Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » , , , , » Bojog Lempuyang Memakan Korban Lagi Turis Kanada

Bojog Lempuyang Memakan Korban Lagi Turis Kanada

Written By Dre@ming Post on Jumat, 01 Agustus 2014 | 8:01:00 AM

Ketika musibah terjadi, korban Boris Gionet Blanchet baru kembali dari areal suci Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur yang berada di puncak Bukit Bisbis, bersama temannya, Luca Romanini. Nah, setibanya di jaba Pura Pasar Agung, tiba-tiba muncul bojog ukuran besar seraya menggigit betis kanan korban. Turis Kanada yang sudah selama sepekan menginap di Home Stay kawasan Pantai Amed, Desa Purwekerti, Kecamatan Abang, Karangasem ini pun berteriak minta tolong. Gbr Ist
AMLAPURA - Bojog (kera) liar di kawasan suci Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur, Desa Pakraman Purwayu, Kecamatan Abang, Karangasem terus saja menelan korban. Hanya sehari pasca menggigit Ni Ketut Sutarmi, 55, pamedek (umat yang tangkil sembahyang) asal Desa Yeh Embang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Kamis (31/7) giliran turis asing asal Kanada, Boris Gionet Blanchet, 19, yang jadi korban.

Korban Boris Gionet Blanchet merupakan wisatawan asing pertama yang digigit bojog liar di kawasan suci Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur. Sedangkan para korban sebelumnya semua merupakan krama Bali, yang diserang bojog saat tangkil ke pura. Termasuk di antaranya Ni Ketut Sutarmi, pamedek asal Desa Yeh Embang yang digigit bojog jantan, Rabu (30/7) sore pukul 16.30 Wita atau sehari sebelum korban Boris Gionet Blanchet.

Boris Gionet Blanchet sendiri digigit bojog liar di jaba Pura Pasar Agung Lempuyang, beberapa meter di bawah Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur, Kamis siang sekitar pukul 14.30 Wita. Turis Kanada berusia 19 tahun ini digigit bojog di bagian betis kanan hingga harus dilarikan ke RSUD Karangasem di Kota Amlapura.

Ketika musibah terjadi, korban Boris Gionet Blanchet baru kembali dari areal suci Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur yang berada di puncak Bukit Bisbis, bersama temannya, Luca Romanini. Nah, setibanya di jaba Pura Pasar Agung, tiba-tiba muncul bojog ukuran besar seraya menggigit betis kanan korban. Turis Kanada yang sudah selama sepekan menginap di Home Stay kawasan Pantai Amed, Desa Purwekerti, Kecamatan Abang, Karangasem ini pun berteriak minta tolong.

Kemudian, warga setempat melaporkan musibah ini kepada Kelian Desa Pakraman Purwayu, I Nyoman Jati. Selanjutnya, Nyoman Jati yang notabene Ketua I Panitia Pembangunan Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur minta bantuan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem.

Petugas BPBD Karangasem yang dikoordinasikan I Wayan Sueta pun terjun ke lokasi TKP untuk mengevakuaswi turis Kanada yang terluka. Korban Boris Gionet Blanchet yang berbadan besar tidak mungkin dievakuasi petugas dengan cara menaikkannya ke dalam tandu. Karena itu, korban dipapah menuruni anak tangga.

Menurut Wayan Sueta, turis Kanada korban tergigit bojog juga diberikan alat bantu tongkat untuk memudahkan dipapah menuruni tangga. Setibanya di jaba Pura Telaga Mas, korban kemudian diangkut menggunakan mobil ambulans ke RSUD Karangasem. Informasi di lapangan, sebetulnya ada pramuwisata yang standby untuk mengawal para turis yang hendak mendaki ke puncak Bukit Belibis. Kamis kemarin, pemandu wisata lokal yang standby berjumlah empat orang, yakni I Wayan Wardana, I Ketut Sami, I Gede Suparsa, dan I Wayan Giri. Mereka lengkap dengan senjata senapan angin. Menurut pemandsu wisata I Wayan Wardana, pihaknya sempat menawari korban Boris Gionet Blanchet bersama rekannya untuk diantar naik ke puncak Bukit Bisbis. Namun, dua turis Kanada tersebut menolak. “Mereka berniat jalan berdua tanpa ditemani pemandu,” cerita Wayan Wardana.

“Memang persoalannya di sini, kadang-kadang ada wisatawan menolak manfaatkan jasa pramuwisata, ada pula yang bersedia ditemani pemandu,” sambung Bendesa Pakraman Purwayu, Nyoman Jati.

Musibah yang menimpa turis Kanada kemarin sekadar memperpanjang daftar korban tergigit bojog liar di kawasan suci Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur. Selama 4 bulan terakhir, setidaknya sudah ada 5 orang yang digigit bojog. Dari jumlah itu, Boris Gionet Blanchet terjadi sebagai wisatawan asing pertama yang jadi korban. Sehari sebelum musibah menimpa turis Kanada ini, bojog liar di Lempuyang juga menyerang Ni Ketut Sutarmi, pamedek asal Banjar Kaleran, Desa Pakraman Yeh Embang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, yang tangkil ke Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur. Sore itu, korban Ketut Sutarmi tangkil ke Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur bersama rombongan pamedek berjumlah 20 orang. Perempuan berusia 55 tahun ini pun dievakuasi ke RSUD Karangasem untuk menjalani perawatan. Sebelumnya, 20 Juli 2014 lalu, bojog liar di Lempuyang juga menggigit IB Komang Ngurah Arta, 43, pamedek asal Banjar Triwangsa, Desa Pakraman Jagaraga, Kecamatan Sawan, Buleleng. Korban IB Ngurah Arta digigit bojog saat tangkil ke Pura Sad Kahyangan Lempuang Luhur sore itu sekitar pukul 15.00 Wita, sehingga harus dilarikan ke RSUD Karangasem.

