Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » , » Tak Menyesal Apalagi Minta Maaf, Nyoman Siki Habisi Rekannya

Tak Menyesal Apalagi Minta Maaf, Nyoman Siki Habisi Rekannya

Written By Dre@ming Post on Jumat, 28 September 2018 | 9:24:00 AM

Polsek Dentim merilis pelaku pembunuhan juru parkir, kamis(27/9/2018). Korban tewas ditusuk sesama juru parkir di halaman parkir Kantor Tiki di Jalan Kapten Regung No 1, Renon, Denpasar pada hari Rabu, (26/9/2018).
DENPASAR - "Saya tidak menyesal. Ngapain saya menyesal, saya sudah membunuh. Kan malu," Pengakuan mengejutkan itu dilontarkan, I Wayan Siki (65), pelaku pembunuhan terhadap I Ketut Pasek Mas (46), kepada awak media di Denpasar Timur, Polsek Denpasar Timur, Jalan By Pass Prof Ida Bagus Mantra, Kamis (27/9) sore.

Sejak digiring oleh petugas untuk dihadirkan dalam konferensi pers tersebut, raut wajah Siki memang tak menggambarkan sebuah penyesalan setelah menghabisi nyawa rekannya sesama juru parkir itu.

Bahkan, pria tua ini berulangkali mengacungkan dua jempol tangannya sembari menebar senyum ke hadapan awak media dan polisi. Saat berbicara pun dia terlihat santai.

Siki melakukan pembunuhan berencana terhadap Pasek di halaman Kantor Penitipan Kilat (Tiki) Jalan Kapten Regug No 1, Dangin Puri, Denpasar, Rabu (26/9) siang.

Keduanya sama-sama menjadi juru parkir di Kantor Tiki tersebut.

Siki mengakui bahwa korban merupakan rekannya sebagai tukang parkir. Pelaku yang sejak awal mengajak korban menjadi tukang parkir.

Ia mengaku merasa kasihan karena korban dari kampung dan tidak punya apa-apa sehingga dirinya menawarkan untuk bekerja bersama sebagai tukang parkir di wilayah tersebut.

"Saya pelihara anjing, saya beri makan. Kok malah saya yang digigit," kata pelaku kepada awak media.

Ketika ditanya apakah pelaku dalam keadaan mabuk saat melakukan pembunuhan? "Tidak Pak. Saya tidak gila, tidak mabuk," katanya santai.

Pulang Ambil Sangkur

Berdasarkan keterangan dari Kapolsek Denpasar Timur, AKP I Nyoman Karang Adi Putra, kasus ini berawal dari sakit hati pelaku kepada korban.

Semuanya berawal dari pembicaraan korban kepada pelaku yang mengatakan bahwa lahan parkir di Kantor Tiki sewaktu-waktu akan diambil alih oleh pecalang.

Korban menyampaikan hal tersebut lewat omongan langsung maupun SMS (pesan pendek).

SMS dikirimkan korban kepada pelaku tertanggal 6 Juli 2018. Kondisi pelaku yang tidak bisa membaca menyebabkan ia tidak tahu isi SMS tersebut.

Selanjutnya pada 26 September 2018, ia meminta bantuan kepada satpam Tiki untuk membacakan SMS korban.

Setelah mengetahui apa yang disampaikan dalam SMS tersebut, pelaku merasa sangat marah besar kepada korban.

"Salah satu isi SMS yang membuat pelaku marah adalah apabila lahan tersebut diambil oleh pecalang maka pelaku tidak akan mendapat pekerjaan lagi," terang Karang.

Pelaku memiliki keyakinan bahwa lahan parkir tersebut tidak akan diambil oleh pecalang karena merasa dirinya bekerja di bawah naungan PD Parkir Kota Denpasar.

Alasan itulah yang menyulut pelaku sehingga ingin menghabisi korban.

Dengan dasar itu pelaku pulang ke rumahnya sekitar pukul 11.00 Wita untuk mengambil pisau sangkur dan kembali ke tempat kerjanya.

Sekitar pukul 13.30 Wita, pelaku sedang melaksanakan pekerjaannya sebagai tukang parkir. Dilihat korban muncul dari arah barat dengan berjalan kaki. Pelaku melihat korban melakukan pengaturan parkir mobil.

"Pelaku kemudian mendekati korban, langsung ditarik lalu dihujani dengan pisau bertubi tubi," jelas Karang.

Pada saat kejadian polisi mendapat informasi dari HT dan langsung melakukan pengecekan ke lokasi. Dapat diketahui pelaku kabur ke arah barat dan langsung melakukan pengejaran.

Polisi kemudian mengamankan pelaku di rumahnya di Jl Gunung Batur, Denpasar.

Pelaku saat ini sudah ditahan dan dikenakan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana atau pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

Dengan pasal 340 pelaku bisa dikenakan hukuman mati atau seumur hidup. Jika pasal 338 hukumannya 15 tahun penjara. Polsek Dentim merilis pelaku pembunuhan juru parkir, kamis(27/9/2018). Korban tewas ditusuk sesama juru parkir di halaman parkir Kantor Tiki di Jalan Kapten Regung No 1, Renon, Denpasar pada hari Rabu, (26/9/2018).

Tolak Minta Maaf

Selain tak menunjukkan penyesalan, pelaku ternyata juga tak mau minta maaf kepada keluarga korban.

Hal ini diungkapkan adik keponakan korban, Made Astina, yang turut serta mendampingi proses pemeriksaan pelaku di kantor kepolisian sejak Rabu malam.

Pelaku, kata dia, tak tampak merasa bersalah sedikit pun atas perbuatannya.

"Saya kemarin malam turut kawal pemeriksaan pelaku. Saya lihat wajahnya tidak ada raut bersalah sama sekali," tuturnya saat ditemui di kamar jenazah Instalasi Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Kamis (27/9).

Astina yang sedang menemani keluarga menunggu proses autopsi jenazah korban ini menambahkan, pelaku tidak berniat sedikit pun meminta maaf pada pihak keluarga.

"Kemarin sama polisi disuruh minta maaf pada keluarga, tapi dia malah minta maaf pada polisi saja," terangnya.

"Maaf, sudah bikin repot bapak-bapak polisi," imbuhnya menirukan perkataan pelaku.

Ia juga tak percaya pelaku membunuh korban dengan alasan sakit hati karena dibohongi terkait lahan parkir yang akan direbut pihak lain.

Padahal, lanjut dia, pelakulah yang mengelola parkir di areal halaman kantor Tiki itu selama ini.

"Pelaku itu yang kasih kerjaan paman saya jaga parkir di situ. Masak iya paman saya mau ngerebut parkir bos-nya. Kan gak mungkin," sergahnya.

Melihat hal itu, ia dan keluarga hanya bisa pasrah mengelus dada. Ia hanya bisa berharap pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.

"Semoga diberi hukuman seberat-beratnya," katanya dengan raut menahan emosi.

Lebih lanjut, Astina menambahkan bahwa rencana jenazah korban akan diautopsi sore kemarin. Ia berharap proses jenazah korban segera selesai agar bisa dilakukan upacara pengabenan secepatnya.

Rencana, jenazah akan dibawa pulang ke kampung halamannya di Banjar Dinas Kawan, Petemon, Seririt, Buleleng, pada Senin (1/10) mendatang.

"Hari itu juga langsung diaben," tambahnya.

Selain itu, kemarin sore, keluarga korban juga menggelar upacara mecaru di lokasi kejadian Pasek menghembuskan napas terakhirnya.












sumber : tribun
Share this article :

Dunia Bintang School

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen