Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » , » Menolak Dimadu, Suami Bantai Istri hingga Tewas

Menolak Dimadu, Suami Bantai Istri hingga Tewas

Written By Dre@ming Post on Jumat, 14 Februari 2014 | 7:33:00 AM

Kasus pembunuhan sadis ini diduga karena pelaku marah lantaran istrinya menolak dimadu. Gbr Ist
TABANAN - Tragedi pembunuhan lingkup keluarga terjadi di Desa Pesagi, Kecamatan Penebel, Tabanan, Kamis (13/2) dinihari. Korbannya adalah Ni Nengah Ariani, 29, yang tewas dibantai suaminya, I Made Subandi, 38, menggunakan pisau belati. Kasus pembunuhan sadis ini diduga karena pelaku marah lantaran istrinya menolak dimadu (dicarikan istri muda).

Kasus suami bantai istri hingga tewas mengenaskan di Banjar Pesagui, Desa Pesagi ini terjadi Kamis dinihari sekitar pukul 02.00 Wita. Kematian tragis korban Nengah Arini baru terungkap sekitar 1 jam kemudian, tepatnya pukul 03.15 Wita, setelah ibu mertuanya, Ni Nyoman Putri, 74 (ibu dari pelaku Made Subandi) terbangun. Saksi Nyoman Putri melihat menantunya sudah terbujur kaku bersimbah darah dengan ditutupi kasur. Dari situ, kemudian laporan masuk ke polisi. Pelaku Made Subandi pun ditangkap dan diamankan ke Mapolsek Penebel untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sedangkan jenazah istrinya, Nengah Ariani, dibawa ke RS Sanglah, Denpasar untuk diotopsi. Semula, Made Subandi diduga nekat membunuh istrinya, Nengah Ariani, karena pelaku diperkirakan mengalami gangguan jiwa.

Apalagi, empat hari sebelum peristiwa, Subandi yang inguh-inguhan (bingung) pasca digigit anjing, sempat nekat menceburkan diri di laut Pelabuhan Lembar, NTB. Namun, setelah dilakukan penyidikan oleh polisi, ternyata pelaku Made Subandi mengaku naik pitam karena istrinya menolak untuk dimadu. Usai membantai istrinya dengan menusuk leher menggunakan pisau belati hingga tewas, pelaku Made Subandi juga membunuh anjingnya pakai senjata golok. Selanjutnya, Made Subandi sendiri nekat mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri di kamarnya.

Namun, upaya bunuh diri gagal, karena selendang yang telah diikatkan di leher terlalu pendek untuk menyentuh loster kamar. Dalam keterangannya kepada penyidik kepolisian, pelaku Made Subandi memaparkan sekilas kronologis aksi pembantian terhadap istrinya, Nengah Ariani. Tersangka Subandi mengisahkan, Rabu (12/2) malam awalnya dia tidur sekamar dengan istrinya. Pas tengah malam pukul 00.00 Wita pun, pasangan suami istri ini masih tidur sekamar. Setelah lewat tengah malam, Subandi meminta istrinya pindah kamar di sebelah timur, dengan dalih ingin khusyuk sembahyang. Permintaan sang suami pun dipenuhi korban Ariani. Lalu, Ariani pindah tidur ke kamar sebelah, sementara Subandi sembahyang di kamar semula. Usai sembahyang, Kamis dinihari sekitar pukul 02.00 Wita, Subandi bangkit dari tempat tidurnya, lalu mengambil pisau belati yang tersimpan di depan TV dalam kamar.

Selanjutnya, Subandi menuju kamar sebelah di mana istrinya sedang tidur nyenyak. Tanpa ba bi bu, Subandi yang mengaku dapat bisikan untuk berbuat kejahatan, langsung menggorok leher sebelah kiri istrinya dengan pisau belati. Setelah istrinya sekarat, Subandi kembali melakukan tusukan kedua di leher bagian bawah dagu. Saat dibantai ketika sedang tidur nyenyak, kata Subandi, istrinya sempat mengaduh kesakitan. Setelah istrinya dipastikan tewas, tersangka Subandi kemudian menggotong jasad korban ke kamar tidur semula. Kemudian, jasad perempuan berusia 29 tahun ini ditutupi dengan kasur. Habis itu, pelaku kemudian mematahkan gagang pisau belati berlumuran darah istrinya. Lalu, Subandi mengambil senjata golok dan langsung membatai anjing piarannya di dalam kandang sampai mati. Setelah pembataian istri dan anjing piaraannya, Subandi pindah ke kamar sebelah. Sekitar pukul 03.15 menit, ibu kandung Subandi, Ni Nyoman Putri, terbangun dan melihat putranya duduk terbengong di depan kamar. Nenek berusia 74 tahun ini pun menanyai putranya, yang mengaku bengong karena gelisah.

Saat itulah, saksi Nyoman Putri melihat menantunya, Nengah Ariani, terbujur kaku berlumuran darah dengan tubuh tertutup kasur. Sempat digoyang-goyangkan, namun korban tak bereaksi karena memang sudah jadi mayat. Kasus pembantaian dinihari kemarin dengan cepat menyebar ke tetangga hingga menimbulkan kehebohan di Desa Pesagi, Kecamatan Penebek. Selanjutnya, kasus ini dilaporkan ke Polsek Penebel. Begitu menerima laporan, anggota Polsek Penebel turun bersama Tim Inafis Polres Tabanan dan tim medis untuk melalukan olah TKP. Saat itu pula, pelaku Made Subandi diamankan polisi. “Usai olah TKP, kita mengamankan pelaku (Subandi).

Dugaan awal, pelaku mengalami gangguan jiwa sesuai keterangan saksi-saksi. Namun, pelaku ternyata mampu menceritakan kronologis kejadian secara detail,” ungkap Kapolsek Penebel, AKP Nyoman Sukanada, Kamis kemarin. Dalam penyidikan lebih lanjut, pelaku Made Subandi mengakui terus terang dirinya nekat membunuh sang istri, karena menolak dimadu. Subandi mengaku hendak mengawini janda beranak satu asal Desa Rejasa, Tabanan. Pelaku ingin kawin lagi, karena setelah 10 tahun membina rumah tangga dengan Nengah Ariani, belum juga dikaruniai anak. “Tapi, kita masih mendalami motif sesungguhnya di balik kasus suami bunuh istri ini. Pelaku dan korban selama ini dikenal harmonis.

Mereka juga dikenal baik di masyarakat. Terkait dugaan gangguan jiwa, kita akan koordinasikan dengan psikiater,” jelas Kapolsek Nyoman Sukanada. Sementara itu, ditemui di Mapolsek Penebel, Kamis kemarin, pelaku Made Subandi mengakui dirinya dapat bisikan gaib saat membantai istrinya. Subandi mengaku melihat ada sosok lain di balik istrinya yang selalu mengawasinya. Selain itu, Subandi juga mengakui sekitar 4 hari sebelum membunuh sang istri, dia sempat nekat menceburkan diri ke laut di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, NTB. Namun, Subandi kala itu diselamatkan kru kapal. Setelah berhasil ditolong, Subandi dinaikkan ke dalam mobil dengan tangan diborgol. Menurut Subandi, setelah membantai istrinya hingga tewas, dirihari kemarin, dia juga nekat mencoba bunuh diri. Subandi mengaku sudah menjeratkan selendang di leher. Namun, upayanya gagal karena selendang terklalu pendek dan tidak sampai di loster kamar. “Setelah membunuh istri, saya sempat dua kali coba gantung diri dengan selendang,” tutur Subandi.

Bukan hanya itu. Subandi juga mengaku selama ini sering gelisah karena telunjuk tangan kirinya sempat digigit anjing. Seminggu kemudian, anjing yang menggigitnya mati. Meski sudah mendapatkan suntikan VAR, pelaku yang gunduli kepala karena mengaku stres ini tetap khawatir, karena anjing yang menggigitnya sudah tewas. Di sisi lain, ibunda pelaku Subandi, Nyoman Putri, mengatakan anaknya inguh (bingung) sejak 10 hari terakhir. Gejala inguh itu terjadi pasca telunjuk kiri tangannya digigit anjing yang diduga rabies. “Apa karena anjing yang menggigit tangannya itu mati selalu dipikirkannya? Sempat saya ajak ke rumah sakit untuk berobat karena mengeluh sakit, anak saya dibilang maag,” jelas Nyoman Putri sembari menyebut pelaku digigit anjang sekitar sebulan lalu.

Menurut Nyoman Putri, dia bersama suaminya, I Nyoman Deksi, 79 (ayah pelaku Subandi), sudah berkali-kali nunasang (mohon petunjuk niskala) kepada orang pintar. Oleh orang pintar, pelaku Subandi dikatakan kaponggor di Pura Dalem Pesagi. “Empat hari yang lalu, anak saya (Subandi) sempat mau bunuh diri dengan menceburkan diri ke laut di Pelabuhan Lembar. Saat itu, dia ke Lombok bersama istrinya (korban Nengah Ariani),” beber Nyoman Putri. Menurut kesaksian Nyoman Putri, pelaku Subandi sebenarnya sayang dengan istrinya, Ariani. Pasutri yang telah berumah tangga 10 tahun ini tak pernah cekcok, meski tidak dikaruniai momongan. “Anak saya itu sangat sayang dengan istrinya. Bahkan, istrinya sering dia siapin makan. Demikian pula menantu saya sangat sayang kepada anak saya.”


sumber : NusaBali
Share this article :

Dunia Bintang School

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen