 |
| Sebelumnya, dalam persidangan dengan terdakwa PWN pada tanggal 8 mei lalu, majelis hakim minta polisi untuk memeriksa D, karena telah menjual keperawanan DA, kepada PWN.Runtutan keterlibatan D ini, adalah dengan minta uang Rp 6 juta kepada PWN, dengan imbalan keperawanan korban. Gbr Ist |
Negara - Polisi di Polres Jembrana memeriksa D, yang diduga melakukan tindak pidana perdagangan manusia atau human trafficking.
"Yang bersangkutan kami periksa beberapa hari lalu. Ia diduga terlibat perdagangan seorang remaja di bawah umur, untuk melayani laki-laki," kata Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Gusti Made Sudarma Putra, di Negara, Minggu.
Ia mengatakan, wanita ini diperiksa setelah muncul fakta-fakta dalam persidangan di PN Negara, yang menjatuhkan vonis 4 tahun penjara kepada PWN, sebagai pelaku pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur.
Menurutnya, dalam rangkaian peristiwa ini, peran D cukup penting, karena bertindak selaku perantara, termasuk menawarkan anak dibawah umur tersebut kepada PWN.
"Beberapa kali D menawarkan anak dibawah umur tersebut kepada PWN, sebelum peristiwa itu terjadi," ujarnya.
Ia juga mengaku, mendengar majelis hakim yang menyidangkan kasus ini, merekomendasikan penyidik Polres Jembrana untuk memeriksa D.
Namun hingga saat ini, pihaknya belum menerima rekomendasi tertulis tersebut, namun tetap melakukan proses hukum terhadap D.
Sebelumnya, dalam persidangan dengan terdakwa PWN pada tanggal 8 mei lalu, majelis hakim minta polisi untuk memeriksa D, karena telah menjual keperawanan DA, kepada PWN.
Runtutan keterlibatan D ini, adalah dengan minta uang Rp 6 juta kepada PWN, dengan imbalan keperawanan korban.
Karena tidak memiliki uang, PWN sempat menolak tawaran tersebut, namun didesak D dengan alasan DA butuh uang, sehingga bisa dibayar berapapun yang ada.
Dalam persidangan ini, PWN juga menegaskan, dirinya bersedia menjadi saksi terhadap D, termasuk membeberkan pesan pendek yang berisi tawaran tersebut.
sumber : Antara Bali
