 |
| Salah satu Korban perkelahian dua keluarga di banjar di Desa Selat, Klungkung, Selasa tengah malam (20/12/2016). |
Perkelahian Berdarah di Klungkung, Gusti Agung Tebas Membabi Buta, Gusti Ayu Dihujani Pukulan!
SEMARAPURA - Desa Selat, Klungkung, Rabu pagi (21/12/2016) mencekam.
Tetesan darah yang sudah mengering, tampak di sekitar Banjar Tengah, Desa Selat Klungkung.
Belasan petugas Kepolisian tampak melakukan olah TKP, terkait kasus perkelahian berdarah yang melibatkan dua keluarga, berbeda banjar di Desa Selat, Klungkung, Selasa tengah malam (20/12/2016).
Dalam peristiwa berdarah tersebut, setidaknya 4 orang dari dua keluarga dilarikan ke IGD RSUD Klungkung karena mengalami luka-luka .
Berdasarkan informasi di lapangan, Kejadian tersebut bermula ketika Gusti Agung Wiryana (26) bersama rekannya, Vijay Pranata (25), Dronat (30), dan Bitak Lunga (32) berkumpul di Balai Bajar Tengah, Desa Selat, Klungkung untuk bermain billyard, Selasa (20/12/2016) sekitar pukul 20.00 Wita.
Namun tanpa alasan yang jelas, I Wayan Suka Ardana Alias Wayan Roka (36) tiba-tiba datang dan sempat memaki-maki serta menantang seluruh orang yang ada di lokasi billyard dengan kata-kata kasar.
Ketika itu tidak ada satu pun orang yang merespon makian dari Wayan Suka Ardana, karena diduga saat itu Wayan Suka Ardana tengah dalam kondisi mabuk.
Namun, tanpa alasan yang jelas, Wayan Suka Ardana tiba-tiba menyenggol dan menghujamkan bogem mentah ke dahi Gusti Agung Wiryana sebanyak tiga kali, hingga remaja tersebut nyaris tersungkur dan mengalami memar di dahi.
Melihat peritiwa tersebut, rekan dari Gusti Agung Wiryana, yang ada dilokasi melerai hingga Gusti Agung Wiryana pulang ke rumahnya.
Gusti Agung Wiryana ternyata tidak terima dengan pemukulan yang dilakukan tetangga beda banjarnya tersebut.
Emosi masih menyelimuti Gusti Agung Wiryana sesaat ia tiba dirumahnya di Banjar Jeroan Desa Selat, Klungkung yang lokasinya tidak jauh dari Balai Banjar Tengah, Desa Selat, Klungkung.
Gusti Agung Wiryana lalu menceritakan kejadian pemukulan yang baru ia alami kepada ayahnya, I Gusti Lanang Alit (53).
Mendengar cerita putranya, I Gusti Lanang Alit langsung naik pitam.
I Gusti Lanang Alit seketika keluar rumah untuk mencari Wayan Suka Ardana sembari membawa sebatang besi, kemudian disusul oleh putranya, Gusti Agung Wiryana yang membawa sebilah pedang.
Nahas, bapak dan anak yang tengah disulut dendam tersebut berpapasan dengan Wayan Suka Ardana di Jalan Raya Desa Selat, tepatnya di selatan Balai Banjar Tengah Desa Selat.
Duel antara Gusti Lanang Alit dan Wayan Suka Ardana pun terjadi.
Wayan Suka Ardana alias Wayan Roka tersimpuh dan duduk di aspal.
Melihat hal tersebut, dengan membabi buta Gusti Agung Wiryana menebas punggung dari Wayan Suka Ardana dari belakang.
Wayan Suka Ardana pun pulang dengan kondisi luka tebuka di punggung
Perselisihan itu pun berlanjut, berita Wayan Suka Ardana ditebas pun sampai ditelinga sang ayah, Nyoman Subiarta alias Mangku Sobia.
Selang beberapa menit kemudian, Wayan Suka Ardana yang dalam kondisi terluka dan Mangku Sobia (54) serta beberapa orang lainnya mendatangi rumah dari Gusti Agung Wiryawan dan keluarganya.
Dengan beringas, Wayan Suka Ardana dan kelompoknya tersebut melakukan pengerusakan dengan memecahkan kaca dari kediaman Gusti Agung Wiryawan dan keluarganya.
Bahkan, kelompok dari Wayan Suka Ardana tersebut menyerang ibu dari Gusti Agung Wiryawan, (I Gusti Ayu Basmi) menggunakan balok.
Hal tersebut membuat I Gusti Ayu Basmi mengalami luka robek di kepala bagian atas dan memar pada pelipis kiri.
Atas kejadian tersebut, korban (I Gusti Ayu Basmi) dilarikan ke IGD RSUD Klungkung untuk mendapatkan perawatan dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Klungkung guna penanganan lebih lanjut.
Paur Humas Polres Klungkung ketika dikonfirmasi membenarkan kasus tersebut.
"Saat ini, kasus tersebut tengah ditangani Sat Reskrim Polres Klungkung. Saat ini informasinya salah satu korban dirujuk ke RSUP Sanglah," terangnya.
Wayan Suka Kritis Ditebas Pedang Berkali-Kali, Dua Keluarga Terlibat Perkelahian Berdarah!
SEMARAPURA - Situasi di Desa Selat, Klungkung, masih terasa mencekam, Rabu (21/12/2016) pagi. Tetesan darah yang sudah mengering, tampak di sejumlah lokasi. Belasan petugas tampak sibuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di dua rumah yang sudah dipasangi garis polisi.
Situasi menjadi mencekam setelah dua keluarga terlibat perkelahian berdarah, Selasa (20/12/2016) tengah malam. Dalam peristiwa bentrok tersebut, empat orang dari dua keluarga dilarikan ke IGD RSUD Klungkung karena mengalami luka-luka.
Bahkan seorang korban, Wayan Suka Ardana alias Wayan Roka (38), kemudian harus dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar setelah menderita luka yang parah akibat kena tebasan pedang. Ia mengalami luka parah di bagian kepala, tangan, dan punggung.
Kondisi Wayan Suka cukup kritis. Ia mendapat penanganan tim medis di ruang operasi Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP Sanglah.
Seorang keluarga korban, Komang Merta, mengungkap peristiwa tragis yang menimpa saudara iparnya tersebut berawal dari adu mulut di sebuah lokasi biliar, yang berujung perkelahian antar-keluarga.
"Mesiat (berkelahi, red) gara-gara adu mulut. Ditebas sama pedang, luka parah di bagian kepala, tangan, sama punggungnya. Luka di bagian punggungnya parah. Sekarang dioperasi," ucap Komang Merta sedih.
Merta menuturkan, keluarganya sangat syok dan menyesalkan peristiwa tragis tersebut. Ia hanya berharap untuk kesembuhan korban saat ini.
"Ya semoga bisa sembuh," ujarnya lirih.
sumber : tribun
