Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » , » Gempa GA Menurun, Isi Reservoar Baru Atau Kehabisan Gas

Gempa GA Menurun, Isi Reservoar Baru Atau Kehabisan Gas

Written By Dre@ming Post on Kamis, 26 Oktober 2017 | 7:35:00 AM

Gunung Agung
AMLAPURA - Jumlah gempa sekitar Gunung Agung (GA) rata–rata terjadi sekitar 300 kali setiap hari, tercatat sejak tanggal 19 Oktober 2017 sampai sekarang.

Perubahan jumlah gempa, menurut Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api, Devy Kamil Syahbana, bukan pola penurunan.

Kondisi itu adalah penurunan baseline.

Artinya, biasanya jumlah kegempaan sekitar 600–1.000-an, sekarang baselinenya sekitar 100–300 an.

Menurutnya, kondisi tersebut tidak menunjukkan adanya penurunan aktifitas Gunung Agung secara gradual.

Saat jumlah gempa berubah, itu menandakan ada perubahan spasial dalam lokasi kegempaan.

Pola kegempaan sebelumnya, tersebar dari sekitar kawah – ke barat hingga barat laut.

Tanggal 20 Oktober 2017, saat jumlah kegempaan drop, hypocenter kegempaan berubah dari sekitar kawah menuju arah timur laut.

Artinya, ada perubahan dan perpindahan sumber di tubuh Gunung Agung.

“Perubahan ini harus dimonitor terus. Ini pertanda ada akuiver dalam lapisan sterato dalam tubuh Gunung Agung. Artinya ada perubahan dan perpindahan sumber,” jelas Devy, Rabu (25/10/2017).

Menurutnya, perubahan lokasi gempa, mungkin dikarenakan magma mulai mengisi resevoar yang dangkal.

Untuk mengisi reservoar perlu waktu.

Ini yang menyebabkan kegempaan yang kita rasakan sekarang jumlahnya relatif sedikit.

Seandainya pola seperti ini tetap, kemungkinan fluktuatif akan lebih rendah.

Ditambahkan, bercermin dari gunung api di dunia, dalam kondisi sekarang pihaknya dihadapkan pada dua skenario.

Pertama adalah skenario letusan, dimana magma Gunung Agung hanya membutuhkan waktu untuk mengisi reservoar baru, lalu kemungkinan besar meletus.

Atau scenario kedua, memang kehabisan mobilitas atau gasnya.

Kalau kita lihat asapnya terus keluar, itu adalah manifestasi dari proses penurunan tekanan dalam tubuh gunung.

Seandainya skenario kedua terjadi, kemungkinan gunung akan mengalami ‘istirahat’.

“Ada sampel di dunia yang menunjukan kedua contoh. Masuk kemana Gunung Agung, belum tahu,” akuinya.

Terkait keputusan apakah status Gunung Agung akan diturunkan atau tidak ?.

Devy belum berani memastikan.

Petugas PVMBG akan menggelar rapat evaluasi di Kementrian ESDM, Kamis (26/10/2017).

Pembahasannya terkait kondisi terkini Gunung Agung, serta keputusan statusnya.

Banyak parameter yang harus dipakai untuk mengambil keputusan.

Baik data dari seismic , deformasi , geokimia, serta data yang dilihat secara kasat mata.

Data tersebut akan dianalisa, kemudian data dievaluasi secara komprehensif untuk menghasilkan keputusan yang tepat.

Jika status Gunung Agung mengalami penurunan, bukan berarti aktivitasnya seratus persen pulih.

Aktivitas kegempaan masih dikisaran angka ratusan.

Masyarakat harus tetap siap siaga, dan tidak lengah.








sumber : tribun
Share this article :

Dunia Bintang School

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen