Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » » Dua Siswa Tenggelam Ditemukan Tewas

Dua Siswa Tenggelam Ditemukan Tewas

Written By Dre@ming Post on Senin, 07 Januari 2013 | 8:22:00 AM

Senin, 7 Januari 2013, 09:09

Gbr Ilustrasi - “Beberapa siswa yang bisa berenang berusaha memberikan pertolongan,” papar Nasrudin saat ditemui secara terpisah di RSUD Tabanan, Minggu kemarin. Nasrudin menambahkan, habis sesi foto-foto dalam kondisi gelap karena sudah malam, seluruh anggota rombongan disuruh naik ke bus. “Setelah kami hitung di dalam bus, ternyata dua siswa kami tidak ada,” jelas Nasrudin.
TABANAN - Dua siswa SMA Negeri 1 Plumpang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur yang dilaporkan hilang tenggelam di Danau Beratan, Bedugul, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Sabtu (5/1) malam, ditemukan dalam kondisi sudah tewas. Jasad kedua korban, Mohamad Slamet, 17, dan Sri Utami, 17 (sebelumnya ditulis Sri Utara), ditemukan mengambang di seputar dermaga yang ambruk, Minggu (6/1) dinihari.

Jasad kedua korban tenggelam ditemukan dalam selisih waktu 15 menit di sekitar Dermaga II Objek Wisata Bedugul, Banjar Taman Tanda, Desa Batunya, Kecamatan Baturiti. Korban Mohamad Slamet lebih dulu ditemukan tim gabungan dari SAR dan kepolisian sekitar pukul 00.15 Wita, sementara korban Sri Utami ditemukan pukul 00.30 Wita.

Menurut Kapolres Tabanan, AKBP Dekananto Eko Purwono, jasad kedua korban ditemukan sekitar 7 meter sebelah timur Dermaga II yang ambuk, tempat mereka sebelumnya terjatuh saat foto bersama hingga tenggelam. Jasad korban langsung dibawa ke di Instalasi Pemulasaran Jenazah (IPJ) RSUD Tabanan untuk dimandikan. Minggu malam sekitar pukul 19.00 Wita, jenazah kedua siswa SMAN 1 Plumpang ini sudah dipulangkan ke Tuban, Jawa Timur melalui jalur udara. Kapolres Dekananto menjelaskan, pihanknya masih menyelidiki musibah maut yang menewaskan dua siswa SMA yang sedang melancong ke Bedugul ini. “Kami juga akan memintai keterangan pengelola wisata kawasan Bedugul (Wayan Purnayasa. Sebab, dalam petunjuk, Dermaga II itu maksimal untuk lima orang. Namun kenyataannya, siswa SMAN 1 Plumpang diberikan masuk ke dermaga sampai 12 orang. Akibatnya, dermaga dari kayu itu ambruk,” ujar Kapolres Dekananto, Minggu kemarin. “Besok (hari ini) pengelola Bedugul akan kita mintai keterangannya,” lanjut
Kapolres.

Buat sementara, kawasan wisata Bedugul milik Pemkab Tabanan yang dikelola Wayan Purnayasa ini ditutup operasinya. Ketiga dermaga di kawasan tersebut juga telah dipasangi police line sembari memerikasa kelayakan.

Sementara, Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya kemarin sempat terjun untuk memantau langsung kondisi dermaga di Danau Beratan kawasan wisata Bedugul, Desa Batunya. “Jika dermaganya tidak melebihi muatan, peristiwa ini mungkin tidak terjadi,” ujar Sanjaya.

Sanjaya pun mengusulkan dermaga kayu ini nantinya diganti beton, untuk mencegah terulangnya musibah serupa. Karenanya, Badan Pengelola Wisata Bedugul yang diketuai Wayan Purnayasa diminta melakukan renovasi ulang. “Sebaiknya diganti dengan beton. Sebab, kayu jika bertemu air, cepat rapuh.” Katanya. Wayan Purnayasa sendiri berjanji akan melakukan kajian dulu. Alasannya, dermaga dari beton tetap berbahaya jika dinaiki melebihi kapasitas. Dia mencontohkan dermaga beton di Tanjung Benoa, Badung. “Usul itu perlu dikaji bersama. Sebab pembangunan dermaga dari bahan apa pun tetap berbahaya jika dinaiki melebihi kapasitas,” terang Purnayasa yang juga pengusaha transportasi.

