Senin, 6 Agustus 2012, 07:09
 |
| Gubernur Pastika |
Gubernur Pastika terbang dari Bandara Changi Singapura menuju Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban (Kecamatan Kuta, Badung) dengan pesawat Singapore Airlines nomor penerbangan 946 SQ. Mengenakan kemeja putih lengan pendek, Pastika tiba di Bandara Ngurah Rai dengan didampingi istrinya, Nyonya Ayu Pastika, beserta anak dan cucunya, juga ajudan Gubernur.
Pejabat yang menjemput Pastika di Bandara Ngurah Rai, antara lain, Kepala Biro Humas Pemprov Bali I Ketut Teneng, Kepala Biro Umum Pemprov Bali I Gusti Ngurah Alit, dan Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali I Ketut Susrama.
Ada ritual niskala yang dilakukan Pastika saat pertama menginjakkan kaki kembali di tanah leluhur semalam. Begitu tiba di Bandara Ngurah Rai, mantan Kapolda Bali dan Kalakhar Badan Narkotika Nasional (BNN) berpangkat Komjen Polisi (Purn) ini langsung napak ibu pertiwi (tanah). “Beliau (Pastika menyentuhkan telapak tangan ke tanah begitu turun dari pesawat. Ini pertanda syukur telah tiba dengan selamat di tanah leluhur,” ujar sumber.
Kepulangan Pastika tadi malam kontan membuat sibuk jajaran Pemprov Bali. Tidak hanya Biro Humas Pemprov, tapi petugas Satpol PP dan Kesbanglimas pun harus standby memantau kedatangan Pastika. Kepulangan orang nomor sati di Bali ini memang tanpa pemberitahuan. Konon, atas perintah dari Pastika, penjemputan di bandara tidak dilakukan ramai-ramai. Tidak ada pemberitahuan ke media akan kedatangan pesawat yang ditumpangi Pastika, yang ada hanya pemberitahuan bakal ada jumpa pers di Pemprov Bali
semalam.
semalam.
Tak heran jika kalimat sandi Praja I (Gubernur Bali) telah mendarat, saling bersahutan di antara petugas Pemprov Bali yang standby. Sumber menyebutkan, kedatangan Pastika mendapatkan pemantauan langsung dari petugas intelijen Polda Bali. “Langsung dari rekan-rekan intelijen di Polsek KP3 Ngurah Rai yang mantau,” ujarnya.
Sermula, Pastika berencana langsung menggelar keterangan pers di Kantor Gubernur Bali, Miti Mandala Denpasar, begitu tiba semalam. Namun, rencana itu dibatalkan karena Pastika sudah ditunggu para pamangku dan para pejabat eksekutif di Rumah Jabatan Gedung Jayasabha, Jalan Surapati Nomor 1 Denpasar. Para pamangku dan pejabat langsung mengajak Gubernur Pastika melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Jayasabha Denpasar. Wagub Bali AA Ngurah Puspayoga juga sudah siap ikut sembahyangan.
Sementara, Kepala Biro Humas Ketut Teneng tadi malam langsung menggelar jumpa pers di Press Room Pemprov Bali. Ketut Teneng sekalian menayangkan rekaman video kedatangan Pastika di Bandara Ngurah Rai. ”Beliau (Gubernur) telah mendarat dengan selamat dalam kondisi sehat. Saya ingin sampaikan beliau dalam keadaan baik, semoga Gubernur Bali ke depan diberikan kesehatan dan segera bisa melaksanakan tugas-tugas bersama masyarakat,” ujarnya.
Ketut Teneng mengucapkan terimakasih kepada krama Bali yang selama ini telah mendoakan kesembuhan Gubernurnya. “Beliau (Pastika) juga menyampaikan terimakasih kepada krama Bali atas doa dan dukungannya. Sekarang beliau langsung ke Jayasabha untuk sembhayang bersama dengan Pak Wagub,” beber Ketut Teneng.
Gubernur Pastika sendiri berada di Singapura sejak 11 Juli 2012 lalu. Semula, Pastika berencana menjalani general check up rutin selama dua hari di RS Munt Elizabeth Singapura. Namun, Pastika ternyata berada di Singapura sampai 25 hari karena harus menjalani pemulihan.
Keberadaan Pastika di Singapura sempat menimbulkan isu negatif dan sekaligus jadi garapan politik elite di Bali menjelang Pilgub 2013. Pastika juga sempat dijadikan sasaran tembak lawan politiknya, karena tidak bisa melantik Bupati-Wakil Bupati Buleleng 2012-2017 Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra di Singaraja, 24 Juli lalu. “Masyarakat Bali sangat gembira Gubernur Pastika bisa sembuh dan sehat. Tapi di balik itu, ada kelompok kecil yang sedih,” ujar sumber tadi malam.
Sementara itu, DPD PDIP sempat berencana menggelar rapat terkait lamanya kandidat incumbent Mangku Pastika dirawat di Singapura. Namun, begitu ada info Pastika mendarat di Bandara Ngurah Rai, rapat di Sekretariat DPD PDIP Bali, Jalan Cok Agung Tresna Denapasar itu langsung dibatalkan.
Hal ini juga diakui Sekretaris DPD PDIP Bali, Nyoman Adi Wiryatama. Menurut Adi Wiryatama, semula partainya ingin memberikan kepastian kepada masyarakat dengan meminta Sekprov Bali mengecek kondisi kesehatan Pastika, supaya informasi tidak simpang-siur dan menjadi isu macam-macam. Sebagai Gubernur yang diusung PDIP dan sekarang menjadi milik masyarakat Bali, partai juga wajib menyampaikan kondisi Pastika ke masyarakat. “Rencananya kami rapat di partai, dengan meminta Sekprov Bali menyampaikan kondisi Pak Gubernur sesungguhnya. Tapi, karena Pak Gubernur sudah tiba di Bali, syukurlah, kita batalkan rapat,” ujar mantan Bupati Tabanan dua kali periode ini.
Menurut Adi Wiryatama, krama Bali menyampaikan dukungan dan memberikan doa seikhlas-ikhlasnya supaya Gubernur Pastika bisa melaksanakan tugas-tugas seperti biasanya. “Kami kader partai dan krama Bali sangat bersyukur, karena doa kita selama ini terwujud. Bagaimana pun, beliau (Pastika) adalah pemimpin Bali. Siapa pun kalau melihat pemimpinnya sakit, pasti prihatin.”
sumber : NusaBali
