Senin, 27 Agustus 2012, 07:09
ist |
Korban layangan jatuh dalam lomba layang-layang ‘Mel Tanjung Kite Festival IV 2012’ yang digelar Banjar Tanjung Sari, Desa Sanur, di Pantai Mertasari kemarin adalah I Nyoman Winartha Jaya, 30, warga asal Jalan Pekandelan Dukuh Sari, Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung. Pasca musibah yang terjadi Minggu sore sekitar pukul 15.00 Wita itu, korban Winartha harus dilarikan ke RS Sanglah, Denpasar guna menjalani perawatan intensif atas luka di kepalanya. Informasi di lapangan, korban Winartha Jaya yang notabene ikut sebagai peserta lomba, sedang melintas di tengah lapangan saat sebuah layangan ukuran besar tiba-tiba jatuh menimpa kepalanya. Layangan yang jatuh tersebut adalah jenis Bebean milik Sekaa Demen
Bingin, Banjar Buana Sari (Tempekan Kangin), Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
Bingin, Banjar Buana Sari (Tempekan Kangin), Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
Begitu dihantam layangan jatuh, korban Winartha Jaya langsung terkapar bersimbah darah dalam kondisi pingsan di tengah lapangan. Beberapa petugas medis dan penonton berupaya memberikan pertolongan. “Saat dilarikan ke RS Sanglah, korban maih dalam kondisi pingsan,” ujar salah satu saksi mata.
Kemudian, korban yang sekarat dibawa ke RS Sanglah dengan mobil ambulans untuk menjalani perawatan intensif. Korban tiba di RS Sanglah kemarin sore sekitar pukul 17.00 Wita, dengan diantar belasan orang. Sayangnya, para pengantar ini tidak mau memberikan keterangan soal awal mula msuibah berdarah tersebut kepada awak media.
Petugas kepolisian yang mencari data ke RS Sanglah juga tidak bisa mendapatkan informasi, lantaran parapengantar korban enggan berbicara. ”Saya tidak tahu bagaimana kejadiannya, tanya saja teman yang di dalam (ruang perawatan korban),” cetus seorang warga yang ikut mengantar korban ke IRD RS Sanglah. Anehnya, warga pengandar yang berada di ruang perawatan juga mengaku tidak tahu persis kejadiannya.
Hingga kemarin petang pukul 18.00 Wita, korban Winartha Jaya belum sadarkan diri di ruang perawatan IRD RS Sanglah. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, korban Winartha Jaya menderita luka cukup parah di bagian kepala. Selain tulang kepalanya keluar, juga terdapat luka memanjang sekitar 5 cm.
Menurut seorang dokter yang menanganinya, otak di kepala korban juga diketahui mengalami luka memar. “Rencananya, korban layangan jatuh ini secepatnya akan dioperasi untuk membersihkan lukanya,” kata dokter tersebut. Dikonfirmasi secara terpisah, Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Agus Tri Waluyo mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan atas musibah layangan jatuh yang menyebabkan korban terluka ini. Sejumlah saksi juga sudah diperiksa kemarin petang. “Sekarang saksi-saksi masih kami periksa di Mapolsek Denpasar Selatan,” tandas Agus Tri Waluyo tanpa merinci idemntitas saksi-saksi tersebut.
Sementara itu, Wayan Mariana Wandira selaku panitia penyelenggara lomba layang ‘Mel Tanjung Kite Festival IV 2012’ di Pantai Mertasari, mengatakan insiden yang melukai korban Winartha Jaya ini murni kecelakaan, karena ketidaksengajaan. Menurut Mariana Wandira, antara korban dengan pemilik layangan petaka sudah tidak memasalahkan musibah tersebut.
"Mereka sudah berdamai. Antara pemilik layangan dari Sekeha Demen Bukit Pecatu dan korban terluka sudah tidak memasalahkan insiden ini," ungkap Mariana Wandira yang juga anggota Fraksi Golkar DPRD Denpasar saat dikonfirmasi secara terpisah, tadi malam.
Mariana Wandira mengatakan, kondisi terakhir korban Winartha Jaya di RS Sanglah tadi malam sudah siuman dari pingsan. “Lukanya juga tidak terlalu parah," imbuhnya. Lomba layang bertajuk ‘Mel Tanjung Kite Festival IV 2012’ di Pantai Mertasari, kata Mariana Wandira, merupakan acara tahunan yang rutin diselenggarakan Banjar Tanjung Sari, Sanur.
Musibah yang menimpa Winartha Jaya terjadi hanya sebulan pasca peristiwa maut di arena Lomba Layang-layang Bali XXXIV 2012 di Pantai Padanggalak, Denpasar Timur, 15 Juli 2012 lalu. Kala itu, musibah layangan maut menewaskan I Made Adi Yudi Sastrawan, 8, bocah SD asal Mengwi, Badung yang meregang nyawa akibat luka parah bagian kepala.
Insiden maut yang menewaskan bocah Made Adi Yudi Sastrawan kala itu terjadi di hari terakhir lomba, Minggu (15/7) siang sekitar pukul 13.30 Wita. Ketika sedang asyik menonton, tiba-tiba sebuah layangan tradisional jenis Bebean ukuran besar jatuh menyambar kepala bocah berusia 8 tahun ini. Bocah Adi Yudi Sastrawan yang sekarat bersimbah darah pun langsung dievakuasi, kemudian dilarikan warga ke RS Sanglah. Namun, sorenya sekitar pukul 16.45 Wita, bocah korban layangan jatuh ini menghembuskan napas terakhir di ruang perawatan RS.
Berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan tim medis RS Sanglah, ditemukan adanya retakan di tulang kepala korban Adi Yudi Sastrawan. Korban Adi Yudi Sastrawan sendiri merupakan anak tunggal pasangan I Ketut Murdana dan Ni Nyoman Warsiti, pasutri yang tinggal di Banjar Pengadaan, Desa Pakraman Beringkit, Kecamatan Mengwi, Badung.
sumber : NusaBali