Rabu, 10 Oktober 2012, 07:09
v/g : yan andie |
Pertemuan Marzuki dan Pastika digelar empat mata di sebuah tempat di Denpasar, Minggu malam sekitar pukul 20.30 Wita. Banyak hal yang dibicarakan kedua tokoh nasional ini dalam pertemuan malam itu. Selain menanyakan kesiapan maju ke Pilgub Bali 2013 melalui kendaraan politik Demokrat, juga dibahas kemungkinan Gubernur Pastika menjadi Duta Besar (Dubes) RI untuk China.
“Marzuki Alie berbicara soal kemungkinan Presiden SBY menunjuk Gubernur Pastika menjadi Dubes RI di China. Tapi. Pembicaraan utamanya alam itu adalah soal kesiapan Pastika maju lagi ke Pilgub Bali 2013,” ujar sumber terpercaya di Denpasar, Selasa (9/10).
Dia menyebutkan, ada poin yang diburu Marzuki Alie dari Pastika terkait Pilgub Bali 2013. Ketua DPR dari Fraksi Demokrat ini menanyakan kesehatan Pastika, lalu kesiapan kandidat incumbent maju ke Pilgub Bali 2013. Jika Pastika ternyata tidak maju, Marzuki pun menayakan siapa orang kuat di Bali yang berpeluang
memimpin Pulau Dewata ke depan?
memimpin Pulau Dewata ke depan?
Marzuki, lanjut sumber tadi, sangat berharap Bali ke depan tetap dipimpin figur andal dan berkelas internasional. Minimal, calon pemimpin Bali ke depan punya kemampuan sekelas Pastika. Karenanya, Pastika diharapkan maju lagi ke perebutan kursi Gubernur Bali 2013-2018 melalui Pilgub 2013, demi menyelamatkan perhelatan akbar internasional KTT APEC 2013, World Forum 2013, dan sejumlah event dunia penting lainnya.
“Kemampuan Pastika sangat vital dan dibutuhkan, jangan sampai Indonesia dan Bali malu di mata internasional. Menurut Marzuki, Presiden SBY juga amat menginginkan Pastika bisa memimpin Bali lagi, karena terkait APEC 2013. Ini sudah kepentingan nasional, bukan kepentingan Bali semata, ataupun partai tetek bengek,” jelas sumber tadi.
Konon, Marzuki maupun SBY tidak memasalahkan, dengan kendaraan politik apa pun Pastika maju. Tapi, kalau memungkinkan, Pastika maju ke Pilgub Bali 2013 melalui Demokrat. “Jika tidak maju ke Pilgub 2013, Gubernur Pastika akan diarahkan Presiden SBY jadu Dubes untuk China, karena dianggap menguasai Bahasa Mandarin. China itu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke depan.” Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPD Demokrat Bali Made Mudarta menyebutkan pertemuan antara Marzuki dan Pastika adalah pertemuan biasa. Marzuki merupakan tokoh nasional asal Palembang yang kini menjabat Ketua DPR, semenmtara Pastika adalah putra Bali yang besar di Palembang. Bahkan, kata Mudarta, Pastika sempat mengenyam pendidikan dan satu alumni dengan Taufiq Kiemas (Ketua MPR yang Ketua Deperpu PDIP) saat sekolah di Palembang.
“Jadi, Marzuki Alie dan Pastika kemungkinan reuni sebagai kawan lama, karena sama-sama memiliki aroma Palembang,” ujar Mudarta, Selasa kemarin, seraya mengaku dirinya tidak ikut dalam pertemuan Marzuki dan Pastika malam itu. Sementara itu, kubu Golkar merasa terusik dengan pertemuan Pastika dan Marzuki. Maklum, seperti halnya Demokrat, Golkar juga mengincar Pastika untuk diusung sebagai Cagub ke Pilgub Bali 2013. Ketua OKK DPD I Golkar Bali, Dewa Ngakan Rai Budiasa, mengatakan pihaknya menilai wajar pertemuan Pastika dan Marzuki kalau konteksnya kepentingan APEC 2013.
Menurut Rai Budiasa, Bali memang harus dijaga bersama-sama. Pelaksanaan KTT APEC 2013 dan event internasional lainnya di Bali, juga tugas masyarakat untuk bersama-sama menyukseskanya. “Namun, dari sisi politik Pilgub, sebuah penjajakan bisa jadi kenyataan dan bisa juga tidak terwujud. Sebab, politik itu jalannya selalu dinamis dan berubah setiap saat,” terang Rai Budiasa.
Disinggung soal Golkar yang disebut-sebut ikut memburu Pastika sebagai Cagub 2013, menurut Rai Budiasa, partainya tetap melaksanakan mekanisme survei. Selain itu, Golkar juga akan membuka pendaftaran calon, setelah survei kandidat berjalan. “Nanti dibuka pendaftaran calon, silakan siapa saja yang mau maju ke Pilgub melalui Golkar, kami siap menerimanya sepanjang mereka mengikuti mekanisme,” tegas Rai Budiasa.
sumber : NusaBali