puspayoga-Cok Ace,” ujar politisi Golkar yang wanti-wanti namanya tidak dikorankan ini, Rabu (7/11).
Dia memaparkan, Bupati Gde Agung dianggap representasi kekuatan Bali Selatan yang diharapkan mampu mendulang suara di kawasan ini. Sedangkan Pastika yang asal Buleleng merupakan representasi kekuatan Bali Utara. Bukan berarti dua kandidat Cawagub Bali lainnya, Bupati Geredeg dan Ketut Suwandhi, tidak
punya kekuatan.
punya kekuatan.
Menurut sumber tersebut, Bupati Geredeg yang punya basis massa riil di kawasan Bali Timur diproyeksikan Golkar maju ke kursi DPR Senayan dalam Pileg 2014 mendatang. Sedangkan Ketut Suwandhi yang kini Wakil Ketua DPD I Golkar Bali, diproyeksikan menjadi Walikota Denpasar.
Saat ini, lanjut dia, Golkar sedang getol melobi Bupati Gde Agung untuk maju mendampingi Pastika ke Pilgub Bali 2013. Upaya melobi Bupati Gde Agung dilakukan petinggi Golkar, karena elektabilitas tokoh Puri Agung Mengwi ini dalam survei cukup tinggi, selain kemampuannya juga sudah teruji.
“Sekarang Bupati Gde Agung sedang dilobi, istilahnya untuk ‘kawin paksa’ dengan Mangku Pastika,” ujar sumber tersebut. “Nanti koalisi (untuk usung Pastika-Gde Agung) tinggal diatur dengan Partai Demokrat, Gerindra, Hanura,” imbuhnya sembari menyebut, Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta yang kini Wakil Bupati Badung ke depan diproyeksikan menjadi Bupati Badung. Ketut Sudikerta selaku Ketua DPD I Golkar Bali disebut-sebut sudah menyampaikan ke DPP Golkar soal aspirasi paket Pastika-Gde Agung ini.
Dikonfirmasi secara terpisah, Rabu kemarin, Sudikerta tidak mau berkomentar banyak soal proses penjaringan Cagub-Cawagub Bali di internal partainya. “Tanya saja ke DPP Golkar langsung. Kan DPP Golkar yang memutuskan, bukan saya,” elak Sudikerta sembari langsung mematikan teleponnya. Sebaliknya, Bupati Gde Agung belum berhasil dikonfirmasi soal isu ‘kawin paksa’ dengan Pastika ini. Saat dihubungi, Rabu kemarin, ponselnya diarahkan mailbox. Namun sebelumnya, dalam beberapa kali kesempatan, Bupati Gde Agung menegaskan tidak akan maju ke Pilgub Bali 2013, karena ingin konsentrasi dengan tugas-tugasnya di Badung hingga tahun 2015.
Sementara itu, Demokrat dan Gerindra, yang diwacanakan masuk dalam barisan koalisi Golkar untuk usung Pastika sebagai Cagub ke Pilgub 2013, kemungkinan akan mengeluarkan jagonya untuk disodorkan sebagai Cawagub. Demokrat punya dua kandidat kuat yang bisa disodorkan ke koalisi besar, yakni Made Mudarta (Ketua DPDDemokrat Bali) dan I Gusti Bagus Alit Putra(Ketua Majelis Partai Demokrat Bali yang kini Wakil Ketua DPRD Bali).
Sedangkan Gerindra akan menyodorkan Ida Bagus Putu Sukarta ke koalisi besar untuk menjadi tandem Pastika di posisi Cawagub Bali. IBP Sukarta merupakan Ketua DPD Gerindra Bali yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD Bali. Selain Demokrat dan Gerindra, satu partai menegah lagi yakni Hanura juga disebut-sebut akan masuk barisan koalisi besar yang dimotori Golkar, untuk menghadapi PDIP secara head to head di Pilgub Bali 2013. Hal ini bisa terbaa dari berbagai statemen yang dilontarkan Ketua DPD Hanura Bali, Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles, selaku anggota DPRD Bali. Namun, Hanura tidak ada menyodorkan kadernya sebagai kandidat calon ke koalisi besar.
Ketua DPD Gerindra Bali IBP Sukarta mengatakan, untuk mengusung calon ke Pilgub 2013, pihaknya tetap mengikuti proses di internal organisasi. Kalau nanti keputusan partai sudah ada soal siapa nama yang akan diusung, berkoalisi atau tidak, barulah akan diumumkan secara resmi ke media. Namun demikian, Sukarta mengakui ada penjajakan koalisi parpol sebagai komunikasi politik menjelang Pilgub Bali 2013. “Tunggu saja tanggal mainnya, nanti partai akan memutuskan. Kita di internal juga sedang berproses,” ujar politisi Gerindra dari Griya Buruan Sanur, Denpasar Selatan ini, Rabu kemarin. Sedangkan Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta, menegaskan partainya akan mengatur strategi dan menyatukan persepsi dengan pengurus DPC Demokrat se-Bali untuk menghadapi Pilgub 2013. Hingga saat ini, Demokrat belum memutuskan pasangan Cagub-Cawagub.
"Kami memang belum menentukan kandidat Cagub dan Cawagub. Tapi, strategi sudah kami rancang sehingga pada saatnya nanti sudah siap bertarung untuk mengamankan suara rakyat di daerah," ujar Mudarta dilansir Antara secara terpisah, Rabu kemarin. Menurut Mudarta, Pilgub Bali 2013 nanti cukup ketat, sehingga Demokrat harus benar-benar mempersiapkan diri.
Mudarta mengingatkan, Pilkada Buleleng 2012 dan Pilkada Gianyar 2012 yang dimenangkan jago PDIP, merupakan pelajaran. "Kami harus bisa mengimbangi partai-partai yang banyak memiliki perwakilan di legislatif. Karena itu, kami harus menggalang kekuatan mulai dari bawah, sehingga kepercayaan masyarakat semakin kuat terhadap Demokrat," katanya.
sumber : NusaBali