Selasa, 25 Oktober 2011, 03:19
DENPASAR - Hari kedua perhelatan Mahasabha X PHDI di Inna The Grand Bali Beach Hotel Sanur, 
Denpasar, Senin (24/10), diwarnai munculnya paket Mayjen TNI (Purn) Sang Nyoman Suwisma-Kolonel Inf (Purn) I Nengah Dana ke bursa pencalonan Ketua Umum dan Sekretaris Umum PHDI Pusat 2011-2016. Paket purnawirawan TNI ini muncul melalui penyampaian pemandangan umum utusan PHDI Provinsi dari 33 daerah se-Indonesia.
Denpasar, Senin (24/10), diwarnai munculnya paket Mayjen TNI (Purn) Sang Nyoman Suwisma-Kolonel Inf (Purn) I Nengah Dana ke bursa pencalonan Ketua Umum dan Sekretaris Umum PHDI Pusat 2011-2016. Paket purnawirawan TNI ini muncul melalui penyampaian pemandangan umum utusan PHDI Provinsi dari 33 daerah se-Indonesia.Dalam bursa pencalonan itu, Sang Nyoman Suwisma (mantan Kasum ABRI) dijagokan sebagai kandidat Ketua Umum PHDI Pusat 2011-2016. Sedangkan Nengah Dana (yang selama ini menjabat Sekretaris Umum PHDI Pusat 2006-2011)
disodorkan untuk kembali menduduki posisinya dalam kepengurusan PHDI Pusat 2011-2016 hasil Mahasabha X di Sanur. Salah satu agenda di hari kedua Mahasabha X PHDI di Sanur, Senin kemarin, memang penyampaian pemandangan umum dari 33 PHDI Provinsi se-Indonesia. Pemandangan umum 33 PHDI Provinsi itu untuk menyatakan menerima atau menolak pertanggungjawaban pengurus PHDI Pusat 2006-2011.
disodorkan untuk kembali menduduki posisinya dalam kepengurusan PHDI Pusat 2011-2016 hasil Mahasabha X di Sanur. Salah satu agenda di hari kedua Mahasabha X PHDI di Sanur, Senin kemarin, memang penyampaian pemandangan umum dari 33 PHDI Provinsi se-Indonesia. Pemandangan umum 33 PHDI Provinsi itu untuk menyatakan menerima atau menolak pertanggungjawaban pengurus PHDI Pusat 2006-2011.
Kesimpulan dari pemandangan umum 33 PHDI Provinsi adalah ‘bisa menerima dengan catatan’ pertanggungjawaban pengurus PHDI Pusat 2006-2011. Catatan yang diberikan: ke depan agar dilaksanakan penguatan hubungan antar lembaga umat, penguatan Pasraman Hindu, dan bila perlu dibentuk lebih banyak lagi organisasi Hindu. Nah, dalam sidang pemandangan umum yang dipimpin Sekretaris Sabha Walaka PHDI Pusat 2006-2011, Putu Wirata Dwikora, daerah-daerah (PHDI Provinsi) juga menyampaikan figur yang diinginkan untuk memimpin PHDI Pusat ke depan. Dari situ, banyak muncul usulan paket Sang Nyoman Suwisma-Nengah Dana sebagai calon Ketua Umum dan Sekretarus Umum PHDI Pusat 2011-2016. Namun, tidak disebutkan apa alasan sejumlah PHDI Provinsi atas usulan mereka mengusung paket SN Suwisma-Nengah Dana tersebut. Yang jelas, dukungan untuk paket SN Suwisma-Nengah Dana, antara lain, disampaikan PHDI Sulawesi Barat, PHDI Papua Barat, PHDI Lampung, dan PHDI Sulawesi Tengah.
Kecuali itu, ada pula daerah yang tidak menyampaikan nama figur calon Ketua Umum PHDI Pusat 2011-2016, dengan alasan kandidat tersebut sudah ada di kantong dan bakal disampaikan pada saatnya nanti. Sikap tidak penyebut figur ini, antara lain, dilakukan PHDI Bali dan PHDI Sulawesi Selatan. Ketua PHDI Bali, I Gusti Ngurah Sudiana, dalam pemandangan umumnya di Mahasabha X PHDI kemarin memang tidak menyebutkan nama figur. Namun, IGN Sudiana meminta ada kriteria yang tegas untuk kandidat Ketua Umum PHDI Pusat ke depan. Selain itu, kemampuan kandidat juga perlu diuji oleh audiens.
“Seorang kandidat Ketua Umum PHDI Pusat harus menguasai tatwa atau teologi Hindu. Minimal, yang bersangkutan hafal dan memahami Bhagawadgita, Sarascamuscaya. Yang tak kalah penting lagi, seorang kandidat tidak sedang tersangkut kasus hukum,” papar IGN Sudiana. Usai pemandangan umum dari 33 PHDI Provinsi se-Indonesia, agenda berikutnya Mahasabha X kemarin adalah rapat komisi untuk pembahasan program-program PHDI ke depan. Sidang komisi dilaksanakan hingga tadi malam. Sedangkan pemilihan Ketua Umum PHDI, Ketua Sabha Pandita (Dharma Adyaksa), dan Ketua Sabha Walaka PHDI Pusat periode 2011-2016 diagendakan akan digelar Selasa (25/10) ini---bukan 26 Oktober sebagaimana diberitakan sebelumnya. Sementara itu, munculnya wacana paket SN Suwisma-Nengah Dana dalam pemandangan umum 33 PHDI Provinsi di hari kedua Mahadabha X, Senin kemarin, belum menjamin bahwa mereka praktis akan terpilih menjadi Ketua Umum dan Sekretaris Umum PHDI Pusat 2011-2016. Pasalnya, keadaan bisa berubah mengingat pertarungan kandidat yang tampak adem ayem di permukaan, tapi panas di bawah permukaan seperti halnya politik.
Selain SN Suwisma, ada satu lagi purnawirawan TNI yang sejak awal digadang-gadang maju sebagai kandidat Ketua Umum PHDI Pusat 2011-2016. Dia adalah Marsekal Madya TNI (Purn) I Gusti Made Oka, yang mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wa KSAU). Hanya saja, berdasarkan perkembangan terakhir, kemarin sore, IGM Oka dikabarkan batal maju ke bursa Ketua Umum PHDI Pusat 2011-2016. Ketika dikonfirmasi, IGM Oka juga membenarkan dirinya tidak ikut meramaikan pertarungan berebut kursi Ketua Umum PHDI Pusat. Alasannya, karena merasa belum mampu, hingga perlu penyesuaian.
“Saya sendiri merasa belum mampu. Saya ini baru pensiun (dari dinas ketentaraan), saya ingin mengurus keluarga dulu,” terang IGM Oka. “Memimpin lembaga PHDI, haruslah benar-benar fokus dan siap ngayah lahir bathin,” lanjut pensiunan perwira tinggi TNI AU ini. Menurut IGM Oka, pihaknya pilih memberikan kesempatan kepada kandidat lain untuk ngayah sebagai pemimpin PHDI Pusat 2011-2016. “Saya tegaskan, tidak maju ke bursa, belum saatnya,” ujar IGM Oka yang notabene Ketua Panitia Mahasabha X PHDI di Sanur.
sumber : NusaBali