Kendati ada dua korban tewas di objek wisata yang dikelolanya, Purnayasa mengaku pihaknya tidak memberi santunan. Sebab, pengunjung sudah tercover asuransi. Dia menjelaskan, setiap pengunjung yang masuk ke Bedugul dikenakan karcis Rp 10.000, include asuransi.

Menurut Purnayasa, saat musibah terjadi Sabtu malam pukul 19.00 Wita, objek wisata Bedugul sudah tutup. Namun, dia mengakui rombongan SMAN 1 Plumpang masih dikenakan tiket di bawah. “Kita sudah tutup pukul 17.00 Wita, sementara rombongan siswa SMA itu berkunjung pukul 19.00 Wita,” katanya. Sementara itu, salah seorang guru SMAN 1 Plumpang, Nasrudin, mengatakan rombongan siswanya yang berdarma wisata ke Bali berjumlah 109 orang. Mereka tiba di Danau Beratan kawasan Bedugul di Banjar Taman Tanda, Desa Batunya, Sabtu petang sekitar pukul 18.00 Wita.

Saat itu, seluruh siswa berkesempatan foto-foto di salah satu dermaga yang terbuat dari kayu. Menurut Nasrudin, korban tewas Mohamad Slamet dan Sri Utami masuk ke dermaga untuk foto bareng bersama 10 temannya, Sabtu malam sekitar pukul 19.00 Wita. Saat berpose di atas dermaga, tiba-tiba dermaga ambruk karena kayunya patah.

“Beberapa siswa yang bisa berenang berusaha memberikan pertolongan,” papar Nasrudin saat ditemui secara terpisah di RSUD Tabanan, Minggu kemarin. Nasrudin menambahkan, habis sesi foto-foto dalam kondisi gelap karena sudah malam, seluruh anggota rombongan disuruh naik ke bus. “Setelah kami hitung di dalam bus, ternyata dua siswa kami tidak ada,” jelas Nasrudin.

Para guru pendamping pun turun dari bus untuk melakukan pencarian. Sebagian guru melapor ke Polsek Baturiti. Petugas kepolisian dan Tim SAR akhirnya terjun ke lokasi untuk melakukan pencarian menggunakan speed boat, dibantu warga sekitar. Upaya pencarian baru membuahkan hasil dinihari kemarin sekitar pukul 01,15 Wita.

Menurut Nasrudin, rombongan wisata SMAN 1 Plumpang sudah balik ke Tuban, Jawa Timur, Sabtu malam, melalui jalur Bali Utara (Buleleng). Nasrudin sendiri masih bertahan di Bali karena ditugasi mengurus jenazah dua siswanya yang tewas untuk dipulangkan ke rumah duka, Desa Gedung Rojo, Kecamatan Plumpag, Tuban.

Rombongan rombongan wisata SMAN 1 Plumpang ini sebelumnya berangkat dari Tuban ke Bali, 3 Januari 2013 lalu. Rombongan yang menggunakan dua bus ini langsung mengunjungi objek wisata Tanah Lot (di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan), lanjut ke Garuda Wisnu Kencana (Desa Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung), lanjut Tanjung Benoa, Kuta, dan sejumlah pasar oleh-oleh. Pada hari terakhir, Sabtu, mereka sempat mampir ke Teman Joger di Desa Luwus, Kecamatan Baturiti sebelum menuju Bali Utara dan berhenti dulu di Danau Beratan di Bedugul. “Kami transit ke Bedugul hanya untuk foto-foto. Setelah itu rencananya balik ke Tuban lewat Buleleng,” jelas Nasrudin. 

sumber : NusaBali
Share this article :

Dunia Bintang School

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen