Minggu, 08 Juli 2012 03:09
Gubernur Bali Made Mangku Pastika |
SEMARAPURA - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta warga Kabupaten Klungkung untuk menyelesaikan persoalan adat yang mengganjal melalui cara-cara adat pula.
"Bagaimana pun kami minta agar adat diselesaikan secara adat. Mudah-mudahan tidak ada penyebab lain, karena hal itu akan menyusahkan diri sendiri," katanya seusai pelaksanaan simakrama (temu wicara) dengan masyarakat Klungkung di Semarapura, Sabtu (7/7).
Pernyataan itu dilontarkan terkait dengan konflik adat yang sempat terjadi antara warga Desa Adat Kemoning dengan Desa Budaga, Klungkung, beberapa bulan silam.
Hari ini salah satu warga dari desa itu melaksanakan proses pengabenan (pembakaran jenazah). Sempat timbul kekhawatiran, konflik yang sebelumnya terjadi akan terulang di saat prosesi berlangsung.
Menurut Gubernur, ia tidak ingin persoalan adat sampai diselesaikan dengan cara-cara kekerasan, karena akan berdampak pada hal lain yang lebih besar. "Mohon pada krama (warga), kalau ada masalah-masalah
yang belum sepakat tentang adat, tolong diselesaikan," ujarnya.Ia mengatakan, walaupun desa adat bersifat otonom, hendaknya tetap bersaudara dengan desa-desa yang lainnya. Kalau sampai terjadi persoalan adat antardesa, diharapkan dapat diselesaikan duahlu antardesa yang bermasalah. Namun, jika tidak bisa diselesaikan berdua, masih ada salurannya secara berjenjang dan hirarkis melalui lembaga Majelis Desa Pakraman, dari tingkat desa hingga provinsi.
sumber : MICOM