DENPASAR : Ribuan kendaraan roda dua dan empat, Jumat (4/3) terus memadati penyeberangan Gilimanuk-Ketapang, menjelang libur hari suci Nyepi yang jatuh pada Sabtu (5/3).
Manajer Operasional PT ASDP Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, yang dihubungi dari Denpasar menjelaskan, arus kendaraan saat ini diperkirakan akan sama dengan sehari sebelumnya yang mencapai 6.000 sepeda motor dan 2.400-an mobil.
Ia menjelaskan, setiap tahun menjelang Nyepi selalu terjadi lonjakan arus penyeberang dari Bali ke Jawa. Pada hari biasa, jumlah sepeda motor yang menyeberang sekitar 1.300 hingga 1.500, sedangkan mobil sekitar 700 unit.
"Kami perkirakan arus kendaraan yang keluar dari Bali menjelang Nyepi akan terus berlangsung hingga Jumat malam, karena penutupan penyeberangan baru dilaksanakan mulai Sabtu (5/3) pukul 05.00 Wita dan dibuka lagi pada Minggu (6/3) pagi," paparnya.
Ia menjelaskan, meskipun saat ini arus penumpang dan kendaraan padat, tidak ada penambahan armada di pelabuhan yang menghubungkan Pulau Bali dengan Jawa tersebut. Saat ini di pelabuhan tersebut beroperasi 24 kapal.
Mereka yang menyeberang ke Pulau Jawa itu umumnya adalah masyarakat yang bekerja di Bali. Mereka menghabiskan liburan Nyepi di kampung halamannya. Meskipun demikian, umat non-Hindu banyak juga yang menghabiskan libur Nyepi dengan tetap berada di Bali. (Ant/OL-8)
Manajer Operasional PT ASDP Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, yang dihubungi dari Denpasar menjelaskan, arus kendaraan saat ini diperkirakan akan sama dengan sehari sebelumnya yang mencapai 6.000 sepeda motor dan 2.400-an mobil.
Ia menjelaskan, setiap tahun menjelang Nyepi selalu terjadi lonjakan arus penyeberang dari Bali ke Jawa. Pada hari biasa, jumlah sepeda motor yang menyeberang sekitar 1.300 hingga 1.500, sedangkan mobil sekitar 700 unit.
"Kami perkirakan arus kendaraan yang keluar dari Bali menjelang Nyepi akan terus berlangsung hingga Jumat malam, karena penutupan penyeberangan baru dilaksanakan mulai Sabtu (5/3) pukul 05.00 Wita dan dibuka lagi pada Minggu (6/3) pagi," paparnya.
Ia menjelaskan, meskipun saat ini arus penumpang dan kendaraan padat, tidak ada penambahan armada di pelabuhan yang menghubungkan Pulau Bali dengan Jawa tersebut. Saat ini di pelabuhan tersebut beroperasi 24 kapal.
Mereka yang menyeberang ke Pulau Jawa itu umumnya adalah masyarakat yang bekerja di Bali. Mereka menghabiskan liburan Nyepi di kampung halamannya. Meskipun demikian, umat non-Hindu banyak juga yang menghabiskan libur Nyepi dengan tetap berada di Bali. (Ant/OL-8)
sumber : MICOM