Sabtu, 3 Maret 2012, 09:09
ist |
GIANYAR - Setelah ditohok kubu Golkar, kini gentian PDIP yang ‘menyerang’ pewaris tahta Puri Agung Peliatan, Tjokorda Gede Putra Nindia alias Cok Nindia, terkait pencalonannya ke Pilkada Gianyar 2012. PDIP pertanyakan komitmen dan konsistensi Cok Nindia terhadap partai, menyusul statemennya yang akan melamar di semua parpol, meskipun telah mengambil formulir nyalon Bupati di Sekretariat DPC PDIP Gianyar.
Sekretaris DPC PDIP Gianyar, Pande Made Purwata, terang-terangan menilai sikap Cok Nindia yang akan mendaftarkan pencalonannya sebagai Calon Bupati (Cabup) ke banyak partai merupakan sikap tidak konsisten. Menurut Pande Purwata, Cok Nindia seperti kehilangan keyakinan diri untuk bisa memenangkan Pilkada Gianyar 2012 bersama PDIP.
Cara-cara yang ditempuh Cok Nindia ini, kata Pande Purwata, akan menimbulkan stigma yang sangat tidak elok di hati masyarakat. “Terus terang, kami meragukan komitmen dan sikap konsisten Cok Nindia terhadap
partai. Ini sikap yang bias dan membingungkan orang,” sindir Pande Purwata di Gianyar, Jumat (2/3).Ini untuk kedua kalinya Cok Nindia ditohok parpol besar jelang Pilkada Gianyar 2012. Sebelumnya, Cok Nindia juga sempat ditohok Golkar karena pernyataannya yang merasa peluangnya ditutup untuk masuk Partai Beringin gara-gara statemen Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta, sehingga dia putuskan akan maju ke Pilkada 2012 melalui PDIP.
Ketua DPD II Golkar Gianyar, Made Dauh Wijana, menilai sikap Cok Nindia sangat emosional. Selaku pimpinan Golkar Gianyar, Dauh Wijana mengaku justru balik tersinggung oleh sikap Cok Nindia yang menyatakan akan mendaftar nyalon Bupati melalui PDIP. Padahal, kata dia, Golkar tidak ada menutup pintu bagi Cok Nindia. Mekanisme pencalonan yang diberlakukan di Golkar jelas mengacu pada hasil survei. Kalau Cok Nindia yang tertinggi hasil surveinya, pastilah dia yang layak diterima, itu pun kalau mau mendaftar di Golkar.
Cok Nindia yang masih menjabat sebagai Sekda Gianyar pada akhirnya membuktikan keseriusannya ingin nyalon Bupati Gianyar melalui kendaraan PDIP, dengan menjadi figur pertama yang mengambil formulir pendaftaran ke Sekretariat DPD PDIP Gianyar, Kamis (1/3) lalu. Cok Nindia mengambil formulir melalui jokinya, I Gusti Ngurah Purbaya, kader PDIP yang kini Ketua Komisi A DPRD Gianyar. Namun, setelah mengambil formulir nyalon Bupati di PDIP, Cok Nindia mengaku dirinya juga akan ambil formulir dan mendaftarkan pencalonannya ke semua partai termasuk Golkar. “Itu karena saya sangat menghormati partai, kan partai yang punya kendaraan untuk mengusung paket calon,” ujar Cok Nindia kala itu. Ketika kembali dikonfirmasi pasca ditohok Pande Purwata dari PDIP di Gianyar, Jumat kemarin, Cok Nindia mengatakan keputusannya untuk mendaftarkan pencalonan ke banyak partai tiada lain karena dirinya sangat menginginkan suasana kondusif Pilkada 2012 sampai proses pembangunan di Gianyar ke depan. “Saya ingin semuanya kompak (mendukung, Red), sehingga tidak terjadi perbedaan pendapat,’’ dalih Tokoh Pasemetonan Keturunan Dalem Sukawati (KDS) dari Puri Agung Peliatan ini.
Cok Nindia mengaku dirinya tetap konsisten, karena harus mentaati aturan partai, kendaraan yang dipakai mengusung dirinya menuju Pilkada Gianyar, 4 November 2012 mendatang. Cok Nindia pun masih menunggu dibukanya pendaftaran Cabup-Cawabup Gianyar di Golkar Gianyar.
Cok Ace justru tidak merasa terhalang dengan statemen Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta, yang meminta kandidat incumbent Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace (tokoh Puri Agung Ubud yang kini Bupati Gianyar) untuk kembali maju sebagai Cabup dengan kendaraan Beringin ke Pilkada Gianyar 2012. “Karena itu (pernyataan (Sudikerta mendukung Cok Ace) kan pernyataan bersifat pribadi. Suatu saat nanti, saya pasti bertemu Sudikerta,” katanya. Di sisi lain, Ketua DPC PDIP Gianyar Made Agus Mahayastra menyatakan sah-sah saja sikap Cok Nindia seperti itu. Namun, kata Agus Mahayastra, pada akhirnya nanti Cok Nindia pasti akan ditanya PDIP soal komitmennya dalam membangun Gianyar dan membesarkan partai.
“Tapi, apa mampu Cok Nindia banyak komitmen partai? Kenyataan, sulit memadukan banyak partai untuk koalisi,” jelas Agus Mahayastra yang juga Ketua DPRD Gianyar saat dikonfirmasi secara terpisah, Jumat kemarin.
Sementara itu, Agus Mahayastra selaku Ketua DPC PDIP Gianyar dipanggil Ketua DPD PDIP Bali, AA Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat, ke Denpasar, Jumat kemarin. Agus Mahayastra dipanggil Cok Rat diduga terkait krisis ‘kader siap nyalon’ yang dialami PDIP menjelang Pilkada Gianyar 2012.
Selain itu, Agus Mahayastra dipanggil Cok Rat guna menggali bahan lebih detail tentang persiapan Pilkada Gianyar 2012, untuk dilaporkan kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Hanya saja, Mahayastra membantah pemanggilan oleh Cok Rat kemarin siang berkaitan soal Pilkada.
“Tidak ada kaitan dengan Pilkada Gianyar 2012. Pemanggilan saya itu terkait rencana Ibu (Megawati) dan keluarganya yang akan berlibur ke Bali besok (hari ini) atau dua hari ini,” ujar Mahayastra.
Kendati demikian, politisi asal Desa Melingih, Kecamatan Payangan, Gianyar ini juga mengakui kalau partainya mengalami krisis kader untuk nyalon ke Pilkada 2012. “Feeling saya, kader PDIP kayaknya tidak ada yang mendaftar nyalon Bupati. Mungkin karena mereka tahu Pilkada itu mahal, atau belum merasa pantas jadi Bupati atau Wakil Bupati,” ujar Mahayastra. “Tapi, saya sendiri pasti siap nyalon asalkan ditugaskan oleh partai,” imbuhnya.
Selama ini, hanya ada dua kader PDIP yang digadang-gadang akan maju ke Pilkada Gianyar 2012. Selain Mahayastra, juga ada Nyoman Parta, politisi PDIP asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar yang kini menjabat Ketua Komisi IV DPRD Bali. Sayangnya, Nyoman Parta justru menyatakan tidak akan nyalon ke Pilkada Gianyar 2012.
Menurut Mahayastra, dirinya sudah sempat menjajaki Nyoman Parta untuk nyalon ke Pilkada Gianyar 2012. Tapi, kata dia, Parta menyatakan tidak akan maju ke Pilkada, dengan dalih lebih memilih konsentrasi mempersiapkan diri untuk maju sebagai Caleg (kursi DPRD Bali atau DPR) pada Pileg 2014 nanti. “Itu alasan (Parta) yang disampaikan ke saya,” katanya.
Meski didera krisis ‘kader siap nyalon’, Mahayastra meyakinkan PDIP sebagai partai terbesar tetap akan mengusung paket Cabup-Cawabup Gianyar ke Pilkada 2012, baik dari unsur kader maupun non kader. Pasalnya, sesuai AD/ART, Ketua Umum DPP PDIP punya hak prerogratif menunjuk kader atau non kader sebagai Cabup-Cawabup, meskipun tidak mendaftar sebagai calon. Ini terjadi pada kasus Made Kembang Hartawan yang ditunjuk sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) di Pilkada Jembrana 2010, padahal tidak mendaftar nyalon di partainya.
Menurut Mahayastra, PDIP punya kader andal di Gianyar yang bisa saja ditunjuk induk partainya maju sebagai Cabup ke Pilkada 2012. Salah satunya, AA Gde Agung Bharata (tokoh Puri Agung Gianyar yang mantan Ketua DPC PDIP Gianyar dan sempat menjabat sebagai Bupati Gianyar 2003-2008). “Survei kandidat saat ini sedang berlangsung. Keyakinan saya, Agung Bharata pasti lebih kuat dibandingkan dengan Cok Nindia atau figur lainnya. Saya yakin itu,” tegas Mahayastra.
Seorang kader elite di lingkaran DPD PDIP Bali juga menyebut Agung Bharata sebagai figur yang kuat, selain kandidat incumbent Cok Ace. Sedangkan Cok Nindia, kata dia, hanya kuat di permukaan dengan memainkan jaringan LSM dan kelompok yang seolah-olah didukung masyarakat luas. “Kekuatan Cok Nindia hanya di permukaan, karena kita tahu itu gerakan LSM,” ujar alite PDIP yang enggan disebut namanya ini secara terpisah di Denpasar.
sumber : NusaBali