Saat musibah terjadi, korban IB Ngurah Arta melakukan persembahyangan nunas tirta ke Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur bersama krama dadianya, sehubungan akan dilaksanakan Karya Ngenteg Linggih pura dadia di desanya. Setibanya di Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur, pria berusia 43 tahun ini langsung menggelar tikar untuk sembahyang.

Musibah terjadi persis ketika Ida Pedanda mapuja dalam persembahyangan yang dilakukan korban IB Komang Ngurah Arta. Kala itu, tiba-tiba muncul bojog jantan ukuran besar mendekati korban dari arah belakang. Karena perilaku bojog tersebut sepintas terlihat jinak, korban pun tidak menghiraukan.

Namun, tanpa diduga, bojog tersebut malah menerkam pergelangan kaki kiri korban IB Nguran Arta, lanjut menggigit pula pergelangan kaki kanannya. Korban pun terluka di kaki kanan dan kiri. Luka di pergelangan kaki kanan lebih parah. Peristiwa berdarah ini kontan bikin geger krama dadia yang merupakan saudara-saudara korban. Sedangkan dua kasus tergigit bojog liar sebelumnya selalu terjadi di dekat Bale Pesandekan Pura Pasar Agung Lempuyang, yang berada sekitar 100 meter di bawah Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur. Musibah pertama menimpa Ni Luh Sari Surya Astini, 21, pamedek asal Banjar Bunga, Desa Pakraman Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, 21 Maret 2014 sore pukul 17.00 Wita. Ketika itu, korban Luh Sari bersama rombongan pamadek sedesa menggelar ritual matirtayatra (ajar-ajar) mendaki Bukit Bisbis menuju Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur.

Ritual matirtayatra itu sendiri dilakukan serangkaian 18 bulan pasca pelaksanaan Karya Mamungkah lan Nubung Daging di Pura Dadia Pasek Kayu Selem. Setibanya di Pura Pasar Agung Lempuyang, sebagian besar anggota rombongan korban Luh Sari melakukan pamuspaan. Sedangkan Luh Sari sendiri memisahkan diri melanjutkan perjalanan mendaki Bukit Bisbis, sehingga terlepas dari rombongan. Korban Luh Sari sore itu tanpa pengawalan pemandu wisata.

Nah, begitu beranjak dari Bale Pesandekan Pura Pasar Agung, korban Luh Sari langsung dihadang seekor kera jantan cukup besar. Luh sari yang kala itu berjalan bersama empat rekannya: Ni Nengah Suriadi, Ni Ketut Sari, I Ketut Bakat, dan I Gede Agus Supartika kontak ketakutan. Korban Luh Sari pun berinisiatif mengorbankan pisang dan apel dalam banten yang dibawanya untuk diserahkan ke bojog besar tersebut. Tapi, entah kenapa, bojog tersebut langsung menyergap korban saat baru naik tangga satu langkah. Korban digigit di pergelangan kaki kiri, hingga terjatuh. Musibah kedua terjadi sebulan kemudian, tepatnya 12 April 2014, di areal Pura Pasar Agung Lempuyang. Korbannya kala itu adalah Ni Nyoman Sujarni, 42, pamedek asal Banjar Sambian Pengayehan, Desa Timpag, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, yang digigit monyet sekitar pukul 13.00 Wita. Saat musibah terjadi, Nyoman Sujarni hendak menuju puncak untuk persembahyangan terakhir di Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur, bersama rombongan pamedek beranggotakan 30 orang. Dalam iring-iringan itu, korban Nyoman Sujarni berjalan paling belakang. Tanpa diduga, mendadak muncul bojog liar jantan mendekatinya dan langsung digigit. Korban pun dilarikan ke RSUD Karangasem.

Serentetan musibah tergigit bojog liar ini menyebabkan krama mulai khawatir tangkil ke Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur. “Semakin takut jadinya muspa ke Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur, monyetnya begitu galak,” tutur Jro Mangku Sumardika, seorang pamangku dari Banjar Tengah, Desa Nyuh Tebel, Kecamatan Manggis, Karangasem, Kamis kemarin.

Sementara itu, Bupati Karangasem I Wayan Geredeg berjanji secepatnya akan mengambil langkah menghentikan musibah serangan bojog liar di seputar Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur. Menurut Bupati Geredeg, pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait, Jumat (1/8) ini.

Bahkan, jajaran kepolisian dan TNI akan diajak koordinasi untuk menangani masalah ancaman bojog liar di Lempuyang. “Tunggulah, hari Jumat (hari ini) kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait, terutama jajaran kepolisian, TNI, dan DPRD Karangasem untuk mengambil langkah cepat,” tegas Bupati Geredeg saat dikonfirmasi di Amlapura, Kamis kemarin.

Di sisi lain, Ketua DPRD Karangasem I Gede Dana menyarankan agar pemerintah menempuh upaya niskala dengan menggelar upacara guru piduka untuk penanganan masalah bojog Lempuyang ini. Sebelumnya, kata Gede Dana, memang sudah sempat digelar upacara nangluk merana, 16 Mei 2014 lalu.

“Upacara sebelumnya itu (nangluk merana) kan digelar di kaki Bukit Bisbis, yakni Pura Telaga Mas. Sedangkan musibah beruntun terjadi di Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur yang berlokasi di puncak Bukit Bisbis. Makanya, perlu ditanyakan kepada orang pintar tentang pentingnya upacara guru piduka,” kata Gede Dana kemarin.



sumber : NusaBali
Share this article :

Dunia Bintang School

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen